SAGOETV | BANDA ACEH — Menteri Besar Kelantan, YAB Dato’ Panglima Perang Ustaz Dato’ Haji Mohd Nassuruddin bin Haji Daud, mengingatkan umat Islam agar senantiasa mengisi kehidupan dengan amal-amal shalih yang diridhai Allah SWT. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Halaqah dan Kajian Magrib yang digelar di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (3/5/2025).
“Setiap amalan shalih yang dilakukan seorang hamba, baik besar maupun kecil, akan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT,” ujar Dato’ Nassuruddin dalam tausiyah yang dihadiri jamaah.
Ulama asal Malaysia ini menekankan bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia, selama dilakukan dengan ikhlas karena Allah. “Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui. Sekecil apa pun amal, jika diniatkan karena Allah, pasti mendapat balasan kebaikan,” tambahnya.
Kedatangan Dato’ Nassuruddin disambut hangat oleh masyarakat Aceh. Kajian yang berlangsung seusai salat Magrib tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah yang dilakukannya di beberapa wilayah di Banda Aceh.
Makna Amal Shalih
Dalam ceramahnya, Dato’ Nassuruddin mengutip QS An-Nahl ayat 97 sebagai dasar bahwa amal shalih akan dibalas oleh Allah dengan ḥayatan ṭayyibah, yakni kehidupan yang baik.
“Siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, sedang dia beriman, maka Kami pasti akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,” (QS An-Nahl: 97).
Ia menjelaskan bahwa amal shalih tidak hanya berupa ibadah ritual seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, tetapi juga meliputi dzikir, menolong orang lain, dan bahkan sekadar tersenyum kepada sesama.
Menurut beberapa ulama tafsir, lanjutnya, makna ḥayatan ṭayyibah bisa berarti rezeki yang halal (tafsir Ibnu Abbas), kebahagiaan (as-sa‘ādah), serta ketenangan jiwa, keluarga yang sakinah, dan hubungan sosial yang baik dengan tetangga.
Ilmu dan Persatuan
Dato’ Nassuruddin juga mengingatkan pentingnya menuntut ilmu dalam Islam, sebagaimana isyarat dari ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW: “Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaq.”
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di kalangan umat Islam. “Jangan berselisih, karena perselisihan akan melemahkan kekuatan umat,” katanya seraya mengutip ayat yang berbunyi: “Tanāza‘ū fatasysalū”.
Ia mencontohkan kondisi Palestina yang masih tertindas meski dikelilingi negara-negara Muslim. Hal itu, menurutnya, merupakan akibat dari lemahnya solidaritas dan persatuan di antara umat Islam.
Mengutip sabda Rasulullah SAW, ia menyampaikan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzalimi dan tidak membiarkan saudaranya dizalimi.
“Muslim yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya. Ia juga menyampaikan hadis Nabi, “Amalan yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan ke dalam hati seorang Muslim.”
Dato’ Nassuruddin mengingatkan bahwa rezeki duniawi bisa diberikan Allah kepada siapa saja, namun keimanan adalah nikmat khusus yang hanya diberikan kepada hamba yang dicintai-Nya.
“Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas nikmat iman dan terus memperkuatnya dengan amal-amal shalih, agar kelak memperoleh kehidupan yang baik di dunia dan balasan terbaik di akhirat,” pungkasnya.[]




















