SAGOETV | ACEH BESAR – Komunitas Santri Berdaya dan Mandiri (KSBM) menggelar kegiatan bertajuk “Santriwati Menginspirasi” di Dayah Darul Ulum Abu Lueng Ie, Kabupaten Aceh Besar, pada Ahad (11/5/2025).
Mengusung tema “Soft Skill itu Keren: Santri Perempuan Cerdas, Mandiri, dan Berkemajuan”, KSBM menghadirkan seorang entrepreneur alumni Dayah MUDI yakni Ustazah Zikra Azizi Luqman sebagai narasumber utama dalam kegiatan di Dayah Abu Lueng Ie tersebut.
Komunitas Santri Berdaya dan Mandiri (KSBM) digagas oleh Saidil Mukammil Bawarith, santri Dayah MUDI yang aktif di berbagai organisasi. Ia mengatakan kegiatan Santriwati Menginspirasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan santriwati akan pentingnya penguasaan soft skill sebagai bekal produktivitas dan kemandirian setelah menyelesaikan pendidikan di dayah.
‘Melalui kehadiran alumni sukses sebagai role model, para santriwati diharapkan termotivasi untuk tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga siap secara ekonomi dan keterampilan,” ujar pria yang pernah menjadi Youth Program Coordinator saat magang di NGO Asian Resources Foundation (ARF) Thailand.
Saidil menjelaskan, gagasan KSBM itu kemudian dikembangkan dan diwujudkan bersama Nailis Wildani, sesama alumni dayah yang juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan seminar dan organisasi kepemudaan di Aceh.
Menurut Saidil, inisiatif ini muncul dari pengalaman pribadi dan keprihatinan terhadap pandangan sebagian masyarakat terhadap masa depan santri, terutama perempuan.
“Masih sering terdengar anggapan seperti ‘kepeu neubeh aneuk u dayah’ (untuk apa membuang anak ke dayah), yang menggambarkan pandangan sempit tentang masa depan santri, khususnya santriwati,” tuturnya.
Hal inilah yang mendorong KSBM untuk menjadi ruang gerak baru bagi santri agar bisa mengembangkan potensi diri sejak dini.
“Jika santri laki-laki masih punya peluang besar menjadi imam, khatib, atau pengajar, bagaimana dengan santriwati yang sering kali ruang geraknya lebih terbatas?” kata Saidil.
KSBM berharap ke depan tidak hanya menyelenggarakan program sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran, tetapi juga dapat menginisiasi pelatihan peningkatan kapasitas dan pengembangan soft skill bagi para santri. Pelatihan ini dirancang agar tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam serta membuka ruang bagi publikasi karya-karya santri yang memiliki nilai jual dan daya saing di tengah masyarakat.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya santri berdaya secara keilmuan dan ekonomi, agar tidak ada lagi alumni yang menyesal pernah menimba ilmu di dayah hanya karena keterbatasan finansial,” ujarnya.
Saidil Mukammil Bawarith sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Pidie Jaya. Sebagai seorang profesional dan aktif dalam kegiatan workshop international, saat ini ia menjabat sebagai Youth Program Coordinator di International Institute of Peace and Development Studies (IIPDS) yang berbasis di Thailand. []