SAGOE | BANDA ACEH – Deputi V Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Profesor Warsito, didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Aceh, Azwardi, dalam kunjungannya meninjau perkembangan pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Jumat (23/8/2024).
Kunjungan itu dilakukan untuk memastikan bahwa proyek pembangunan venue PON berjalan sesuai jadwal dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Stadion Harapan Bangsa adalah salah satu fasilitas utama dalam penyelenggaraan PON XXI 2024 yang dijadwalkan akan dibuka Presiden pada 9 September mendatang.
Beberapa venue yang dikunjungi adalah Stadion Utama Harapan Bangsa, Venue Panjat Tebing, Angkat Besi, dan Anggar. Selain itu rombongan juga meninjau pembangunan GOR KONI Aceh, sebagai lokasi pertandingan Kempo dan hapkido, serta kolam renang.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Sekda Aceh Azwardi menyampaikan laporan tentang kemajuan proyek pembangunan yang rata-rata telah mencapai 90 persen dari total keseluruhan pembangunan. Menurutnya, sebagian besar struktur utama sudah selesai dibangun dan saat ini sedang dalam tahap finishing serta penataan fasilitas pendukung.
Azwardi yakin jika pembangunan fisik venue utama akan selesai tepat waktu. “Sekarang juga sedang persiapan panggung utama untuk pembukaan. Sementara untuk listrik dan telekomunikasi, kita terus komunikasi dengan pihak PLN dan Telkom. Komitmen kita sama yaitu untuk menyukseskan PON,” ujarnya.
Sementara itu Warsito menekankan pentingnya proyek ini bagi citra Indonesia dalam ajang olahraga nasional. “Kunjungan ini untuk memastikan bahwa pembangunan venue PON ini tidak hanya tepat waktu, tetapi juga berkualitas tinggi. Kami berharap venue ini dapat memberikan pengalaman terbaik bagi atlet dan penonton selama PON nanti,” kata dia.
Selama kunjungan, Warsito juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para kontraktor dan pekerja yang terlibat dalam proyek tersebut. Ia memberikan beberapa masukan untuk meningkatkan efisiensi kerja serta memastikan semua aspek keselamatan kerja terpenuhi.
Selain tim dari Kemenko PMK, hadir juga pihak dari Kemendagri, serta Ketua KONI Pusat beserta tim. Dari pemerintah Aceh hadir Kadis Kesehatan, Kepala Dinas Perkim, Kepala Biro Adpem dan para kepala SKPA terkait. []