SAGOE – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengajak Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan jajarannya untuk turut terlibat dalam menyukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara Tahun 2024.
“Kita ingin menjadikan PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai multievent olahraga terbesar di Indonesia dan dihadiri Presiden RI Bapak Jokowi dan Wapres Maruf Amin di akhir masa baktinya,” kata Marciano Norman di laman resmi KONI, Selasa (20/8/2024).
Menurutnya, PON XXI sangat strategis, karena momentum perpisahan masyarakat Indonesia dengan masa bakti Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin. Selain itu, juga untuk mempersatukan masyarakat Indonesia mendukung kontingennya masing-masing di tahun Pemilu.
Selain PON pertama di dua provinsi, kali ini juga PON terbesar karena pertama kali diikuti kontingen terbanyak yakni 39 provinsi termasuk IKN. Mereka bertanding pada 65 cabang olahraga.
Di Aceh mempertandingkan 33 cabang olahraga dengan 42 disiplin yang melibatkan 6287 atlet dan 3158 ofisial. Sumut mempertandingkan 34 cabang olahraga dengan 46 disiplin dengan 6618 atlet dan 3320 ofisial. Mereka berlaga pada 1042 nomor pertandingan di 10 kabupaten/kota baik di Aceh maupun Sumut.
Diakui juga bahwa Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) selalu membantu publikasi PON. “Kita selalu berkoordinasi dengan Kominfo, saya berterima kasih kepada Menkominfo dan jajarannya. Pada PON XX di Papua juga didukung media center yang baik,” jelas Marciano.
Pada pertemuan tersebut, disampaikan juga bahwa masih diperlukan dukungan jaringan. “Di Sumut kita masih ada masalah dengan jaringan,” sebut Ketum KONI Pusat. Alhasil Menkominfo menugaskan Dirjen terkait untuk membantu, begitu juga dengan dukungan publikasi lainnya, seperti Media Center, Diseminasi informasi dan sebagainya.
“Ini gaungnya harus nasional,” tegas Menkominfo Budi Arie.
Menkominfo didampingi oleh Wamen Nezar Patria, Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Prabunindya Revta Revolusi, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Wayan Toni Supriyanto dan sebagainya.[]