• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Yang Lebih Penting dari Politik Adalah Kemanusiaan

SAGOE TV by SAGOE TV
March 24, 2025
in Literasi
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Aksi Mahasiswa dan Omnibus Law
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Risky Almustana Imanullah
Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Pemerintahan, UIN Ar-Raniry, Kopelma Darussalam Banda Aceh.

Gus Dur merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia sekaligus Kyai NU (Nahdhatul Ulama) adalah sosok yang terlihat nyeleneh dengan satire dalam dalam setiap guyonannya. Gus Dur disebut-sebut sebagai bapak pluralisme yang sangat menjunjung tinggi perbedaan, membela kaum tertindas dan minoritas tanpa melihat perbedaan ras, suku dan agama.

BACA JUGA

Aceh dan Perdamaian yang Belum Selesai: Refleksi Holistik Prof KBA dalam Bedah Buku Dua Dekade Damai Aceh

Bedah Buku Dua Dekade Damai Aceh di UIN Ar-Raniry, BRA Tegaskan Reintegrasi Bukan Sekadar Masa Lalu

Hal gila (bagi masyarakat awam) yang pernah dilakukan Gus Dur adalah mengeluarkan dekrit presiden pada tanggal 23 juli 2001 dengan tujuan ingin membekukan MPR dan DPR, karena bagi Gus Dur dinamika dalam gedung MPR tersebut bagaikan taman kanak-kanak, bahkan menjadi tempat tikus-tikus berdasi yang menjarah uang rakyat.

Dan pada akhirnya Gus Dur dilengserkan melalui sidang istimewa MPR yang dipimpin oleh Amien Rais. Banyak orang yang tidak mampu menginterpretasikan pemikiran dan langkah Gus Dur yang sangat futuristis melampaui pemikiran kebanyakan manusia. Mulai dari kunjungan ke Israel, keliling dunia empat (4) kali setiap bulannya, sosok kyai yang masuk ke geraja, keluar istana memakai celana pendek dan perihal lainnya.

Sisi pemikiran Gus Dur yang tidak banyak diketahui orang adalah pendalaman tauhid sebagai benteng utama dalam kehidupan yang bersumber dari keimanan kepada Allah swt. Satu-satunya Dzat yang Maha Segalanya, Rajadiraja yang mengontrol seluruh alam semesta. Tidak ada sesuatupun yang bergerak kecuali atas kehendak-Nya. Ketauhidan yang menghujamkan kesadaran terdalam bahwa Tuhan (Allah swt) adalah sumber dari segala sumber dan rahmat kehidupan bagi seluruh jagad raya.

Baca Juga:  UIN Ar-Raniry Dorong Kolaborasi Pelestarian Warisan Budaya Lewat Digitalisasi Manuskrip

Dengan mengenal Tuhan dhahir dan bhatin melahirkan jiwa-jiwa kemanusiaan dalam diri Gus Dur yang bersumber dari ketauhidan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia (walaupun dilahirkan dari setetes mani yang hina). Terlahir kebumi untuk menjadi khalifah guna mengatur segala sisi kehidupan sesama manusia, binatang dan tumbuhan sesuai dengan iradah Allah SWT yang bersifat Qudrah.

Kemuliaan merupakan mahkota bagi setiap manusia yang dianugerahi oleh Tuhan, oleh karena itu mengharuskan setiap manusia untuk saling menghormati dan menghargai. Karena menghormati sesama manusia sama halnya dengan menghormati penciptanya, begitu juga sebaliknya. Inilah yang menjadi pijakan Gus Dur untuk membela manusia tanpa melihat perbedaan apapun. Bahkan saat Gus Dur di lengsekan, 300 ribu pasukan berani mati sudah siap untuk melawan penglengseran Gus Dur. Tapi alhasil Gus Dur menahan pasukan tersebut karena beliau tidak ingin adanya kerusuhan dan pertumpahan darah sesama bangsa. Inilah sikap Gus Dur yang jarang di ketahui orang. Dalam kesempatan yang berbeda Gus Dur pernah mengatakan “yang lebih penting dari pada politik adalah kemanusiaan”, dan juga kalimat “tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian”.

