SAGOETV | BANDA ACEH – Ketua Komisi C Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Besar, Tgk. H. Sri Darmawan, menekankan pentingnya peran keluarga dan pemerintah dalam mengatasi kemerosotan moral di Aceh. Hal ini disampaikannya dalam ceramah bakda Isya dan Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman, Rabu (19/3/2025) malam.
Dalam ceramahnya, Tgk. Sri Darmawan menyebutkan bahwa kemerosotan moral merupakan tantangan besar yang memerlukan upaya bersama dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah untuk menjaga nilai-nilai agama serta budaya di Aceh.
Menurutnya, pendidikan keluarga adalah fondasi utama dalam membentuk akhlak generasi muda. Ia menekankan bahwa keluarga merupakan madrasah pertama bagi anak-anak, dan seorang ayah memiliki peran yang sangat krusial dalam mendidik mereka. “Seorang ayah dapat menggantikan peran 100 guru dalam membimbing anak-anaknya,” ujarnya.
Ia juga mengutip ayat Al-Qur’an yang mengingatkan setiap muslim agar menjaga keluarganya dari kebinasaan. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai agama, mengajarkan ibadah, serta membangun rasa tanggung jawab dalam diri anak-anak mereka.
Tgk. Sri Darmawan mengingatkan bahwa ibadah harus menjadi landasan utama dalam kehidupan seorang muslim. Ia mengutip perkataan Imam Al-Ghazali yang menyatakan bahwa semua manusia akan binasa kecuali mereka yang berilmu, beramal, dan ikhlas.
“Orang yang berpuasa hendaknya memiliki tiga kebiasaan utama, yakni membaca Al-Qur’an secara rutin, bersabar dalam mendengar nasihat agama, serta bersabar dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya salat berjamaah, terutama shalat Subuh, sebagai indikator keteguhan iman seseorang. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang melaksanakan salat Subuh berjamaah akan mendapatkan perlindungan dari Allah dan kekuatan dalam menjalani kehidupan.
Pengawal Moral Bangsa
Selain peran keluarga, pemerintah juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga moral bangsa. Tgk. Sri Darmawan menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keberanian dalam menegakkan agama, melindungi rakyat, serta menegakkan keadilan.
“Tugas utama pemerintah adalah menjaga ketertiban dan mencegah penyimpangan moral, menindak tegas segala bentuk kemaksiatan dan penyalahgunaan narkoba, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga akhlak dan nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa Rasulullah SAW adalah contoh pemimpin yang membangun peradaban tidak hanya melalui wahyu, tetapi juga melalui keteladanan dan kebijaksanaan dalam memimpin umat.
Dalam penutup ceramahnya, Tgk. Sri Darmawan mengajak jamaah untuk selalu bersyukur dan bersabar dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. “Bersyukur adalah bagian dari iman yang dapat menjadikan seseorang lebih tenang, lebih sabar, dan lebih bersemangat dalam memperbaiki diri,” ujarnya.
Ia juga mengutip perkataan Umar bin Khattab RA yang menyebutkan tiga hal yang membuatnya ingin hidup lebih lama, yakni berjuang di jalan Allah, membaca dan mengamalkan Al-Qur’an, serta melaksanakan salat berjamaah yang mempererat hubungan dengan Allah dan sesama muslim.
Dengan memperkuat pendidikan keluarga, menjaga keteladanan dalam ibadah, memiliki pemimpin yang tegas dan bertanggung jawab, serta menerapkan sikap syukur dan sabar, Tgk. Sri Darmawan meyakini bahwa kemerosotan moral di Aceh dapat diatasi. []