SAGOETV | TAKENGON – Koperasi pedagang kopi (Kopepi) Ketiara kembali melakukan ekspor kopi arabika gayo ke luar negeri, kali ini ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, tepatnya ke negara Denmark. Pelepasan ekspor kopi itu dilakukan oleh Wali Nanggroe Aceh PYM Teungku Malik Mahmud Al-Haythar pada Kamis (13/3/2025) di Markas Kopepi, Kampung Umang, Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima SagoeTV pada Jumat (14/3), pada pelepasan ekspor komoditi unggulan Aceh Tengah itu, Wali Nanggroe didampingi Ketua Kopepi Ketiara, Rahmah, dan para pengurus serta masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, kepada Wali Nanggroe, Rahmah menjelaskan bahwa di Kopepi Ketiara terdapat 1300 orang petani, dan 70 persen diantaranya merupakan perempuan.
“Suatu kehormatan pengiriman pada hari ini dilakukan oleh Wali Nanggroe,” kata Rahmah.
Ia juga menyampaikan bahwa pengiriman dilakukan melalui Pelabuhan Belawan. Pihaknya berharap agar ke depan pengirimannya dapat dilakukan melalui Pelabuhan Krueng Geukuh.
“Dari ratusan kontainer kopi yang sudah diekspor selama ini, 70 persen di antaranya ke Amerika Serikat, dan 30 persen ke Eropa,” ujarnya.
Wali Nanggroe Aceh mengaku sangat bangga dan terharu atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan pelepasan ekspor kopi kali ini.
Apa yang berlaku di Kopepi Ketiara, kata Wali Nanggroe, menjadi bukti bahwa para perempuan Aceh memiliki kemampuan untuk mengambil peran dan tampil di depan.
Menurutnya, kopi Gayo ini adalah kopi yang terbaik di dunia, dan ini harus terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya.
“Saya juga dulu berjualan kopi, dan memang dulu pertama sekali kopi Aceh itu sering diekspor ke Eropa,” kata Wali Nanggroe.
Selama ini, tambahnya, kopi Gayo salah satu bahan perbincangan utama ketika dirinya menerima kunjungan tamu, khususnya tamu dari luar negeri.
“Kopi kita sudah memiliki pasar di dunia. Harus kita jaga dan kita tingkatkatkan kualitasnya,” ujarnya.
Terkait permintaan para petani agar kegiatan ekspor dapat dilakukan langsung dari Aceh yaitu Pelabuhan Krueng Geukuh, Wali Nanggroe menyampaikan komitmen dan akan mengupayakan langsung agar hal itu dapat segera terwujud.
“Saya akan dorong Gubernur Aceh yang baru yaitu Muzakir Manaf untuk dapat merealisasikan ini, agar hasil bumi kita dapat diekspor langsung dari pelabuhan kita sendiri,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe juga menyampaikan bahwa Aceh Tengah memiliki potensi yang sangat luar biasa. Selain kopi, wisata alamnya juga luar biasa.
Dirinya mengaku sangat suka dengan alam Takengon. Namun, ia juga mengingatkan agar tata ruang harus direncanakan sebaik mungkin, agar wisatawan domestik dan mancanegara semakin tertarik datang ke Aceh Tengah.
“Apalagi kita di sini sudah ada bandara, dan seharusnya bandara itu harus difungsikan semaksimal mungkin untuk akses wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujar Wali Nanggroe. []