• Tentang Kami
Sunday, September 28, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Arsip dan Sejarah

SAGOE TV by SAGOE TV
March 20, 2025
in Artikel
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Arsip dan Sejarah
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Rissa Sahara.

Sebuah negara sudah tidak bisa luput dari yang namanya sejarah. Jalan tempuh dari titik awal hingga sampai saat ini, merupakan momen yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Rasa nasionalisme akan semakin kuat, ketika masyarakat yang ada di dalam naungannya tidak melupakan nilai perjalanan yang dikandung dalam  negaranya. Sejarah dapat menjadi penentu bangsa, karena dengannya bisa menjadi cerminan bagi kaum muda dalam berprogres ke depannya.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Salah satu jalan dalam menjaga keutuhan sebuah sejarah adalah dengan menyimpan dan merawat bukti dari sejarah itu sendiri dengan mengadakan arsip sejarah. Rekaman suatu bangsa yang kemudian menjadi arsip sudah sepatutnya dikemas rapi sebagai bentuk harta bangsa bagi penerus selanjutnya. Sejarah dapat menjadi kuat kebenarannya ketika ada bukti empiris yang ada. Bukti itu akan tetap ada jika arsip yang dilakukan secara baik dan sungguh-sungguh.

Sayangnya, eksistensi daripada arsip di Aceh masih terbilang abu-abu. Hal ini didasarkan oleh pandangan orang yang menganggap kegiatan ini terlampau sepele. Sehingga, tidak ayal pelaksanaan arsip terbilang cukup santai. Padahal, sejatinya kegiatan arsip merupakan wadah untuk negara dalam menyimpan memori bangsa. Tidak hanya menyimpan, tetapi arsip dapat membuka pandangan baru tentang sejarah, bukan hanya dengan membaca buku pelajaran di sekolah saja.

Arsip yaitu rekaman dalam berbagai bentuk, baik berupa dokumen, surat-menyurat, manuskrip, audio visual yang mengandung nilai sejarah. Di Malaysia, ada begitu banyak tempat yang dijadikan sebagai penyimpanan arsip sejarah. Apakah itu surat, manuskrip, video lama, atau barang lain yang mengandung nilai sejarah, semua disimpan dalam gedung dan tentunya dirawat. Bahkan negarawan, orang-orang yang berpengaruh dalam kenegaraan, mempunyai arsipnya tersendiri. Seperti halnya Tunku Abdurrahman, yang rumah resminya dulu, sekarang dijadikan sebagai tempat arsip berkenaan rekaman yang berhubungan dengan beliau. Ini begitu menarik, karena dengan begitu masyarakat akan merasa dekat dengan sosok mantan menteri Malaysia ini. Sama seperti rumah Tunku Abdurrahman yang rumahnya dijadikan tempat arsip, jejak kerajaan atau istana yang pernah berdiri di negeri-negeri Malaysia seperti di Johor, Pahang, Kelantan, dan sebagainya, dijadikan sebagai tempat penyimpanan peninggalan-peninggalan kerajaan di sana.

Baca Juga:  Mengapa Pilkada Aceh Tidak (lagi) Rawan?

Tidak hanya itu, mereka juga menyimpan barang kepunyaan pribadi tokoh, contohnya seperti surat Sultan Abdul Hamid, yang merupakan Sultan ke-26 negeri Keudah, tentang perjanjian dengan raja Siam, juga surat-surat pribadi lainnya. Lebih dari tujuh puluh tahun disimpan dan dijaga, menandakan bahwa sejarah seperti itu merupakan hal yang sangat penting bagi mereka. Tidak heran jika di Malaysia memiliki banyak gedung-gedung penyimpanan bukti sejarah, selain sebagai bentuk memori, juga menyiratkan bahwa mereka menghargai sejarah negara mereka. Tempat-tempat itu tentunya kemudian dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah bagi masyarakat umum, guna menyebarluaskan informasi-informasi berharga yang berada di dalamnya sehingga tidak mengendap di beberapa orang saja.

Perlakuan arsip sejarah yang dilakukan oleh Malaysia dapat diacungi jempol berkali-kali. Dari segi perawatan, pelayanan, hingga temu kembali informasi dilakukan benar-benar untuk keperluan memori bangsa. Tidak heran, negara Jiran itu pernah mendapatkan penghargaan dari UNESCO untuk arsip terbaik di Asia Tenggara. Masyarakat yang ada di sana pun akan melek pada sejarah, tidak buta ketika ditanya, dan merasa dekat dengan tokoh-tokoh negaranya. Pun nilai tambahnya adalah tempat-tempat arsip sejarah itu tidak hanya berada di satu titik saja, melainkan tersebar di seluruh negeri, menjadikan pemerataan informasi yang merata bagi masyarakatnya. Hal ini terjadi karena mereka sadar betul betapa pentingnya sebuah sejarah bagi negara, sehingga perlakuan yang dilakukan pun tidak semena-mena.

