SAGOE TV | BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman, mengingatkan mahasiswa baru agar tidak menyia-nyiakan masa kuliah dengan aktivitas yang tidak bermanfaat. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar, menjaga akhlak, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Pesan tersebut disampaikan rektor dalam program pembinaan karakter bagi mahasantri baru tahun akademik 2025/2026 yang digelar UPT Ma’had Al-Jami’ah dan Asrama di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Ahad (21/9/2025). Kegiatan tersebut diikuti mahasantri angkatan XIII gelombang 1 dan 2.
Dalam arahannya, Rektor UIN Ar-Raniry menekankan pentingnya program Ma’had yang kini menjadi kewajiban seluruh mahasiswa UIN di Indonesia. Program ini, menurutnya, merupakan kompensasi dari ditiadakannya tes pengetahuan dan keterampilan keislaman dalam seleksi masuk UIN.
“Prioritas utama Ma’had saat ini adalah pembinaan akhlak, kemampuan membaca Alquran, serta praktik ibadah,” ujarnya.
Mujiburrahman mengingatkan mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan masa kuliah dengan aktivitas yang tidak bermanfaat. Ia menyoroti kebiasaan sebagian mahasiswa yang menghabiskan waktu larut malam di kafe hanya untuk akses internet.
“Kalau pun harus di kafe, jangan sampai lewat pukul 23.00 WIB. Tidur lebih awal, bangun lebih awal, dan jaga kesehatan,” katanya.
Rektor juga menyinggung persoalan sosial di Aceh, mulai dari maraknya judi online, HIV/AIDS, hingga pergaulan bebas. Menurutnya, hal tersebut menjadi peringatan bagi mahasiswa untuk lebih disiplin menjaga akhlak.
“Lebih memprihatinkan ketika ada mahasiswi yang duduk di kafe sampai larut malam. Ini memalukan dan menandakan struktur sosial Aceh sedang rusak,” ujarnya.
Mujiburrahman menambahkan, banyak pemuda gagal dalam seleksi kerja di perbankan maupun BUMN karena terdeteksi memiliki penyakit hati akibat kebiasaan begadang. Ia meminta mahasiswa menjaga kepercayaan orang tua yang sudah bersusah payah membiayai pendidikan.
“Usahakan kuliah tepat waktu, hargai perjuangan orang tua, dan siapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan konsep kepemimpinan qawiyun amin sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an, yakni kecakapan ilmu, keterampilan, profesionalisme, disertai akhlak baik dan amanah.
“Negara kita saat ini juga sedang menghadapi krisis kepemimpinan dan krisis kepercayaan. Maka mahasiswa harus mempersiapkan diri sejak sekarang,” ujar Mujiburrahman.
Rektor mengajak seluruh pimpinan fakultas dan program studi untuk memberi dukungan penuh pada proses pembinaan mahasiswa melalui Ma’had, termasuk melakukan monitoring dan motivasi agar program berjalan efektif. []