SAGOETV | BIREUEN – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Dirjen Dikti Kemendiktisaintek RI), Prof. Dr. Khairul Munadi, ST, M.Eng, menjadi narasumber utama dalam Seminar Pendidikan Nasional di Universitas Almuslim yang bertema “Inovasi Manajemen Sekolah dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (4/6/2025) malam di Aula Creative Centre MA Jangka, dan dimoderatori langsung oleh Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan.
Dalam paparannya, Dirjen Dikti Kemendiktisaintek RI Prof Khairul Munadi menegaskan pentingnya inovasi dan relevansi dalam dunia pendidikan agar mampu menjawab tantangan zaman serta kebutuhan bangsa.
“Pendidikan harus selalu berinovasi dan memiliki relevansi dengan kebutuhan bangsa. Pendidikan merupakan pilar penting bagi kemajuan daerah dan nasional. Sulit membayangkan kemajuan suatu daerah tanpa sumber daya manusia yang unggul,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa sektor pendidikan harus menjadi prioritas dalam upaya memajukan daerah. Pendidikan, menurutnya, harus dinamis dan memerlukan dukungan kolaboratif dari semua unsur, termasuk sivitas akademika, para pengajar, pemerintah daerah, dan masyarakat luas.
“Pendidikan harus dijadikan sebagai motor pembangunan. Membangun pendidikan harus dilakukan dengan kolaborasi berbagai elemen profesi anak bangsa, termasuk dengan ISMAPI,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi peran penting ISMAPI (Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia). Menurutnya, ISMAPI tidak hanya sekadar organisasi profesi, melainkan juga harus menjadi penggerak dalam membangun ekosistem pendidikan yang kolaboratif serta berperan sebagai transformator dalam manajemen dan administrasi pendidikan nasional.
Di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari kalangan akademisi, mahasiswa program magister administrasi manajemen pendidikan, serta undangan lainnya, Prof. Khairul menyampaikan pentingnya konsep kampus berdampak. Menurutnya, perguruan tinggi tidak boleh hanya menjadi menara gading yang memproduksi ilmu, tetapi harus hadir sebagai solusi nyata atas berbagai permasalahan masyarakat.
“Kampus berdampak adalah upaya untuk memastikan perguruan tinggi dekat dengan rakyat dan turut serta dalam memajukan kehidupan masyarakat. Kampus harus mampu dan berani menawarkan solusi berbasis riset atas permasalahan yang timbul dari masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kampus harus menjadi mitra strategis masyarakat dalam menyelesaikan masalah lokal maupun nasional. Kampus yang baik, menurutnya, bukanlah kampus yang berjarak dengan masyarakat, tetapi justru yang hadir dan memberi dampak langsung.
“PTN dan PTS di Aceh terutama, harus aktif belanja masalah, mengidentifikasi persoalan di tengah masyarakat, dan menawarkan solusi demi kemaslahatan bangsa. Kampus harus menjadi gudang solusi untuk kebaikan masyarakat,” kata Khairul.
Sebagai Dirjen Dikti, ia terus mendorong kampus-kampus di seluruh Indonesia untuk membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi dan sinergi, menurutnya, adalah kunci membangun inovasi manajemen pendidikan yang efektif dalam menyiapkan generasi emas 2045.
Menutup paparannya pada Seminar Pendidikan Nasional di Universitas Almuslism, Prof. Khairul mengutip filosofi luhur dari Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara: pendidikan harus memerdekakan, dan ilmu harus membawa keberkahan. []



















