• Tentang Kami
Friday, October 17, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 28, 2025
in Ramadhan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Dr Sulaiman Tripa

Dr. Sulaiman Tripa. Foto: Dokpri

Share on FacebookShare on Twitter

Mulai tadi pagi, Darussalam sudah ditemui rak daging. Ini pertanda meugang. Meugang rantoe. Kami di kampus, daging sudah dibagi sejak kemarin. Bukan apa-apa, karena kemarin hari terakhir hari aktif masuk kampus –hari ini hingga tanggal 7 April nanti diberi cuti.

Beda meugang dengan meugang rantoe, sesungguhnya pada tempat. Orang kota sudah bisa mendapatkan daging sejak tiga atau dua hari sebelum Idul Fitri. Berbeda dengan di kampung –atau tempat tertentu, meugang hanya dikenal satu hari menjelang hari raya. Dan yang lebih penting, ada momentum yang khas dimiliki masyarakat Aceh, baik menyambut puasa maupun menyambut Idul Fitri, yakni tradisi meugang. Tidak ada daerah lain yang memiliki tradisi ini. Akan tetapi jika berangkat dari nilai, bisa jadi ada tradisi yang berbeda di daerah lain yang sama maksud dengan makna meugang di sini.

Meugang dirayakan berdasarkan kalender yang beredar, Senin akan masuk 1 Syawal 1446. Muhammadiyah, sudah mengumumkan. Jika kita lihat semua kalender, di bawahnya semua menulis bahwa keputusan 1 Syawal tetap menunggu pengumuman dari pemerintah. Sinyal menteri agama, sepertinya juga Senin.

BACA JUGA

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

Terlepas bagaimana tentang meugang dan 1 Syawal, saya ingin mencatat hal lain. Riwayat-riwayat pesan agama mengungkapkan betapa seharusnya kesedihan melanda bumi, karena bulan penuh berkah ini akan pergi. Bulan yang dilipatgandakan kompensasi dari ibadah secara berlipat-lipat. Banyak umat justru sebaliknya, bergembira luar biasa karena hari raya telah tiba.

Apa yang membekas dalam kehidupan kita setelah sebulan berpuasa? Rasanya butuh refleksi untuk itu. Takutnya kita hanya menjalani seperti durasi dan perputaran bulan dan bumi. Bergerak dari satu titik ke titik lain, namun tidak memberi bekas apa-apa pada titik-titik yang dilewati itu. Lalu apa artinya sebulan penuh selain hanya satu putaran bulan mengelilingi bumi, sedang perilaku dan pengaruh dalam kehidupan kita biasa-biasa saja?

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Penerima KIP Kuliah di USK: Ukhti Nia Ulfa Tembus Prodi Ilmu Keperawatan

Mudah-mudahan tidak demikian. Namun percayalah pasar-pasar semakin menggelora. Beberapa swalayan saat saya pulang dari rumah mertua, di depannya –menggunakan badan jalan—terparkir mobil-mobil pengunjung ke dalamnya. Beberapa hari terakhir, kalau ada kesempatan kita mengelilingi sekeliling masjid raya kita, lihatlah betapa semarak pasar-pasar hingga dini hari. Bahkan sebelum agenda di dalam masjid selesai. Ini tanda apa?

Suatu waktu saya menemukan satu foto lama. Lalu saya membayangkan bagaimana hiruk-pikuk 10 hari terakhir bulan Puasa. Foto itu saya naikkan dalam sebuah status. Isinya mengenai kondisi masjid pada masa dahulu. Saya mendapatkan sejumlah foto lama dari sejumlah laman. Setelah tsunami, lahir sejumlah situs yang merekam sejumlah foto-foto sejarah Aceh masa silam. Melalui potongan-potongan gambar, seseorang akan berusaha memahami Aceh melalui apa yang tergambar. Tidak jarang foto kadangkala lebih bisa berbicara dibandingkan dengan ulasan yang kaku.

