SAGOETV | BIREUEN – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen menggelar bimbingan manasik 1446 H/2025 di empat lokasi untuk tingkat kecamatan. Setelah itu akan ditutup dengan manasik tingkat kabupaten dengan jumlah peserta sebanyak 381 calon jemaah haji yang berasal dari 17 kecamatan.
Kepala Kantor Kemenag Bireuen, Zulkifli, melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Sulaimannur, di sela-sela memberikan materi kepada peserta di Masjid Al Ikhlas Kutablang, Senin (14/4) menjelaskan, seluruh rangkaian manasik tingkat kecamatan diadakan serentak mulai 14-21 April, sedangkan manasik kabupaten pada 29-30 April 2025.
Dijelaskan, manasik haji wilayah timur terdiri dari empat kecamatan, Kutablang, Gandapura, Makmur dan Peusangan Siblah Kreung dengan jumlah jamaah 71 orang bertempat di Masjid Al Ikhlas Kutablang.
Kemudian, wilayah II berasal dari Kecamatan Peusangan, Peusangan Selatan dan Jangka yang berjumlah 91 orang berlangsung di Masjid Besar Peusangan.
Berikutnya wilayah III bagi jamaah haji dari Kecamatan Kota Juang, Kuala, Jeumpa, Juli dan Peudada seluruhnya berjumlah 114 orang peserta manasik berlangsung di Masjid Al Asyi, Kecamatan Kota Juang.
Terakhir, jamaah haji dari Kecamatan Samalanga, Simpang Mamplam, Pandrah, Jeunieb dan Peulimbang berjumlah 95 orang berlangsung di Masjid Taqarrub Kecamatan Simpang Mamplam.
Sedangkan manasik haji tingkat kabupaten, kata Sulaimannur, akan dilaksanakan pada 29-30 April mendatang digelar di Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen.
“Setelah manasik haji tingkat kecamatan di beberapa masjid akan dilanjutkan dengan manasik haji tingkat kabupaten di Masjid Agung Sultan Jeumpa, Bireuen pada 29-30 April,” ujarnya.
Di antara kegiatan manasik haji tingkat kecamatan dan kabupaten, juga dilaksanakan pertemuan di aula Kemenag Bireuen pada 28 April 2025 dengan kegiatan memantapkan koordinator regu (karu) dan koordinator rombongan (karom).
“Seluruh rangkaian kegiatan tersebut harus selesai pada April ini, mengingat pada pertengahan Mei jemaah haji Aceh sudah mulai diberangkatkan ke Tanah Suci,” katanya.
Panitia manasik haji wilayah timur, Abdul Halim Mubary, dalam laporannya menyebutkan, penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M mengusung tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”. Tema tersebut dipilih sebagai upaya menciptakan layanan yang lebih inklusif bagi para jemaah haji penyandang disabilitas yang berangkat ke Tanah Suci.
Ini merupakan salah satu inovasi dari Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) dalam aspek petugas haji yang ramah lansia dan disabilitas.
“Jemaah haji Bireuen sendiri masuk asrama haji pada 25 Mei dan berangkat ke Tanah Suci 26 Mei yang masuk dalam gelombang kedua,” jelasnya.
Para pemateri manasik haji yang berlangsung selama delapan hari tersebut, berasal dari Kemenag Bireuen, tokoh agama, dan dari dinas kesehatan.
“Semoga semua jemaah calon haji agar dapat mengikuti seluruh rangkaian manasik haji, mengingat pentingnya kegiatan tersebut sebagai bekal pengetahuan dalam menjalankan ibadah haji,” ujarnya. []