SAGOETV | BANDA ACEH – Pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Dalam Islam, konsep pengelolaan harta tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan duniawi, tetapi juga harus memperhatikan aspek keberkahan dengan mengutamakan zakat, infak, dan sedekah.
Dalam kajian dan Halaqah Subuh di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU), Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, MA menekankan untuk selalu berdoa agar Allah melimpahkan rezeki serta menutup “lubang-lubang pengeluaran” yang tidak perlu. Hal ini dimaksudkan agar keuangan keluarga tetap seimbang dan tidak terbebani oleh pengeluaran yang berlebihan.
“Banyak orang memiliki pendapatan besar, tetapi tetap merasa kekurangan karena tidak mengelola keuangan dengan baik. Islam mengajarkan agar kita mendahulukan pengeluaran yang bersifat wajib dan bermanfaat,” ujar Prof Azhari Akmal, Rabu (26/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa dalam pengelolaan keuangan keluarga Muslim, terdapat empat prioritas utama, yaitu zakat dan sedekah, pembayaran utang, tabungan atau investasi, serta pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, banyak keluarga yang keliru dalam menetapkan skala prioritas, dengan lebih dahulu memenuhi kebutuhan konsumtif sebelum menunaikan kewajiban berzakat dan bersedekah.
“Zakat, infak, dan sedekah bukan sekadar pengeluaran, tetapi juga investasi akhirat. Jika kita tidak menyalurkan harta sesuai dengan perintah Allah, maka harta itu akan mencari jalannya sendiri, entah hilang, rusak, atau bahkan menimbulkan musibah,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar umat Islam disiplin dalam membayar utang. Menunda pembayaran utang tanpa alasan yang jelas dapat dianggap sebagai bentuk kezaliman. Sebaliknya, orang yang memberikan kelonggaran kepada pihak yang berutang akan memperoleh pahala seperti bersedekah.
Dalam hal pengelolaan rumah tangga, ia mencontohkan bagaimana seorang ibu rumah tangga dapat menghemat pengeluaran dengan strategi belanja yang cerdas, seperti membeli bahan makanan dengan harga lebih murah tanpa mengurangi kualitas gizi. Evaluasi pengeluaran rutin juga penting agar keuangan lebih efisien dan tidak boros.
Dengan memahami konsep keuangan berbasis Islam, diharapkan umat Muslim dapat mengelola hartanya dengan lebih baik. Tidak hanya untuk kesejahteraan duniawi, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang bernilai pahala di sisi Allah Swt. [MM]