Ada sejumlah foto lama yang saya dapatkan tidak dari sumber yang semestinya. Yang saya maksud dengan sumber yang semestinya adalah lembaga terkait yang mengurus rekaman masa lalu. Justru pada lembaga demikian, sering tak dijumpai foto-foto penting yang saya dapat melalui sejumlah foto itu. Pengelola situs bisa jadi mendapatkannya dari orang-orang yang menyimpan naskah tua. Mereka yang kreatif lalu merekam. Pihak yang merekam ini juga terpilah kepada dua: satu yang meminta izin sebagaimana mestinya kepada pemilik, kedua tak jarang mereka yang asal comot lalu menayangkan di situs mereka.

Untuk pilihan yang kedua, seyogianya tidak demikian, mengingat usaha dan kerja keras para empunya dokumen. Untuk mendapatkan naskah penting, bukan sesuatu yang mudah. Tidak jarang mereka yang memburu naskah, mengeluarkan uang tidak sedikit agar dapat menyelamatkan banyak naskah penting tersebut.

Baca Juga:  Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

Dokumen yang demikian justru banyak orang per pribadi yang menyimpannya. Sekarang ini, hal demikian sepertinya lumrah terjadi. Sama ketika mendengar keluhan dari seorang teman yang mencari berbagai naskah atau manuskrip lama, dimana yang sering dijumpai pada orang-orang tidak mengerti naskah. Sedikit pada orang-orang yang memahami. Selebihnya, tersebar secara berserak, makanya kemudian banyak yang tidak mempertahankan keberadaan naskah akibat ketidaktahuannya. Demikian juga dengan foto sejarah yang bernilai, secara tidak tersengaja, terlihat pada dinding orang yang bukan pembelajar konteks dari sejarah yang bersangkutan.

Dalam salah satu foto yang demikian itulah, memperlihatkan kedekatan masjid dan pasar. Melalui beberapa artikel yang terkait dengan hari pekan (hari pasar; uroe peukan), disebutkan banyak pasar yang secara periodik didirikan berdekatan dengan masjid. Menariknya, kondisi tersebut memiliki fungsi penting, yakni menjaga agar suasana masjid tidak terganggu dengan suasana pasar. Kehendak orang-orang waktu itu adalah ingin mengatur lalu-lintas pasar agar mengikuti ritme jamaah masjid. Ketika tiba waktu shalat, misalnya, pasar bisa dikontrol untuk menghentikan aktivitasnya, dan mengarahkan pemilik dan pengunjung segera beralih tempat, dari pasar ke masjid.

Dengan logika demikian, sepertinya sangat masuk akal. Ada hubungan khusus yang dicoba bangun. Di samping kepentingan yang tak kalah penting, yakni menjaga perilaku yang tidak dibolehkan dalam agama, seperti berjudi dan mengundi nasib. Pada malam hari, bisa memantau langsung dari adanya peredaran minuman yang dilarang, baik yang dibawa dari kawasan lain maupun yang secara sederhana dibuat masyarakat sendiri. Semua ini yang menjadi alasan mengapa lokasi pasar berdekatan dengan masjid pada waktu itu.

Dengan beberapa pengalaman mengunjungi daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, melihat keberadaan hari pekan juga demikian. Banyak lokasi menjadikan hari Jumat sebagai hari pekan, dengan harapan ketika sudah mendekati waktu jumat, semua proses jual-beli bisa dikontrol untuk dihentikan. Dengan demikian, masjid termasuk lokasi yang akan diramaikan oleh para jamaah.

Baca Juga:  Malam Puasa 2: Rumus Berhentilah Sebelum Kenyang

Kata kuncinya adalah kontrol masjid atas pasar. Berbagai aktivitas pasar berlangsung dengan mengikuti aktivitas masjid. Pasar baru dihidupkan ketika masa shalat sudah selesai. Bukan sebaliknya, pasar yang mengontrol masjid. Kondisi ini yang seharusnya tidak terbolak-balik. Apalagi dalam kenyataan orang yang berkepentingan ke pasar jauh lebih banyak ketimbang orang yang berkepentingan dengan masjid. Ironisnya ada yang merasa jauh lebih penting ke pasar dibandingkan ke masjid, sehingga tidak berkesempatan ke pasar dianggap lebih rugi dibanding tidak berkesempatan ke masjid.

