SAGOETV | ACEH UTARA – Terputusnya jembatan penghubung antar kecamatan di Gampong Lubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, hingga kini belum mendapat perhatian serius. Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas belajar-mengajar di SMPN 4 Meurah Mulia, di mana banyak siswa tidak bisa ke sekolah, menyebabkan jumlah murid menurun drastis. Bahkan, operasional sekolah terancam dihentikan.
SMPN 4 Meurah Mulia yang berlokasi di kawasan terpencil kini hanya memiliki sekitar 30 siswa. Hal ini terjadi karena banyak calon siswa lebih memilih sekolah lain di kecamatan berbeda yang lebih mudah diakses. Untuk mengatasi kekurangan siswa, pihak sekolah terpaksa bekerja sama dengan pesantren agar jumlah murid tetap terpenuhi.
Kepala SMPN 4 Meurah Mulia, Mukhtar, mengatakan bahwa sejak jembatan penghubung antara Kecamatan Meurah Mulia dan Kecamatan Nibong roboh, akses ke sekolah menjadi sangat sulit.
“Sebelumnya, banyak siswa dari berbagai gampong yang bersekolah di sini. Namun, setelah jembatan rusak, mereka memilih sekolah lain yang lebih mudah dijangkau,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Jembatan Krueng Pasee yang menjadi akses utama ke sekolah itu ambruk beberapa waktu lalu akibat dampak pembangunan Bendungan Krueng Pasee. Hingga kini, belum ada perbaikan, sehingga dikhawatirkan sekolah ini akan semakin kehilangan murid dan terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jembatan penghubung tersebut. Selain untuk mendukung akses pendidikan bagi siswa, perbaikan jembatan juga akan mempermudah aktivitas ekonomi warga di wilayah sekitar. [NST]