SAGOE | BANDA ACEH – Sebanyak 7.679 mahasiswa baru Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti kegiatan Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru) Tahun 2024 yang digelar mulai 12 hingga 14 Agustus 2024. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Agussabti di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Kota Banda Aceh, Senin (12/8).
Pada kesempatan tersebut, Agussabti atas nama pimpinan Universitas Syiah Kuala mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada mahasiswa baru yang telah memilih USK.
Agussabti mengatakan, jumlah mahasiswa baru USK tahun ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 6.800 mahasiswa. Hal ini tidak lepas dari reputasi USK yang terus meningkat di jajaran perguruan tinggi nasional. Berbagai lembaga pemeringkatan baik nasional maupun dunia, juga selalu menempatkan USK pada posisi yang mengesankan.
Menurutnya, capaian ini tidak lepas dari komitmen USK untuk terus mengembangkan dan mewujudkan visi kampus ini yaitu menjadi universitas sosio-technopreneur yang inovatif, mandiri, dan terkemuka di tingkat global. Makna visi tersebut adalah USK bertekad untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya siap diterima dalam dunia dunia kerja, tapi turut mampu menciptakan lapangan kerja.
“Insya Allah, sarjana baru dengan Inovasi baru sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru. Itulah visi yang kita maksud menjadi sosio-teknopreneur,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni USK Prof Mustanir mengatakan, Pakarmaru merupakan program rutin USK untuk menyambut mahasiswa baru. Dalam program nasional, kegiatan pembinaan ini disebut Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).
Mustanir menjelaskan, Pakarmaru merupakan forum formal untuk membekali mahasiswa baru tentang kearifan lokal Aceh dan beberapa hal lainnya terkait pembelajaran di perguruan tinggi.
Maka Pakarmaru hanyalah awal pendidikan karakter bagi mahasiswa, selanjutnya mereka akan dibina di Fakultas atau Program Studi, agar mereka mewarisi nilai-nilai ke-Syiah Kuala-an. Harapannya, setelah lulus mereka bisa melanjutkan semangat Syiah Kuala untuk menyebarkan ilmu, teknologi dan bermanfaat bagi negara.
“Karena itulah, USK tidak membenarkan kegiatan pembinaan mahasiswa lainnya yang informal tanpa izin universitas dan fakultas. Para orang tua dan mahasiswa juga harus kritis terhadap kegiatan pembinaan yang tidak formal,” ujar Mustanir.[MS]