• Tentang Kami
Saturday, August 23, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Siapakah yang akan Menanggung Beban Lingkungan Kita?

SAGOE TV by SAGOE TV
April 22, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Pada tanggal 10 April 2021, salah seorang ahli hukum lingkungan Universitas Indonesia, M. R. Andri Gunawan Wibisana, dikukuhkan sebagai guru besar. Waktu itu, karena masih dalam suasana Covid-19, acara dilaksanakan secara virtual. Saya tidak mengenal dekat dengan beliau, namun dalam sejumlah kesempatan pertemuan ilmiah, beberapa kali saya berdiskusi.

Saya tertarik pada pidato pengukuhannya yang berjudul “Antroposen dan Hukum: Hukum Lingkungan dalam Masa-masa Penuh Bahaya”. Pidato ini kembali mengingatkan kita tentang betapa lingkungan itu sangat penting. Pidato Wibisana, mengingatkan pentingnya alarm selalu muncul untuk ruang publik. Upaya untuk mengingatkan, kadang penuh tantangan. Perpaduan kesempatan dan kemauan. Hanya sedikit orang yang mau sukarela berjuang dengan integritas yang dimiliki.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Dalam pidatonya, Wibisana menyebut kata antroposen. Saya menelusuri Kamus Besar Bahasa Indonesia online [ttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/antroposen], dan saya temukan bahwa yang disebut dengan an-tro-po-sen adalah periode geologis saat aktivitas manusia dianggap sangat berpengaruh terhadap lingkungan, iklim, dan ekologi bumi.

Tentu saja sebagai makna kata, bisa saja berbeda dalam makna istilah. Tak mengherankan, cabang filsafat ada ragam wajahnya, terutama yang menelusuri kata, istilah, dan bahasa. Melalui satu cabang tersendiri yang berbicara metode, juga ada acara tersendiri bagaimana pengetahuan itu ditemukan dan dikembangkan.

Dalam konteks yang disebutkan Wibisana, sebagai sebuah istilah, antroposen dirujuknya dari istilah yang diperkenalkan oleh Crutzen –seorang ahli kimia atmosfer dan peraih Nobel Kimia tahun 1995. Paul Jozef Crutzen nama lengkapnya. Warga Belanda yang lahir pada tanggal 3 Desember 1933 dan meninggal 28 Januari 2021. Mengapa ia mendapatkan nobel? Ada kontribusi besarnya yang dilakukan melalui penelitian tentang lapisan ozon dan perubahan iklim. Dari situlah, istilah antroposen diperkenalkan Crutzen –sebagaimana kemudian digunakan Wibisana. Istilah ini, untuk menjelaskan era baru ketika berbagai tindakan yang dilakukan manusia berpengaruh erat di bumi.

Baca Juga:  Hak Konstitusional Lingkungan

Dari mesin pencari google, saya menemukan sejumlah penjelasan tentang siapa Crutzen dan kajiannya. Ada dua artikelnya bersama tim yang menjelaskan antroposen. Melalui artikel “The Anthropocene: Conceptual and Historical Perspektif”, mereka menjelaskan bahwa jejak manusia pada lingkungan global begitu besar dan aktif sehingga menyaingi beberapa kekuatan besar Alam dalam dampaknya pada fungsi sistem Bumi. Istilah antroposen sendiri, menurut mereka baru diperkenalkan satu dekade lalu. Namun baru-baru ini istilah digunakan secara luas, tetapi tidak resmi. Secara formal ia membutuhkan proses dan evolusi –ketika dilihat perubahan pada hubungan manusia dengan dunia. Mereka menawarkan pengelolaan hubungan manusia dengan siklus geofisika besar yang mendorong sistem iklim bumi (Steffen, Grinevald, Crutzen, & McNeill, 2011; Wibisana, 2021).

Dalam pidato yang disampaikan Wibisana, antroposen dipergunakan untuk menggambarkan dominasi manusia di dunia dan tentang besarnya pengaruh manusia atas perubahan yang terjadi di awal. Ada dua hal penting yang seharusnya tidak ditinggalkan, yakni tanggung jawab (responsibility) dan saling ketergantungan (interdependence). Paradigma inilah yang seharusnya dikembangkan, bukan hiperindividualisme dan dominasi –harusnya kerja sama.

