SAGOETV | BANDA ACEH – Prof. Dr. Tgk. H. Muhammad Yasir Yusuf, MA, menyampaikan ceramah dan halaqah subuh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Rabu (02/04/2025). Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga kebiasaan baik setelah Ramadhan, mengingat hakikat kehidupan dan kematian, membangun warisan kebaikan (amal jariyah), serta beribadah karena Allah, bukan hanya karena Ramadhan.
Menurut Prof. Yasir, segala ibadah yang telah dilakukan selama Ramadhan diterima oleh Allah dan menjadi bekal dalam kehidupan dunia dan akhirat. Namun, tantangan utama setelah Ramadhan adalah bagaimana menjaga keistiqamahan dalam ibadah.
Selama Ramadhan , umat Muslim terbiasa melaksanakan ibadah seperti shalat tahajud, tilawah Al-Qur’an, sedekah, serta memperbanyak doa dan dzikir. Setelah Ramadhan , hendaknya kebiasaan baik ini tetap dilanjutkan agar tidak kembali kepada kelalaian. Rasulullah Sawbersabda:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, meskipun intensitas ibadah setelah Ramadhan berkurang, yang terpenting adalah konsistensi dan niat yang ikhlas.
Setelah Ramadhan , umat Muslim harus menyadari bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara. Kematian dapat datang kapan saja, sehingga setiap individu harus mempersiapkan diri dengan amal saleh. Rasulullah Sawbersabda:
“Orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan diri untuk kehidupan setelahnya.” (HR. Ibnu Majah)
Dengan mengingat kematian, seseorang akan lebih termotivasi untuk terus beribadah dan menjauhi kemaksiatan sehingga keistiqamahan dalam kebaikan dapat terus terjaga.
Salah satu cara untuk menjaga keistiqamahan adalah dengan membangun warisan kebaikan dalam keluarga dan masyarakat. Rasulullah Sawmengajarkan bahwa ada tiga amalan yang pahalanya tidak terputus, sdekah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan Anak saleh yang mendoakan orang tuanya (HR. Muslim)
Dengan terus menebar kebaikan, baik dalam bentuk ilmu, amal, atau sedekah, seseorang akan lebih mudah untuk istiqamah dalam kebaikan karena menyadari bahwa setiap kebaikan yang dilakukan akan kembali sebagai pahala yang tidak terputus.
Sebagian orang rajin beribadah hanya saat Ramadhan , lalu kembali lalai setelahnya. Padahal, Allah adalah Tuhan sepanjang masa, bukan hanya di bulan Ramadhan . Oleh karena itu, umat Muslim harus terus menjaga ibadahnya dengan niat yang lurus dan kecintaan kepada Allah, bukan sekadar karena momen tertentu.
Sebagai penutup, Prof. Yasir mengajak seluruh jamaah untuk berdoa agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam ibadah serta menjadikan umat-Nya sebagai hamba yang bertakwa sepanjang tahun. []