Kondisi ini sedang dialami sebagian masyarakat kita, yang dalam kenyataan bisa diverifikasi mendekati menjelang hari raya. Semalam dan nanti malam bisa diverifikasi sendiri. Masing-masing kita. Dalam sepuluh terakhir bulan Puasa, sejumlah titik mulai tampak. Dari jauh, kita pun bisa mendengar riuh pengeras suara di pasar sudah berlomba-lomba, seolah bersaing dengan pengeras suara dari dalam masjid. Pertanda semacam ini, tentu tidak boleh dianggap sederhana. Kita harus semakin berbenah.

Entah, mungkin Mualem –Muzakir Manaf—selaku Gubernur Aceh yang sudah meneken edaran berpikir tentang kondisi ini, Edaran ini berisi agar semua orang menghentikan aktivitas saat masuknya waktu shalat. Tentu, edaran ini juga bukan tanpa kerumitan. Kontrol masjid atas pasar terasa dalam foto-foto ketika jumlah orang terbatas. Bisa jadi gubernur sudah memikirkan juga perkembangan kekinian, dengan jumlah pengunjung pasar dan penjualnya. Di tengah peradaban kita yang rapuh, barangkali kita akan membutuhkan banyak pengawas syariat lagi –sedangkan pengawas syariat yang ada saja kembang-kempis.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Jumat, 28 Puasa 1446, 28 Maret 2025]

Tags: acehArtikelDr Sulaiman TripaMalamMeugangPuasaRamadhan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

by Sulaiman Tripa
March 29, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

by Sulaiman Tripa
March 27, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 27, Connecting People dan Pentingnya Komunikasi

by Sulaiman Tripa
March 26, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 25, Pentingnya Kerja Bersama

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
USK Gelar ICSEAR, Konferensi Internasional Bahas Keberlanjutan Lingkungan dan Kesejahteraan Hewan

USK Gelar ICSEAR, Konferensi Internasional Bahas Keberlanjutan Lingkungan dan Kesejahteraan Hewan

October 15, 2025
Setelah 44 Tahun, Aceh Kembali Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028Setelah 44 Tahun, Aceh Kembali Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028

Setelah 44 Tahun, Aceh Kembali Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028

October 15, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Komdis PSSI Jatuhkan Empat Sanksi ke Persiraja, Total Denda Tembus Rp110 Juta

Komdis PSSI Jatuhkan Empat Sanksi ke Persiraja, Total Denda Tembus Rp110 Juta

October 15, 2025
GenBI UIA Peringati Maulid Nabi, Apresiasi Anggota Berdedikasi dan Perkuat Kebersamaan

GenBI UIA Peringati Maulid Nabi, Apresiasi Anggota Berdedikasi dan Perkuat Kebersamaan

October 15, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Mualem Gaet Investor Tiongkok dan ASEAN, Aceh Siap Bangun Kawasan Industri Unggas Berteknologi Tinggi

Mualem Gaet Investor Tiongkok dan ASEAN, Aceh Siap Bangun Kawasan Industri Unggas Berteknologi Tinggi

October 15, 2025
Mahasiswa USK Aceh Raih Pendanaan Riset Internasional dari UNESCO

Mahasiswa USK Aceh Raih Pendanaan Riset Internasional dari UNESCO

October 15, 2025

EDITOR'S PICK

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Wagub Aceh Paparkan 4 Hal Penting Termasuk soal Dana Otsus di RDP Komisi II DPR RI

Wagub Aceh Paparkan 4 Hal Penting Termasuk soal Dana Otsus di RDP Komisi II DPR RI

April 29, 2025
Mayoritas Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Mengalami Gatal-Gatal dan Diare

Mayoritas Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Mengalami Gatal-Gatal dan Diare

March 7, 2025
USK dan KKR Jalin Kerja Sama demi Merawat Perdamaian Aceh

USK dan KKR Jalin Kerja Sama demi Merawat Perdamaian Aceh

February 10, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.