Dalam konteks inilah, hukum memiliki peran penting. Menurut Wibisana, hukum menjadi katalis perubahan –terutama bidang hukum tata negara dan administrasi negara. Ada beberapa saluran yang memungkinkan berubah melalui antroposen. Pertama, bagaimana mendorong penghargaan terhadap hak asasi manusia yang terkait lingkungan hidup –termasuk pengakuan atas hak lingkungan sendiri. Kedua, bagaimana campur tangan manusia dapat mengubah urusan privat menjadi publik –terutama untuk hal-hal terkait lingkungan dan selama ini berbasis pada pertanggungjawaban perdata. Ketiga, mendorong kerja sama dan koordinasi tingkat internasional yang lebih masif –dengan tidak melupakan batas-batas kedaulatan negara.

Baca Juga:  Alarm Pengelolaan Sumber Daya Alam Aceh Sudah Berbunyi?

Semua potensi di atas yang memungkinkan untuk didorong, berhadapan dengan berbagai kondisi yang selama ini sepertinya tidak berpihak pada lingkungan. Pertama, kasus lingkungan yang terjadi terus meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Bahkan kasus yang tidak memuliakan lingkungan terjadi terang-benderang di depan mata, tidak sembunyi-sembunyi.

Kedua, kasus yang terjadi juga tidak diimbangi dengan bagaimana proses penanganan dan penegakan hukumnya. Kasus-kasus yang diselesaikan di pengadilan menguap begitu saja, dengan putusan yang tidak memuaskan.

Ketiga, lahirnya berbagai legislasi, regulasi, dan berbagai peraturan teknis cenderung membuat pengelolaan lingkungan dan penegakan hukumnya yang semakin semrawut. Plus masih dipertanyakan politik hukum lingkungan yang berkeadilan sosial hadir di negara ini.

Tiga kondisi penting itulah, menyebabkan pertanyaan dari judul di atas muncul: siapakah yang akan menanggung beban lingkungan kita? Sebagaimana pidato Wibisana, jalan ke sana sepertinya masih jauh.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Senin, 21 April 2025]

Tags: ArtikelDr Sulaiman TripaHukumkerusakan lingkunganLingkungan HidupSDA
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

August 20, 2025
Semarak Pawai Budaya HUT RI di Banda Aceh, Warna-Warni Busana Adat Pukau Ribuan Warga

Semarak Pawai Budaya HUT RI di Banda Aceh, Warna-Warni Busana Adat Pukau Ribuan Warga

August 18, 2025
Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

March 15, 2025
80 Nazir di Aceh Besar Terima Sertifikat Tanah Wakaf

80 Nazir di Aceh Besar Terima Sertifikat Tanah Wakaf

August 20, 2025
Prof Humam Hamid Paparkan 10 Pelajaran Penting dari Perjalanan Damai Aceh

Prof Humam Hamid Paparkan 10 Pelajaran Penting dari Perjalanan Damai Aceh

August 21, 2025
Jusuf Kalla Terima Penghargaan UIN Ar-Raniry Atas Jasa Besar dalam Perdamaian Aceh

Jusuf Kalla Terima Penghargaan UIN Ar-Raniry Atas Jasa Besar dalam Perdamaian Aceh

August 18, 2025
Singapura Tawarkan Teknologi Pengolahan Limbah ke Aceh, Ini Kata Wali Nanggroe

Singapura Tawarkan Teknologi Pengolahan Limbah ke Aceh, Ini Kata Wali Nanggroe

August 22, 2025
Pangdam IM Pimpin Sertijab, Letkol Inf Faisal Resmi Jabat Dandeninteldam IM

Pangdam IM Pimpin Sertijab, Letkol Inf Faisal Resmi Jabat Dandeninteldam IM

June 30, 2025
Di Antara Mesin dan Jiwa Menyiapkan Fondasi Kreatif di Era AI

Di Antara Mesin dan Jiwa: Menyiapkan Fondasi Kreatif di Era AI

August 16, 2025

EDITOR'S PICK

Deklarasi Mualem-Dek Fadh di Taman Ratu Safiatuddin

Deklarasi Mualem-Dek Fadh di Taman Ratu Safiatuddin

August 25, 2024
Ketua Komisi VII DPRA: Santripreneur, Pilar Ekonomi Baru Aceh

Ketua Komisi VII DPRA: Santripreneur, Pilar Ekonomi Baru Aceh

March 26, 2025
KPK Ingatkan ASN dan Pejabat Tolak Gratifikasi Jelang Lebaran, Laporkan ke Sini

KPK Ingatkan ASN dan Pejabat Tolak Gratifikasi Jelang Lebaran, Laporkan ke Sini

March 18, 2025
perayaan maulid di aceh

Tradisi Khanduri Maulod di Aceh

March 24, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.