Dewasa ini, sangat nadir manusia yang dualitas seperti Gus Dus. Disamping menjadi sosok Kyai, juga merupakan tokoh politik intelektual yang mempersatukan bangsa. Membantu kaum yang lemah, membela kaum yang tertindas dan melindungi minoritas dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Terlepas dari fitnah, provokasi massa dan ujaran kebencian yang dilontarkan kepada Gus Dur oleh barisan yang menganggap kebijakan, kemanusiaan dan keadilan Gus Dur dapat membahayakan eksistensi mereka.

Di era sekarang ini, banyak orang membicarakan sosok Gus Dur yang hampir semua ucapannya pada masa lampau, kentara hari ini. Mulai dari Jokowi menjadi Presiden, Ahok menjabat sebagai gubernur dan pengungkapan cikal bakal penglengseran Gus Dur yang pada saat itu dalam siaran langsung Metro tv di acara Kick Andi, Gus Dur mengatakan “besok-besok akan terbukti oleh bangsa ini sendiri kok”. Sepenggal cerita sejarah penglengseran Gus Dur termaktub dalam sebuah buku yang ditulis Virdika Rizky Utama dengan judul “Menjerat Gus Dur”.

Baca Juga:  Sulaiman Tripa Luncurkan Buku ke-218 Berjudul ‘Mengapa Bernegara Hukum?’

Realitas saat ini dalam perpolitikan Indonesia, sulit menemukan politikus yang mengadopsi pemikiran Gusdur. Banyak dari mereka yang terlahir kedunia kemudian lupa kepada penciptanya dan kemudian berefek pudarnya ketauhidan dan melemahnya keimanan. Berjalan dengan penuh keangkuhan dan sombong dimuka bumi. Sibuk mengumpulkan harta, luput dari yang memberi harta. Sibuk berkompetisi mendapatkan jabatan dengan hasrat mendapat pujian, hingga luput dari yang mentakdirkan semua itu. Secuil tahta diberikan Tuhan membuat sosok diri menjadi arogan sehingga memandang manusia lain dengan kacamata kehinaan. Minimnya pemahaman tentang ketauhidan, apatis dalam menekuni ilmu agama, hingga melahirkan kepincangan dalam kehidupan yang dijalani.

Kekacauan yang terjadi dari hari-ke hari akibat kehausan dan rakusnya manusia. Dalam kitab Al Amstal wal Hikam halaman 173 disebutkan “orang yang mengejar dunia itu laksana orang yang meminum air laut, semakin banyak diminum, malah semakin bertambah haus“. Orang yang dimaksud tersebut adalah orang yang menyimpan dunia di hatinya, bukan di genggamannya. Sehingga tidak menyisakan ruang kosong untuk mentauhidkan Tuhan di dalam hatinya.

Tidak terbantahkan menjelang pilkada serentak di tahun 2020, 2022 dan pemilu 2024 nantinya. Partai politik baru terus bermunculan, isu agama merupakan persoalan yang kerap dijadikan sebagai jajanan dan cemilan oleh partai politik di Indonesia. Banyak orang menjadikan agama dan Tuhan sebagai perantara untuk mencapai kepentingan, bukan menjadikan agama tersebut sebagai kendaraan untuk mendekat dengan Tuhan yang kemudian memantik jiwa-jiwa kemanusiaan dan melahirkan keadilan sehingga mampu mensejahterakan seluruh masyarakat sebagai tujuan utama politik negara. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Sina “sungguh malang mereka yang belum mencicipi cinta Ilahi, orang-orang itu tersesat dari jalan, mereka menjadikan Tuhan sebagai perantara untuk sampai kepada yang lain“.

