• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Andai Sabang Seperti Hawaii

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad by Kamaruzzaman Bustamam Ahmad
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Andai Sabang Seperti Hawaii
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad.
Antropolog dan Dosen UIN Ar-Raniry, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Beberapa tahun yang lalu, saya diundang oleh pemerintah Jepang dalam salah satu acara kebudayaan. Selama beberapa hari, saya diberikan kesempatan untuk berkunjung ke beberapa tempat di negeri Sakura. Salah satu tempat yang diajak untuk berkunjung adalah Iwate. Dalam perjalanan, kami berkesempatan untuk berhenti di salah satu bukit yang menghadap ke negara Amerika Serikat. Tour guide kami mengatakan bahwa arah saya berdiri adalah persis mengadap ke Hawaii.

Saya tidak pernah menginjakkan kaki di Hawaii. Adapun yang saya tahu, di Hawaii ada kampus dan pusat studi yang secara khusus membidangi kawasan Asia. Berbagai pelatihan dan program beasiswa dilaksanakan. Pusat-pusat studi tentang pertahanan dan keamanan pun tidak luput. Ada beberapa kampus atau universitas  di pulau tersebut.

BACA JUGA

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

Demikian pula dengan pusat kajian keamanannya. Saya hanya menyebut satu pusat studi saja yaitu: Asia-Pasific Center for Security Studies, semacam sekolah militer. Singkat kata, di Hawaii oleh Amerika dijadikan pulau yang cukup strategis, khususnya di dalam mengkaji kawasan Asia Pasifik.

Tampaknya, pemerintah Amerika Serikat menjadikan Hawaii sebagai teropong untuk kawasan Asia Pasifik. Dapat dipastikan, pusat-pusat studi yang membidangi dunia pertahanan dan keamanan untuk kawasan Asia Pasifik, tampaknya “dimasak” di Hawaii.

Salah seorang pengamat intelijen pernah membisikkan kepada saya, bahwa Hawaii itu “radarnya” Amerika Serikat untuk sampai ke kawasan kita. Tentu saja, korelasi dan ambisi Amerika Serikat untuk “menjaga” Laut Cina Selatan tidak dapat dipungkiri ada hubungannya dengan perairan yang sampai ke Hawaii.

Dalam ilmu pertahanan dan keamanan, selain mengontrol udara, mengontrol laut adalah sesuatu yang amat strategis. Saling mengintai, antara satu sama lain dari udara adalah hal yang tidak dapat dipungkiri. Masih segar dibenak kita, ketika tragedi pesawat terbang negara tetangga yang jatuh misterius di kawasan Asia Tenggara dan Samudera Hindia, akhirnya negara tersebut harus merelakan informasi pertahanan udaranya diketahui secara internasional. Intinya, saling intip mengintip dari udara adalah hal yang lumrah dalam kajian intelijen.

Baca Juga:  Santriwati Menginspirasi, KSBM Dorong Kemandirian lewat Penguatan Soft Skill

Namun, selama ini ada lagi teori yang mengatakan bahwa laut juga harus dikuasai, selain udara. Tiongkok secara terus menerus melakukan provokasi di Laut Cina Selatan. Berbagai upaya dilakukan agar mereka dapat menguasai beberapa kawasan strategis di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat pun menempatkan hampir puluhan armada perang di beberapa lautan lepas.

Siapa menduga, bahwa Pulau Diego Garcia di Samudera Hindia yang merupakan pangkalan militer Amerika Serikat, ternyata arah timurnya menuju ke Indonesia, tepatnya provinsi Aceh dan sekitarnya. Tentu saja disini pun ada stasiun pengamatan untuk melihat gerak gerik di kawasan Asia Pasifik. Harus diakui bahwa Amerika Serikat bergabung dalam Five Eyes aliansi intelijen (Kanada, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Inggris) ketika melaksanakan operasi kerja sama intelijen.

Sangat wajar jika kemudian informasi di perairan Selat Melaka selalu didapatkan oleh negara Five Eyes. Bahkan mereka mengetahui, siapa saja di dalam kapal apapun dan dimana pun posisinya di lautan. Upaya untuk menguasai lautan adalah usaha lanjutan setelah menguasai wilayah udara sebuah kawasan. Saat ini, Tiongkok berusaha untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan sekutunya di lautan. Kendati ini tentu akan menjadi salah satu isu tentang konflik global di tengah-tengah lautan.

Narasi di atas tentu akan memudar auranya, ketika melihat perilaku pemerintah Republik Indonesia terhadap  Aceh. Setiap ada perwira yang datang ke Aceh selalu melihat Aceh sebagai ancaman bagi republik Indonesia. Pertanyaannya masih seputar pada kekuatan GAM, kemiskinan, dan pelaksanaan hukum Islam.

