SAGOETV | BANDA ACEH – Umat Islam diingatkan untuk menghindari dua ekstrem, yakni materialisme berlebihan dan spiritualitas yang terlalu jauh dari realitas kehidupan. Konsep ummatan wasathan dalam Islam mengajarkan keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat. Umat Islam diharapkan mampu mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menjadi teladan bagi umat lain, sesuai dengan pesan Al-Qur’an.
Hal itu menjadi tema utama Khutbah Jumat, (18/04/2025) di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, bertepatan dengan 19 Syawal 1446 H. Dr. Tgk. H. Agustin Hanafi, Lc., MA, akademisi UIN Ar-Raniry. Mengangkat tema “Mewujudkan Ummatan Wasathan”, sebuah konsep yang menekankan pentingnya umat Islam menjadi golongan yang moderat, adil, dan seimbang dalam menjalani kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara.
Menurutnya, posisi ummatan wasathan bukan hanya menunjukkan titik tengah secara geografis atau sosial, tetapi lebih kepada sikap hidup yang adil dan seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Umat Islam, kata Dr. Agustin, tidak boleh hanyut dalam materialisme, namun juga tidak tenggelam dalam spiritualitas ekstrem yang menjauh dari realitas kehidupan.
“Umat Islam harus mampu memadukan antara ruhani dan jasmani, antara kepentingan dunia dan akhirat. Inilah esensi dari menjadi umat pertengahan, yang mampu menjadi teladan bagi umat lain sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an,” ujarnya dalam khutbah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk mewujudkan karakter ummatan wasathan, umat Islam perlu, Memahami ajaran agama secara menyeluruh, bukan secara sepotong-sepotong. Bersikap moderat dalam segala hal, termasuk dalam menjalankan ibadah harian seperti wudhu yang dilakukan secukupnya tanpa berlebihan.Bekerja dengan maksimal dan penuh tanggung jawab (mutqin), bukan sekadar asal-asalan, dan Menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan rohani, serta berperan aktif sebagai khalifah Allah di bumi.
Pelaksanaan Salat Jumat yang dimulai tepat pukul 12.39 WIB itu berlangsung khusyuk dan tertib. Bertindak sebagai imam adalah Tgk. Muzakkir A. Rahman, dengan Tgk. Salman Syarifuddin sebagai imam cadangan. Sementara itu, tugas muazzin diemban oleh Tgk. Azhari HTA dan Tgk. Mulyadi Daud, dengan Tgk. Firmansyah sebagai qari. []