• Tentang Kami
Sunday, December 7, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Analisis
  • BENCANA SUMATERA 2025
  • DATA BENCANA ACEH 2025
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Analisis
  • BENCANA SUMATERA 2025
  • DATA BENCANA ACEH 2025
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Bencana Aceh: Benarkah ”merdeka” Sebagai Solusi?

SAGOE TV by SAGOE TV
December 5, 2025
in Analisis, BENCANA SUMATERA 2025
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Bencana Aceh

Sisa banjir dan longsor Aceh di rumah warga desa di Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sahlan Hanafiah.
Staf Pengajar Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry.

Seperti biasa, selepas shalat Insya, kami mencuri waktu untuk minum kopi di warkop Panamaih.
Malam itu warkop Panamaih kena giliran pemadaman listrik. Suasana sedikit remang. Tapi pengunjung tetap ramai. Umumnya jamaah shalat Insya.

Ketika sampai di sana, Midi, Udin, Rian, dan Ihsan sudah lebih dulu menyeruput kopi panas. Mereka datang lebih awal. Rian dan Ihsan sibuk dengan telepon genggamnya. Sementara Midi berbincang serius dengan Udin. Topiknya apa lagi kalau bukan soal banjir besar yang melanda Aceh.

BACA JUGA

Satu Rasa Buat Aceh dari Malaya Sriwijaya

Update Bencana Sumatera: 914 Meninggal, Aceh Jadi Daerah dengan Korban Terbanyak

”Kalau begitu ceritanya maka Aceh harus merdeka.” simpul Midi dengan penuh percaya diri.

”Apa….?” sahut Rian setengah terperanjat. Ternyata dari tadi ia menguping diskusi Midi dan Udin meski matanya tak berkedip di layar HP.

”Gak merdeka aja kita seperti ini, gak siap menghadapi banjir. Malah pemimpin kita merengek minta bantuan Pusat. Kita bisa apa?”

”Maksudku….”, Midi mencoba meluruskan, tapi tiba-tiba Rian memotongnya.

”Maksudmu apa? Apakah dengan merdeka kita bisa menangani semua persoalan ini? Apakah kita lebih kuat?”

”Lihat, stok sembako aja mulai langka. Harga-harga mulai naik. Kenapa? Karena kita tak mampu memproduksi sendiri. Semua bergantung dari luar. Giliran Medan banjir dan jembatan putus, kita pun putus.”

”Tapi kan….” Midi mencoca membela diri, namun lagi-lagi dipotong oleh Rian.

”Tapi kan apa? Telor ayam aja belum sanggup kita produksi sendiri. Sayur dan minyak goreng dari Medan. Beras harus beli dari Thailand. Belum lagi listrik dan air bersih. Kita bisa apa?”

Baca Juga:  Ancaman Ranjau di Aceh: Catatan 20 Tahun Damai Aceh

”Okelah konflik dan tsunami membuat kita lemah. Kita bisa pahami itu. Tapi itu telah berlalu 20 tahun silam. Selama 20 tahun ini ngapain aja, hah? Apa yang kita lakukan selama dua dekade dengan dana triliunan rupiah itu? Merawat bangunan yang dibangun saat masa rehab-rekon aja kita gak mampu.”

”Maksudku…,” Midi coba menyela lagi tapi gagal.

”Maksudmu apa, hah? Tak perlu jauh ku kasih contoh. Coba lihat museum tsunami, gedung cari selamat di Ulee Lheu, dan gedung-gedung peninggalan masa rehab-rekon tsunami dulu. Apakah kita pandai merawatnya, hah? Yang sudah ada aja kita tak pandai merawat, apalagi membangun yang baru.”

”Lihat hutan kita. Dulu sangat lebat dan rindang. Coba lihat sekarang. Dimana-mana hutan telah gundul, dijarah, dijadikan tambang, dijadikan kebun sawit.”

”Apa akibatnya, hah? Banjir woi, banjir. Ketika hujan turun lebih lebat, hutan tak kuasa menahan jumlah air yang begitu banyak. Artinya, daya tampung dengan yang ditampung tak seimbang. Tak perlu menggunakan logika rumit untuk menjelaskan perkara ini. Semua orang paham.”

