SAGOETV | BANDA ACEH – Menjelang akhir Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia semakin giat meningkatkan ibadah guna meraih keberkahan malam Lailatul Qadar serta menyempurnakan penghambaan kepada Allah SWT. Momen ini dimanfaatkan untuk memperbanyak amalan, mendalami ilmu agama, serta meneladani sosok mulia, seperti Abdullah bin Umar Ra.
Siapa yang tidak mengenal Abdullah bin Umar bin al-Khattab? Ia adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal karena ketakwaannya, ilmunya, serta keteguhannya dalam mengikuti sunnah Rasulullah. Abdullah bin Umar juga dikenal sebagai perawi hadis yang sangat terpercaya dan telah meriwayatkan banyak hadis dari Nabi SAW.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Prof. Dr. Tgk. H. Fauzi Shaleh, MA, dalam Halaqah dan Kajian Subuh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Selasa, 25 Maret 2025, mengisahkan keteladanan Abdullah bin Umar dalam ibadah. Putra Khalifah Umar bin Khattab ini dikenal memiliki ketakwaan dan kesalehan yang tinggi.
Dikisahkan bahwa Abdullah bin Umar senantiasa menjaga kesucian wudu sebelum shalat, membaca Al-Qur’an setiap selesai melaksanakan ibadah, dan terus memperbanyak amal saleh sepanjang hari. Seorang budak yang pernah mengamati kebiasaannya menyatakan, “Setiap kali beliau hendak shalat, beliau selalu berwudu terlebih dahulu dan setelah shalat langsung membaca Al-Qur’an.” Hal ini menunjukkan betapa teguhnya Abdullah bin Umar dalam menjaga ibadahnya.
Tidak hanya ahli dalam ibadah, Abdullah bin Umar juga dikenal atas kedermawanannya. Dikisahkan bahwa pada suatu malam, ia memiliki 10.000 dirham, namun keesokan paginya seluruh hartanya telah disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ia tidak pernah menggunakan kekayaannya untuk kepentingan duniawi, melainkan selalu mencari cara untuk membantu sesama, sebagaimana sunnah Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya kedermawanan, terutama di bulan Ramadhan.
Prof. Tgk. H. Fauzi Shaleh menegaskan bahwa Allah SWT telah menjanjikan balasan besar bagi setiap amal sedekah. Dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah ayat 254, Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat.”
Banyak orang menunda untuk bersedekah dengan alasan menunggu waktu atau rezeki yang lebih banyak. Namun, kesempatan untuk berbuat kebaikan tidak selalu datang dua kali. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk segera berlomba-lomba dalam kebaikan dan memanfaatkan kesempatan untuk beramal sebelum ajal menjemput.
Lebih lanjut, Prof. Fauzi Shaleh menjelaskan bahwa menjelang akhir Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa menghidupkan malam-malam terakhir dengan ibadah yang lebih intensif, seperti qiyamul lail, doa, serta membangunkan keluarga untuk bersama-sama beribadah. Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ajakan untuk mengikuti sunnah ini menjadi momentum penting agar setiap umat Islam dapat memperoleh keutamaan malam Lailatul Qadar serta semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di penghujung Ramadhan ini, Prof. Fauzi mengajak umat Islam untuk memanfaatkan waktu yang tersisa guna meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak sedekah sebagai bentuk investasi untuk kehidupan akhirat. “Semoga keberkahan senantiasa menyertai setiap langkah dan amalan kita,” pungkasnya. []