Karena melihat Aceh sebagai ancaman, maka pola pikir pemerintah, sampai kapan pun akan melihat Aceh bagian dari NKRI, tetapi tidak mampu meletakkan Aceh dalam posisi geo-strategik dan geo-politik Indonesia. Inilah penjelasan saya kepada para perwira atau analis, jika ingin mengorek pandangan saya tentang posisi Aceh di Indonesia.

Karena tidak melihat Aceh sebagai kawasan yang sangat strategis, maka yang terlibat adalah persoalan simbolik dan ekonomi semata (misalnya seperti bendera, otsus dan hasil bumi). Selain itu, tidak ada diskusi lanjutan mengenai pertahan dan keamanan Indonesia di bibir Selat Melaka dan Samudera Hindia.

Baca Juga:  Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Minta Pintu Tol Langsung ke Kota

Karena itu, sangat wajar, pemerintah pusat sama sekali tidak memiliki program-program strategis di Aceh, khususnya untuk pulau-pulau yang ada di provinsi ini. Dibandingkan dengan Hawaii, maka Sabang sebenarnya merupakan pulau yang paling strategis di Indonesia. Pulau ini menghadap ke Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pulau ini juga sangat dekat dengan Pulau Diego Garcia.

Menurut informasi, ada beberapa momen penting di Aceh, armada perang Amerika Serikat sudah bersiaga di lautan lepas, jika saat itu, Aceh benar-benar lepas dari Indonesia, seperti pengalaman di Timor Leste. Namun momen tersebut belum terwujud.

Demikian strategis Aceh dan pulau-pulau yang mengitarinya. Namun, kenyataannya, pulau-pulau strategis ini tidak ada dalam radar pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Sabang masih berjibaku dengan keadaannya yang megap-megap dan dihimpit oleh kepentingan salah satu negara di seberang Pulau Batam. Di pulau ini tidak ada kampus-kampus strategis, sekolah militer, pusat-pusat studi, dan pangkalan militer seperti di Pulau Diego Garcia. Adapun yang terjadi adalah beberapa tanah sudah dibeli oleh pihak asing, atas nama warga lokal.

Realitas ini juga dapat juga dilihat di Pulau Simeulue. Ketika saya bertandang ke pulau ini dan pulau terluar lainnya di Samudera Hindia, tidak ada sedikit sentuhan pemerintah Indonesia untuk menjadikan pulau-pulau tersebut sebagai garda terdepan pertahanan dan keamanan negara ini.

Di Simeulue, beberapa kawasan pantai malah tertutup untuk warga lokal, karena tanahnya sudah dikuasai oleh pihak asing. Begitulah cara republik ini menguasai tanah dan airnya di provinsi Aceh. Uniknya, beberapa tempat yang pernah saya masuki malah sinyal handphone menghilang.

Demikianlah perbandingan singkat, dua pulau dan cara pemerintahnya masing-masing menjadikan sebagai wilayah dalam negara masing-masing. Selama pemerintah Indonesia melihat Aceh sebagai ancaman dari sisi simbolik dan ekonomi. Selama itu pula wilayah Aceh tidak akan pernah  dapat diurus secara baik oleh pemerintah pusat.

Uniknya, mereka dari pemerintah pusat, kalau datang ke Aceh, selalu ingin menyempatkan diri untuk berwisata ke Sabang, sampai mendapatkan sertifikat di kilometer nol. Tidak ada di kepala mereka, bahwa pulau ini secara kajian intelijen menjadi rebutan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga:  Digitalisasi Bahan Pustaka

Di sinilah Indonesia menutup mata terhadap halaman rumah sendiri. Mungkin, karena tujuan ke Sabang hanya untuk berenang, bukan menatap angkasa di pulau ini dalam perspektif geo-politik dan geo-strategik. []

Tags: acehAmerika Serikatgeo-politikgeo-strategikKeamananpolitikSabang
ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad adalah Antropolog. Berdomisili di Aceh.

Related Posts

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan
Artikel

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

by Sulaiman Tripa
May 12, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

by Sulaiman Tripa
May 5, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan Berkeindonesiaan

by Sulaiman Tripa
May 2, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan dan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim bagi Indonesia

by Sulaiman Tripa
April 28, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Jalan Pembangunan Hijau

by Sulaiman Tripa
April 25, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

Rektor USK Aceh Terpilih Jadi Ketua BKS PTN Barat

Rektor USK Aceh Terpilih Jadi Ketua BKS PTN Barat

December 4, 2024
Gubernur Muzakir Manaf Tunjuk M Nasir Jadi Plt Sekda Aceh

Gubernur Muzakir Manaf Tunjuk M Nasir Jadi Plt Sekda Aceh

March 17, 2025
Dr. Jalaluddin, M.Pd, Dekan FKIP Universitas Serambi Mekkah

Pengesahan Anggota MPA Mandek, Akademisi Soroti Sikap DPRA

May 7, 2025
Disparpora Aceh Besar dan PT Paragon Jalin Kerja Sama Peningkatan Olahraga

Disparpora Aceh Besar dan PT Paragon Jalin Kerja Sama Peningkatan Olahraga

February 19, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.