”Coba hitung, antara keuntungan merambah hutan dan kerugian yang kita alami sekarang. Coba hitung Midi, lebih banyak mana, untung apa buntung, hah?”

Tak ingin kalimatnya dipotong, Rian melanjutkan. ”Hutan digunduli oleh segelintir orang yang punya kuasa, diambil kayunya, lalu dijual. Hutan dirusak untuk tambang. Hutan dibakar lalu dijadikan kebun sawit. Yang ambil untung hanya segelintir orang serakah. Pemerintah daerah bisa apa, bisa apa, hah?”

”Kita tahu hutan itu penyangga, tiang kehidupan, yang melindungi kita, rumah bagi segala jenis makhluk hidup, termasuk kita manusia di dalamnya. Kita tidak merawatnya, tapi justru merusaknya. Akibatnya apa? Seperti yang terjadi belakangan ini, tiang penyangga itu roboh dan menimpa kita semua.”

Baca Juga:  Dilantik Jadi Bupati Gayo Lues, Suhaidi Fokus Peningkatan Sektor Pertanian

”Tapi Tuhan…,” Midi coba menjelaskan.

”Jangan salahkan Tuhan, Midi. Tuhan itu baik. Tuhan sedang tidak menghukum kita. Kita sendiri yang justru menghukum diri sendiri. Kita yang merusak, kita pula yang menanggung akibat. ”

”Makanya…,” Midi coba menyimpulkan namun langsung dipotong kembali oleh Rian.

”Makanya apa, Midi? Merdeka tak menjamin kondisi menjadi lebih baik. Lihat masa damai, berapa hektar hutan kita habis dijarah. Siapa yang melakukan itu kalau bukan yang punya kuasa. Jadi tak sanggup ku dengar jika merdeka itu sebagai solusimu Midi.”

”Bukan. Bukan merdeka itu yang aku maksud,” sela Midi setengah memaksa karena dari tadi penjelasannya dipotong terus.

”Jadi merdeka seperti apa yang kamu maksud?” tanya Rian sambil menahan emosi.

”Maksudku, jika Aceh tidak ingin lagi tergantung pada pihak luar, maka Aceh harus mandiri, supaya nanti bisa merdeka dari kelangkaan sembako, merdeka dari krisis air bersih, gas, dan listrik. Bukan merdeka secara teritori seperti yang kamu pahami”, jelas Midi dengan perasaan sedikit lega.

”Nah….kalau itu maksudmu, aku sepakat. Tapi apakah pemimpin daerah kita mampu melakukannya? Apakah mereka punya visi inovatif untuk mewujudkan itu? 20 tahun terakhir ngapain aja, hah?” tanya Rian ke Midi?

Midi yang biasanya selalu punya argumen cadangan, malam itu seperti kena skak, tak berkuasa menjawab pertanyaan Rian.

Rian pun tak lagi mengejar jawaban dari Midi. Rian tahu jika masalahnya ada pada para pemimpin daerah yang tak memiliki visi menjadikan Aceh sebagai rumah yang aman dan nyaman untuk dihuni. Buktinya mereka tidak siap menghadapai bencana. Padahal Aceh adalah daerah rawan bencana. Punya pengalaman menjadi korban. Namun aksi perusakan alam dibiarkan terjadi, malah kononnya menjadi bagian dari aktor yang merusak itu.

Baca Juga:  Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

Karena itu ia tidak ingin menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi. Baginya, bisa berkumpul bersama kolega di warkop Panamaih yang legendaris itu sudah cukup menghibur dari bencana buatan manusia itu.

”Berapa bang? Tolong hitung bang?” Suara Udin yang serak memanggil pelayan warkop memecah kesunyian malam itu.

