• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Mustafa Marwidin by Mustafa Marwidin
June 29, 2025
in News
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh
Share on FacebookShare on Twitter

SAGOETV| BANDA ACEH  – Masa konflik Aceh bukan hanya dipenuhi ketegangan dan kecurigaan. Di sela bayang-bayang operasi militer dan patroli aparat, secangkir kopi sering menjadi jembatan antara dua pihak yang saling mengamati. Hal itu dirasakan langsung oleh Muhammad Awal , tokoh penggerak komunitas sepeda Aceh Basic Community (ABC), yang kini menjabat Direktur Yayasan IDEP Selaras Alam.

“Waktu itu kita sering ngumpul di warung kopi, baik di Ulee Kareng maupun Canai Mama. Sering juga duduk satu meja sama aparat, bahkan intel. Kita ngopi bareng sambil diskusi. Mereka tahu kita anak-anak muda yang aktif dan punya semangat positif, bukan bagian dari gerakan apa-apa,” kata Muhammad Awal dalam Podcast Sagoetv, ditayangkan Jum’at (27/06/2025) dipandu langsung Dr Mukhlisuddin Ilyas, M.Pd, CEO Sagoetv.

BACA JUGA

Ngopi Boleh, Lalai Jangan: Semangat Baru Disbudpar Aceh Bareng Kadis Dedy Yuswadi

Iskada Aceh Gelar Peusijuek dan Syukuran Wisudawan, Teguhkan Semangat Dakwah dan Keilmuan

Di tengah masa konflik Aceh yang belum sepenuhnya reda pascatsunami 2004, Muhammad Awal atau yang akrab disapa Bang Awal, mengalami momen tak terlupakan: duduk ngopi semeja dengan aparat intelijen di sebuah warung kopi kecil di Aceh Jaya.

“Waktu itu saya masih relawan. Datang ke desa bawa data, bawa semangat, bukan bawa misi politik. Tapi tetap saja setiap gerak-gerik kami diawasi,” kenang Bang Awal.

Suatu sore, setelah seharian mengumpulkan data titik pengungsian, ia mampir ke sebuah warung untuk melepas penat. Di meja sebelah, duduk dua orang tak dikenal yang tampak mengamati gerak-geriknya. Tak lama, salah satu dari mereka memanggilnya.

“Duduk sini, Dek. Ngopi bareng kami,” kata salah satu pria tersebut, yang belakangan diketahui adalah intel.

Baca Juga:  Pj Gubernur Ajak Pegiat Medsos Berperan Aktif Membangun Citra Positif Aceh

Dengan sedikit canggung namun tetap tenang, Bang Awal duduk dan menerima ajakan itu. Ia paham betul bahwa saat itu, setiap pendatang—apalagi yang membawa peta, GPS, dan kamera—pasti dianggap mencurigakan.

“Saya jujur saja. Saya relawan dari UI, bukan LSM asing, bukan wartawan. Cuma anak Mapala yang ingin bantu masyarakat,” tuturnya.

Obrolan mereka awalnya kaku, penuh tanya. Tapi secangkir kopi mampu mencairkan suasana. Mereka akhirnya berbicara soal kondisi lapangan, kebutuhan masyarakat, dan bahkan soal keluarga. Tak disangka, kedua intel itu justru memberinya info penting tentang desa-desa yang masih terisolasi.

“Yang menarik, mereka ternyata juga prihatin. Mereka bilang: ‘Kami juga lelah, Bang. Tapi tugas tetap tugas’. Di situlah saya sadar, kadang di balik seragam dan kecurigaan, ada juga kemanusiaan,” ujarnya.

Momen itu menjadi titik balik bagi Bang Awal dalam memaknai kerja kemanusiaan di wilayah konflik. Ia belajar bahwa kadang, perjuangan tak melulu harus lewat aksi besar—tapi cukup lewat secangkir kopi, dan hati yang terbuka.

Hadirkan Komunitas 

Komunitas sepeda ini awalnya hanya beranggotakan anak-anak muda perantauan yang tinggal di Banda Aceh, seperti dari Jakarta, Bandung, Medan, hingga beberapa aktivis lokal. Mereka rutin bersepeda setiap akhir pekan, menyusuri jalur-jalur eksotis seperti Mata Ie, Lambade, hingga Pucok Krueng.

“Waktu itu kita sepakat membentuk komunitas. Namanya Aceh Basic Community. Misi awalnya sederhana—mensepedakan Banda Aceh. Dulu belum banyak orang bersepeda. Kebanyakan cuma bapak-bapak naik sepeda ontel ke kebun,” ujarnya.