Dilihat dari bagaimana Malaysia mengatur secara khusus perihal sejarah, seharusnya dapat menjadi contoh bagi Aceh dalam menyikapi sejarah yang terjadi di negeri kita ini. Apa lagi, Aceh mempunyai memori sejarah yang luar biasa sepak terjangnya, yang dirasa mampu meningkatkan gairah semangat juang bagi kaum muda. Namun sayang seribu sayang, sejarah itu hanya dapat dibaca oleh mata, tak dapat dilihat langsung oleh mata. Kurangnya akses yang disebarkan kepada masyarakat, seolah menjadi alasan raibnya eksistensi dari sejarah yang ada di Aceh. Jadi, sudah tidak heran jika ada beberapa peninggalan Aceh yang seharusnya dirawat, ternyata ada yang sudah terbengkalai bahkan keberadaannya sudah tidak mendapatkan perhatian lagi.

Baca Juga:  Terkait Penceramah 'Radikal'

Padahal, jika diteliti lebih lanjut, arsip sejarah dapat membangun peradaban. Lewat dari kajian ilmu pengetahuan yang dimiliki arsip, dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang nantinya akan mempengaruhi peradaban kebudayaan yang ada di Aceh. Hal ini, bukan tidak mungkin akan menciptakan ilmu pengetahuan yang baru.

Lewat Webinar The National Archives of Malaysia, yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2023 lalu,  dengan pemateri Bapak Afham Jauhari Aldi, terlihat ada begitu banyak perbedaan yang terjadi antara pengolahan arsip Malaysia dan di daerah kita. Perbedaan yang mencolok itu, bisa dilihat dari bagaimana Malaysia memberikan ruang khusus untuk pengolahan arsip sejarah, bahkan tersebar dimana-mana. Tidak hanya itu, memberikan akses secara online, sehingga kita yang berada dari jarak jauh pun, dapat melihat arsip-arsip sejarah yang ada di Malaysia. Hmm,, berbeda ya dengan di sini?

Tapi, bukan tanpa alasan terjadi perbedaan yang sangat besar. Kurangnya dana menjadi faktor arsip di Aceh masih ada yang terbengkalai begitu saja. Tidak adanya alat untuk merawat dan juga tempat, dan juga yang paling penting, belum ada kesadaran yang membuat kita bergerak aktif untuk mengarsipkan tempat dan peninggalan-peninggalan sejarah. Diharapkan,  diselenggarakannya webinar dapat membantu menyadarkan kaum muda dalam hal arsip sejarah yang nantinya akan menjadi warisan bangsa ke depannya. Dengan memberikan contoh arsip sejarah yang ada di negeri Malaysia, sudah sepatutnya kita mengadaptasi bagaimana kiat-kiat yang dilakukan oleh mereka, Agar ke depannya peninggalan sejarah yang ada di Aceh dapat terjaga dan tidak hilang kehadirannya.

Lagi, timbul pertanyaan, apakah kesadaran terhadap pentingnya arsip sejarah dapat langsung ada hanya dengan mengikuti webinar atau seminar? Jika pun cukup, lagi, bagaimana caranya kita dapat mewujudkan kiat-kiat yang sudah kita peroleh. Lagi, butuh kerja sama dengan pemerintah. Jika pemerintah saja kurang memperhatikan, yaa bagaimana? Apa perlu mengambil toa, dan melakukan atraksi gila , mengatakan bahwa, ‘tolong urus benteng bekas pasukan Inong balee, atau tolong jaga cerita kerajaan susoh, supaya anakku tahu ada kerajaan yang dulunya ada di Abdya, atau… cukup. Bukankah terlalu panjang jika menyebutkan satu persatu?

Baca Juga:  Webinar UIN Ar-Raniry Ungkap Pengaruh Aceh terhadap Peradaban Islam di Pahang

Jadi, jika disimpulkan. Ayo benahi diri, tak ada salahnya kaum muda mulai mempersiapkan diri, untuk ke depannya dalam urusan penjagaan warisan daerah. Karena itu merupakan identitas dan tidak seharusnya kita kehilangan identitas. Diharapkan ke depannya, tidak ada lagi yang namanya barang dan tempat peninggalan sejarah yang terbengkalai, tidak ada lagi, sejarah yang hilang . Semoga bisa, dan harus bisa. Bukankah itu kewajiban kita?

Tags: arsipduniakenegaraanNegarasejarah
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

September 24, 2025
Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

September 23, 2025
Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

September 22, 2025
Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

September 22, 2025
USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

September 23, 2025
Pandai Merasa Bukan Merasa Pandai

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

September 27, 2025
100 Tahun Hasan Tiro

100 Tahun Hasan Tiro

September 26, 2025
Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

September 23, 2025
Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

September 25, 2025

EDITOR'S PICK

Dalam Perspektif Islam Ujian Hidup adalah Bentuk Kasih Sayang Allah

Dalam Perspektif Islam Ujian Hidup adalah Bentuk Kasih Sayang Allah

January 31, 2025
Rektor UIN Ar-Raniry Perdamaian Harus Jadi Ideologi Generasi Muda Aceh

Rektor UIN Ar-Raniry: Perdamaian Harus Jadi Ideologi Generasi Muda Aceh

September 8, 2025
USK Kukuhkan 5 Profesor Baru, Pj Gubernur Aceh Tekankan Pentingnya Peran Akademisi

USK Kukuhkan 5 Profesor Baru, Pj Gubernur Aceh Tekankan Pentingnya Peran Akademisi

February 5, 2025
Untuk Atasi Kemiskinan di Aceh dengan Pendidikan dan Pemanfaatan Sumber Daya 

Untuk Atasi Kemiskinan di Aceh dengan Pendidikan dan Pemanfaatan Sumber Daya 

March 14, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.