Setelah itu kami bubar tanpa harapan.[]

Tags: acehbencanaBencana AcehIndonesiaIndonesia BencanaMakin Tahu IndonesiaTsunami Jilid 2
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Satu Rasa Buat Aceh dari Malaya Sriwijaya
BENCANA SUMATERA 2025

Satu Rasa Buat Aceh dari Malaya Sriwijaya

by SAGOE TV
December 7, 2025
Update Bencana Sumatera 914 Meninggal, Aceh Jadi Daerah dengan Korban Terbanyak
BENCANA SUMATERA 2025

Update Bencana Sumatera: 914 Meninggal, Aceh Jadi Daerah dengan Korban Terbanyak

by SAGOE TV
December 7, 2025
Kemenag Aceh Kerahkan Relawan Bersihkan Masjid dan Madrasah Terdampak Banjir
BENCANA SUMATERA 2025

Kemenag Aceh Kerahkan Relawan Bersihkan Masjid dan Madrasah Terdampak Banjir

by SAGOE TV
December 7, 2025
Gubernur Jatim Khofifah Serahkan Bantuan Rp 3,8 Miliar untuk Aceh, Tinjau Lokasi Bencana Hidrometeorologi
BENCANA SUMATERA 2025

Gubernur Jatim Khofifah Serahkan Bantuan Rp 3,8 Miliar untuk Aceh, Tinjau Lokasi Bencana Hidrometeorologi

by SAGOE TV
December 6, 2025
Warga Aceh Tamiang Ceritakan Detik-Detik Banjir Seperti Tsunami
BENCANA SUMATERA 2025

Update Banjir Aceh Tamiang: 57 Meninggal, 23 Hilang, dan Ratusan Ribu Warga Mengungsi

by SAGOE TV
December 6, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Wajah Kolonial Dalam Tanggap Bencana Aceh

Wajah Kolonial Dalam Tanggap Bencana Aceh

December 3, 2025
Cerita Penanganan Darurat Dua Bencana di Aceh: Tsunami 2004 dan Banjir 2025

Cerita Penanganan Darurat Dua Bencana di Aceh: Tsunami 2004 dan Banjir 2025

December 4, 2025
Update Donasi untuk Bencana Sumatera 2025 via SAGOETV

Update Donasi untuk Bencana Sumatera 2025 via SAGOETV

December 6, 2025
Bencana Aceh

Bencana Aceh: Benarkah ”merdeka” Sebagai Solusi?

December 5, 2025
Bencana: Tekan Tombol Sinkronisasi

Bencana: Tekan Tombol Sinkronisasi

December 4, 2025
Amnesty International Desak Pemerintah Tetapkan Darurat Nasional untuk Percepat Evakuasi Korban Banjir Sumatra

Bupati Aceh Selatan Klarifikasi Umrah di Tengah Bencana: Nazar Pribadi

December 5, 2025
Bencana Aceh; Tambang Ilegal dan Hutan Berubah Sawit

36 Jam Terjebak Banjir Aceh; Ini Bencana Seperti Tsunami

December 3, 2025
Bencana yang Berulang Saatnya Aceh dan Sumatra Memutus Lingkaran Lama

Bencana yang Berulang: Saatnya Aceh dan Sumatra Memutus Lingkaran Lama

December 3, 2025
Amnesty International Desak Pemerintah Tetapkan Darurat Nasional untuk Percepat Evakuasi Korban Banjir Sumatra

Ekologi yang Memulihkan

December 4, 2025

EDITOR'S PICK

Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 Segera Dibuka, Cek Syaratnya

Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 Segera Dibuka, Cek Syaratnya

March 21, 2025
Menlu RI Usulkan 3 Langkah Penting untuk Respons Situasi Palestina ke OKI

Menlu RI Usulkan 3 Langkah Penting untuk Respons Situasi Palestina ke OKI

March 8, 2025
Profesor Abdi A Wahab; Disiplin dan Humoris

Profesor Abdi A Wahab; Disiplin dan Humoris

March 8, 2025
Persiraja Fokus Matangkan Fisik dan Taktikal Sambut Pegadaian Championship 2025/26

Persiraja Fokus Matangkan Fisik dan Taktikal Sambut Pegadaian Championship 2025/26

August 11, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.