Seiring waktu, komunitas ini berkembang dan dilibatkan dalam banyak kegiatan, termasuk kerja sama dengan NGO dan instansi pemerintah. Bahkan, ABC pernah menggelar event besar funbike siaga bencana bersama BRR dan TDRMC. Salah satu yang berkesan, kata Bang Awal, adalah keikutsertaan mantan Kepala BRR, Kuntoro Mangkusubroto.

Baca Juga:  Lonjakan Harga Emas Tak Surutkan Minat Menikah di Masjid Raya Baiturrahman

Tak berhenti di situ, komunitas ini juga melahirkan atlet-atlet sepeda downhill berbakat dari daerah, salah satunya dari Takengon yang sempat masuk peringkat delapan nasional.

“Sempat kami diminta ISI (Ikatan Sepeda Indonesia) untuk mengirim atlet ke PON. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran dan miskomunikasi, pembinaan kurang maksimal. Akhirnya banyak talenta Aceh diambil provinsi lain,” ungkapnya.

Kini, Bang Awal mengabdikan diri sebagai Direktur Yayasan IDEP Selaras Alam yang berbasis di Bali. Yayasan ini memperkenalkan konsep permakultur atau pertanian berkelanjutan dan budaya lokal yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami punya prinsip peduli bumi, peduli sesama, dan berbagi secara adil. Aceh punya potensi luar biasa. Dari kopi, padi, jagung, sampai sumber daya manusia. Kalau semua dikelola dengan benar dan tak bergantung dari luar, saya yakin Aceh bisa jadi provinsi mandiri dan maju,” katanya.

Meski kini menetap di Bali, Bang Awal tetap menyimpan harapan besar untuk Aceh. “Saya ingin kembali membawa program IDEP ke Aceh. Ini tanah yang subur dan kaya budaya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan bijak dan lestari.” []

Untuk lebih lengkap simak link berikut ini :

ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Mustafa Marwidin

Mustafa Marwidin

Sarjana Komunikasi UIN Ar-Raniry dan Jurnalis sagoetv.com

Related Posts

Ngopi Boleh, Lalai Jangan: Semangat Baru Disbudpar Aceh Bareng Kadis Dedy Yuswadi
News

Ngopi Boleh, Lalai Jangan: Semangat Baru Disbudpar Aceh Bareng Kadis Dedy Yuswadi

by SAGOE TV
October 13, 2025
Iskada Aceh Gelar Peusijuek dan Syukuran Wisudawan, Teguhkan Semangat Dakwah dan Keilmuan
News

Iskada Aceh Gelar Peusijuek dan Syukuran Wisudawan, Teguhkan Semangat Dakwah dan Keilmuan

by SAGOE TV
October 12, 2025
Pekan Kebudayaan Aceh Barat 2025 Resmi Dibuka Wagub Fadhlullah, Meriahkan HUT ke-437 Kota Meulaboh
News

Pekan Kebudayaan Aceh Barat 2025 Resmi Dibuka Wagub Fadhlullah, Meriahkan HUT ke-437 Meulaboh

by SAGOE TV
October 13, 2025
19.902 Kasus Gangguan Jiwa di Aceh, 13.573 Berat dan 114 Orang Masih Dipasung
News

19.902 Kasus Gangguan Jiwa di Aceh, 13.573 Berat dan 114 Orang Masih Dipasung

by SAGOE TV
October 11, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS
News

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

by SAGOE TV
October 11, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

Disdik Aceh Diminta Segera Tindaklanjuti Rencana Kerja Sama Pendidikan dengan Singapura

Disdik Aceh Diminta Segera Tindaklanjuti Rencana Kerja Sama Pendidikan dengan Singapura

February 25, 2025
Majelis Akreditasi Dayah Aceh Periode 2024-2027 Dikukuhkan

Majelis Akreditasi Dayah Aceh Periode 2024-2027 Dikukuhkan

October 13, 2024
Persiraja vs Garudayaksa FC Jadi Laga dengan Penonton Terbanyak di Pekan ke-4 Championship 2025/26

Persiraja vs Garudayaksa FC Jadi Laga dengan Penonton Terbanyak di Pekan ke-4 Championship 2025/26

October 10, 2025
MoU Helsinki, UUPA, dan Kontestasi Aktor di Aceh

MoU Helsinki, UUPA, dan Kontestasi Aktor di Aceh

August 25, 2022
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.