SAGOETV – Penjabat Gubernur Aceh, Dr Safrizal ZA, M.Si berharap, Musyawarah Wilayah (Muswil) III Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperkuat peran masjid dalam pemberdayaan ekonomi umat dan menjadikan masjid sebagai pusat peradaban yang membawa keberkahan bagi masyarakat Aceh.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Aceh saat membuka Muswil DMI III Aceh sekaligus seminar bertema “Memperkuat Eksistensi Perbankan Syariah di Aceh,” Sabtu, 11 Januari 2025, di Aula Dinas Syariat Islam Aceh. Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, mulai dari Ketua Umum Pengurus Pusat DMI, jajaran pengurus DMI Provinsi Aceh, hingga Direktur Utama Bank Aceh Syariah.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat peradaban Islam, terutama di masyarakat Aceh. Menurutnya, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga harus difungsikan sebagai pusat edukasi, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Musyawarah Wilayah DMI kali ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban Islam. Dalam konteks masyarakat Aceh, masjid juga harus berperan dalam edukasi dan pemberdayaan ekonomi,” ungkap Safrizal yang dibacakan oleh Kepala Dinas Syariat Islam, H Zahrol Fajri, MH.
Pj Gubernur Aceh juga menyoroti keberhasilan implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS), yang mewajibkan lembaga keuangan di Aceh beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Namun, ia juga menekankan bahwa tantangan seperti rendahnya literasi keuangan syariah di masyarakat harus segera diatasi.
“Masjid memiliki peran strategis sebagai pusat edukasi untuk meningkatkan pemahaman umat tentang perbankan syariah,” tambahnya.
Safrizal menggarisbawahi tiga tantangan utama perbankan syariah di Aceh, adalah pertama, peningkatan literasi dan edukasi keuangan syariah di masyarakat. Kedua, penguatan inovasi layanan untuk menjangkau daerah terpencil dan terakhir adanya kolaborasi antar lembaga untuk mendorong akselerasi ekonomi syariah. [marmus]