SAGOETV | BANDA ACEH – Udara senja di Masjid Raya Baiturrahman terasa lebih syahdu dari biasanya. Cahaya lampu yang memantul di lantai marmer menambah kesan khidmat bagi para jamaah yang duduk bersila, menyimak tausiah dari seorang ulama sekaligus cendikia terkemuka, Dr. Tgk. H. A. Gani Isa, SH, M.Ag. Malam itu, dalam Kajian dan Halaqah Magrib yang digelar pada Minggu, 23 Februari 2025, beliau mengulas tentang Ramadhan sebagai ladang subur untuk menanam amal kebaikan.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi, Rasulullah SAW pernah menyampaikan pesan kepada para sahabat menjelang datangnya bulan suci: “Yaa ayyuhan nas, qad aqbal alaikum syahrun mubarak, syahrun fihi lailatun khairun min alfi syahr…” (Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar).
Anggota Majelis Permusywaratan Ulama (MPU) Aceh yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Aceh ini mengibaratkan Ramadhan sebagai kebun yang subur. Setiap benih kebaikan yang ditanam akan tumbuh dengan berlipat ganda. Karena itu, bulan ini adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk memperbanyak ibadah, sedekah, dan amal saleh lainnya.
Jaga Lisan dan Tebar Kebaikan
“Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menjaga lisan, menghindari kebencian, dan menyebarkan kedamaian,” ujar Tgk. A. Gani dengan suara yang teduh. Beliau mengingatkan bahwa dalam era digital ini, sebaiknya kita lebih banyak membuka lembaran Al-Qur’an daripada terus menerus terpaku pada layar media sosial yang kadang dipenuhi hal-hal yang tidak bermanfaat.
Mantan Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal Kota Banda Aceh ini juga mengajak umat Islam untuk menjadikan tilawah Al-Qur’an sebagai kebiasaan utama di bulan Ramadhan. “Jika setiap habis shalat wajib kita membaca dua lembar, maka dalam sehari kita akan menyelesaikan satu juz. Dengan begitu, dalam sebulan kita dapat mengkhatamkan Al-Qur’an,” ungkapnya. Rasulullah SAW pun telah bersabda: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Istimewa dan Rahasia
Puasa adalah ibadah yang memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Allah SWT berfirman:
“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.”
Pahala puasa adalah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah. Itu sebabnya, ibadah ini menjadi begitu istimewa. “Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala yang merusak pahala, termasuk perkataan yang sia-sia dan perbuatan keji,” ujar mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Utara itu. Ia lalu mengingatkan dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan keji, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang hanya sekadar meninggalkan makan dan minum.”
Melipatgandakan Pahala
Di bulan yang penuh berkah ini, setiap amalan baik akan bernilai lebih besar dibandingkan di bulan lainnya. Ibadah sunah setara dengan ibadah wajib di luar Ramadhan, sedangkan ibadah wajib dilipatgandakan pahalanya hingga tujuh puluh kali lipat. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, salat tarawih, dan doa.
Namun, ada peringatan yang tak boleh diabaikan. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berbuka puasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa uzur syar’i, maka tidak akan bisa menggantinya dengan puasa sepanjang tahun, meskipun ia berpuasa sepanjang waktu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menutup kajiannya, Tgk. A. Gani Isa mengajak para jamaah untuk menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan niat yang tulus. “Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalankan ibadah dengan sempurna dan menerima segala amal kebaikan kita,” pungkasnya.
Seiring dengan azan Isya yang berkumandang, para jamaah bersiap untuk melaksanakan salat berjamaah. Malam itu, semangat Ramadhan mulai merasuk ke dalam hati, menyemai benih-benih kebaikan yang kelak akan tumbuh subur sepanjang bulan suci ini. [MM]