SAGOETV | BANDA ACEH – Pimpinan Balee Usmaniyah Tgk Chik Dilampaloh, Kota Banda Aceh, Ustadz Muhammad Ivan Hidayat, S.Th.I, M.I.R.K.H, menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam saat menjadi narasumber dalam Podcast Sagoetv pada Selasa (25/03/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia membahas pertanyaan fundamental terkait keberadaan Tuhan, yaitu “Kapan Tuhan mulai ada dan sampai kapan?”
Menurut Ustadz Ivan, pertanyaan tersebut bisa menyesatkan jika tidak dijawab dengan pemahaman yang benar. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memahami konsep ketuhanan dengan baik agar tidak terjerumus dalam keraguan. Ia juga mengingatkan bahwa sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk Iqra’ membaca, mencari tahu, dan belajar agar memperoleh pemahaman yang benar tentang Allah, alam semesta, dan segala ciptaan-Nya.
Terkait dengan pertanyaan “Kapan Allah mulai ada?”, Ustadz Ivan menjelaskan bahwa keberadaan Allah berbeda dengan makhluk. Dalam ajaran Islam, Allah memiliki sifat Wajibul Wujud, yang berarti keberadaan-Nya pasti ada dan tidak bergantung pada siapa pun. Selain itu, Allah memiliki sifat Qidam, yang artinya tidak memiliki awal (adamul awaliah). Dalam kitab Kifayatul Awam, disebutkan bahwa Allah tidak memiliki permulaan, sehingga pertanyaan “Kapan Allah mulai ada?” tidak relevan bagi-Nya.
“Jika kita berbicara tentang manusia atau benda, wajar untuk menanyakan kapan sesuatu itu ada, karena sebelumnya ia tidak ada. Misalnya, seseorang bisa bertanya tentang usia saya, dan saya dapat menjawab bahwa saya lahir tahun 1993. Begitu pula dengan benda seperti peci yang saya pakai, kita bisa mengetahui kapan pertama kali dibuat. Namun, Allah berbeda dari makhluk. Dia tidak memiliki permulaan dan tidak diciptakan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Ivan juga menegaskan bahwa Allah memiliki sifat Baqa’, yang berarti tidak memiliki akhir (adamul akhiriah). Semua makhluk memiliki umur tertentu dan akhirnya akan wafat. Sebagai contoh, Nabi Muhammad ﷺ wafat pada usia 63 tahun, begitu juga dengan tokoh sejarah lain seperti Soekarno yang memiliki tahun wafatnya. Namun, Allah tidak memiliki akhir karena Dia bersifat kekal.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir.” (QS. Al-Hadid: 3)
Dengan demikian, pertanyaan “Sejak kapan Allah ada?” tidak relevan karena Allah tidak berawal dan tidak berakhir. Alam semesta, langit, bumi, surga, neraka—semuanya adalah makhluk yang memiliki awal dan diciptakan oleh Allah. Oleh sebab itu, pertanyaan tentang awal dan akhir hanya berlaku bagi makhluk, bukan bagi Sang Pencipta.
Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an: “Segala sesuatu yang ada di bumi ini akan binasa. Yang tetap kekal hanyalah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
Sebagai penutup, Ustaz Ivan mengajak umat Islam untuk memfokuskan hidup pada hal-hal yang abadi, yaitu mengejar rida Allah. Menurutnya, harta, jabatan, dan bahkan orang-orang yang dicintai akan sirna, tetapi Allah tetap kekal. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar setiap muslim beribadah dengan ikhlas dan tidak terjerumus dalam pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggoyahkan keimanan.
“Semoga penjelasan ini bermanfaat dan semakin memperkuat keyakinan kita terhadap Allah. Jika setan membisikkan keraguan, maka jawablah dengan benar, jangan sampai salah,” pungkasnya. []