Baca Juga:  Matematika - Cryptarithm, apakah sejenis Makhluk Cryptid?

Sebagian besar orang mempertanyakan terkait keberanian orang-orang yang memperjual belikan agama. Secara rasional, manusia nekat melakukan apa saja ketika dihadapkan dengan persoalan isi perut dan pemuasan hawa nafsu. Terlebih lagi ketika hatinya mulai kotor. Jangankan memperjual belikan agama, untuk membunuh manusia lain pun tidak segan-segan ketika dapat menghambat keinginannya. Seperti tersebutkan dalam hadis Rasulullah saw “Ketahuilah, sungguh didalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah hati”[HR. Bukhari dan Muslim].

Setiap yang kotor dapat dibersihkan, yang najis dapat disucikan (kecuali anjing dan babi dan yang diperanakkan daripada keduanya), yang keras bisa dilunakkan yaitu dengan cara bertafakkur, mengenal kembali siapa diri ini, untuk apa ada disini dan sampai kapan bertahan disini, bagaimana ketika semua ini sudah berakhir?. Jika tetesan air saja mampu mengikis batu yang keras, bagaimana mungkin hati yang awalnya lembut, kemudian keras, tetapi tidak bisa dilunakkan lagi?. Silahkan dijawab dalam hati masing-masing.

Penulis sangat berharap semoga kita semua mampu menjadi agen of change dan sosok pemikiran Gus Dur lahir kembali dalam jiwa-jiwa setiap pemimpin, khususnya di Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan fasilitasi Pendidikan yang merata, memperkecil volume jeritan si-miskin yang kelaparan, meredamkan gema keributan antar suku dan agama, dan menghangatkan tubuh mereka yang menggigil kedinginan karena tidur dibawah kolong jembatan.[]

Tags: Kemanusiaanpolitik
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Aceh dan Perdamaian yang Belum Selesai Refleksi Holistik Prof KBA dalam Bedah Buku Dua Dekade Damai Aceh di UIN Ar-Raniry
Literasi

Aceh dan Perdamaian yang Belum Selesai: Refleksi Holistik Prof KBA dalam Bedah Buku Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Bedah Buku Dua Dekade Damai Aceh di UIN Ar-Raniry, BRA Tegaskan Reintegrasi Bukan Sekadar Masa Lalu
Literasi

Bedah Buku Dua Dekade Damai Aceh di UIN Ar-Raniry, BRA Tegaskan Reintegrasi Bukan Sekadar Masa Lalu

by SAGOE TV
June 27, 2025
Muhajirul Fadhli Petugas Haji Daerah (PHD) Aceh 2025
Citizen Report

Dari Aceh Menuju Mekkah: Ibadah Haji yang Mengajarkan Kita Arti Keluarga

by SAGOE TV
June 13, 2025
Tugu Kohler di Mesjid Raya: Simbol Keperkasaan Islam di Aceh
Literasi

Tugu Kohler di Mesjid Raya: Simbol Keperkasaan Islam di Aceh

by SAGOE TV
May 30, 2025
Dua Buku Karya Penulis Aceh Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025
Literasi

Dua Buku Karya Penulis Aceh Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

by SAGOE TV
May 18, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Kapolri Perintahkan Kabareskrim Usut Teror ke Jurnalis Tempo

Kapolri Perintahkan Kabareskrim Usut Teror ke Jurnalis Tempo

March 23, 2025
AJI Banda Aceh Buka Posko Liputan Pilkada dan Cek Fakta

Muharram Journalism College Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru

December 21, 2024
Haili Yoga dan Muchsin Hasan Dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah

Haili Yoga dan Muchsin Hasan Dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah

February 18, 2025
Persiapan Seleksi MTQ Kota Banda Aceh Tahun 2025

Persiapan Seleksi MTQ Kota Banda Aceh Tahun 2025

March 14, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.