SAGOETV | BANDA ACEH – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Usman, turun ke sejumlah kampung di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, dan Kota Lhokseumawe pada Kamis (20/3/2025), melihat langsung kondisi warga kurang mampu dan mengupayakan bantuan rumah layak huni bagi mereka.
Istri Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) itu menunjukkan kepeduliannya terhadap warga miskin dengan menjemput bola untuk pendataan calon penerima bantuan rumah layak huni. Seperti di Aceh Timur, Marlina bersama mantan Bupati Aceh Timur, Hasballah M. Thaib, dan istrinya mengunjungi Lhok Meureu, Kecamatan Darul Ihsan, Aceh Timur, untuk mendata kondisi Muzakkir, seorang warga yang hidup dalam keterbatasan.
Setibanya di lokasi, Marlina disambut penuh haru oleh Muzakir beserta istri dan anaknya. Ia kemudian memasuki rumah gubuk keluarga tersebut yang hanya berdinding triplek dan beralaskan tanah. Tak ada dapur, kamar mandi, atau fasilitas lain yang layak. Kondisi itu membuat Marlina tampak sedih.
Muzakkir, pria berusia 37 tahun itu, sehari-hari bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu. Untuk meringankan beban keluarga tersebut, Marlina menyerahkan bantuan pangan berupa beras, telur, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, ia bersama Hasballah M. Thaib juga memberikan santunan uang tunai kepada keluarga Muzakir serta anak-anak di sekitar rumah.
“Insyaallah, kita akan membantu mengupayakan bantuan rumah layak huni bagi keluarga ini,” ujar Marlina.
Selain mendata Muzakkir, Marlina juga menyalurkan paket Ramadhan berisi bahan kebutuhan dapur kepada warga lain di Lhok Meureu. Dengan penuh semangat, ia berjalan kaki dari rumah ke rumah.
Usai di Aceh Timur, pada Kamis siang, Ketua PPK Aceh itu melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Aceh Utara. Di sana, ia didampingi Musliana Ismail, istri Bupati Aceh Utara. Seperti di Aceh Timur, tujuan Marlina di Aceh Utara tetap sama, yakni mendata warga miskin yang belum memiliki rumah layak huni. Kali ini, ia melakukan pendataan di Kecamatan Tanah Pasir.
Lokasi pertama yang dikunjungi Marlina adalah rumah Marliah di Gampong Pande, seorang janda berusia 38 tahun yang hidup bersama dua anaknya dalam kondisi sangat memprihatinkan. Rumah kecil mereka hanya berdinding anyaman bambu yang sudah lapuk, berlantaikan tanah, dan beratapkan rumbia yang hampir roboh. Luasnya pun hanya sekitar 12 meter persegi.
Melihat kondisi tersebut, Marlina tertegun. Ia terenyuh menyaksikan kenyataan yang dihadapi Marliah dan anak-anaknya. Ia berjanji akan berupaya memperjuangkan agar Marliah mendapatkan bantuan rumah layak huni.
Sebagai bentuk kepedulian langsung, Marlina menyerahkan paket Ramadhan berisi kebutuhan dapur kepada Marliah. Bantuan serupa juga diberikan kepada tetangga Marliah dan beberapa warga lain yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.
Dari rumah Marliah, istri Mualem itu Marlina melanjutkan perjalanan ke rumah Suhardi di desa yang sama. Pria berusia 48 tahun itu tinggal bersama keluarganya dalam rumah berdinding anyaman bambu yang sudah lapuk, dengan atap rumbia yang nyaris tidak bisa lagi melindungi dari hujan deras maupun angin kencang. Kondisi tempat tinggalnya tidak jauh berbeda dengan rumah Marliah.
Lokasi selanjutnya adalah rumah Syadali, pria kelahiran 1978 yang sehari-hari bekerja sebagai pandai besi. Rumahnya pun berkonstruksi anyaman bambu reot, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kepada mereka, Marlina menyampaikan niatnya untuk memperjuangkan pengajuan bantuan rumah layak huni.
“Saya ingin mendata dulu dan akan berusaha agar bantuan ini bisa terealisasi. Semoga doa kita semua dikabulkan,” kata Marlina.
Selain mendata kondisi rumah mereka, Marlina juga menyerahkan paket Ramadhan kepada keluarga-keluarga tersebut sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap mereka yang sedang berjuang dalam keterbatasan.
Kemudian pada Kamis sore, Ketua TP PKK Aceh didampingi Anggota DPRK Aceh Utara Yulianti mengunjungi gampong di Kota Lhokseumawe. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi warga kurang mampu dan mengupayakan bantuan rumah layak huni bagi mereka.
Ia memulai perjalanannya dengan memasuki Gampong Meunasah Blang Kandang, Kecamatan Muara Dua. Di sana, Marlina mendatangi dua rumah warga yang kondisinya sangat memprihatinkan. Salah satunya adalah rumah milik Salbiah, seorang perempuan yang hidup dalam rumah kayu yang sudah lapuk bersama delapan orang anggota keluarganya.
Dari delapan orang itu, dua di antaranya adalah anak yatim piatu yang diasuhnya, sementara sisanya adalah anggota keluarganya sendiri.
Melihat kondisi rumah Salbiah yang kian lapuk, Marlina segera mencatat namanya dalam daftar calon penerima bantuan rumah layak huni. Tak hanya itu, ia juga menyerahkan santunan berupa paket Ramadhan yang berisi kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, hingga sirup.
Selain rumah Salbiah, Marlina juga menemukan sebuah gubuk reot yang dihuni oleh M. Hasan (65). Pria tua yang memiliki keterbatasan fisik ini tinggal bersama tiga anaknya yang belum menikah, sementara tiga anak lainnya telah berkeluarga dan tinggal di rumah mereka masing-masing.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup, M. Hasan membuka bengkel kecil di depan rumahnya, meskipun dengan peralatan seadanya. Sementara itu, istrinya, Siti Hawa, yang juga telah berusia lanjut, mengurus keluarga mereka sehari-hari.
Marlina pun berbincang langsung dengan M. Hasan dan menyampaikan harapannya agar mereka segera mendapatkan rumah yang lebih layak.
“Semoga usaha kita membuahkan hasil dan rumah yang layak bisa dibangun,” ujarnya.
M. Hasan menyambut kedatangan Marlina dengan penuh rasa haru dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan.
Selain mendata warga yang membutuhkan bantuan rumah, Marlina juga menyerahkan santunan berupa paket Ramadhan kepada keluarga M. Hasan.
Kegiatan blusukan yang dilakukan Marlina ini merupakan bagian dari komitmennya untuk terus membantu masyarakat miskin, khususnya dalam penyediaan hunian yang lebih layak bagi mereka yang membutuhkan. [R]