Oleh: Sayuti M Nur, SP
Politisi Partai Golkar Kota Banda Aceh.
Prinsip keberadaan legislatif atau DPR adalah penyambung kepentingan rakyat. Dalam hal ini, kenapa terjadi demontrasi beberapa kali di nasional, saya melihat ada keterlambatan dalam menjalankan fungsinya sebagai penyambung aspirasi masyarakat. Akibatnya, mahasiswa merespon isu dalam masyarakat untuk menjadi penyambung aspirasi, tentu melalui demontrasi dan tuntutannya.
Pemangku kepentingan baik eksekutif maupun legislatif, harus merespon dengan cepat, masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat baik nasional maupun di Aceh. Kenapa perlu di respon cepat, supaya tidak ada pihak-pihak yang bertindak diluar kewenangannya.
Mahasiswa bertugas sebagai sosial kontrol kepada siapapun, termasuk kepada Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota dan juga harus menjadi sosial kontrol untuk pejabat di kampus mereka sendiri. Apa yang disampaikan mahasiswa melalui demontrasi benar-benar dalam merespon persoalan dan kepentingan rakyat.
Partai politik harus melakukan rektrutmen yang bagus. Rekrutmen calon legislatif harus dilakukan yang berkualitas. Partai politik harus menempatkan kadernya untuk legislatif yang memiliki rekam jejak pengabdian terhadap masyarakat. Setidaknya rekam jejaknya dalam membantu persoalan masyarakat telah teruji. Bukan kemudian, karena calon legislatif memiliki finansial, lalu mendapat tempat istimewa dalam partai politik
Memang sulit mencari figur yang konsisten membela kepentingan masyarakat. Sering sekali manusia sebelum mendapat kekuasan dia amanah. Tapi kalau sudah berkuasa sering sekali tidak amanah. Partai politik harus menempatkan kader yang telah teruji berpihak kepada rakyat.
Pertarungan politik di Indonesia saat ini, menyerat politisi terjebak kepada hal-hal kepentingan praktis dan singkat. Bisa jadi karena kontestasi pemilihan langsung menyebatkan semua energi terkuras, dan kost politik besar. Untuk itu, demokrasi harus berada di atas segalanya, pemlihan langsung perlu diperbaiki. Untuk melahirkan kualitas pemimpin yang pro-rakyat.
Setiap anggota legislatif, mereka ada melakukan reses, ada pansus, ada kunjungan ke daerah-daerah. Hendaknya kedepan anggota DPR setiap berkunjung ke lapangan, harus jeli melihat kepentingan rakyat untuk disampaikan di parlemen dan disuarakan dengan mitra kerjanya di eksekutif. Saya melihat keberadaan mahasiswa dalam demontrasi kemarin adalah respon atas mandatnya sebagai pengontrol sosial.
Saya berharap, dalam berbagai situasi dan momentum, mahasiswa harus menjadi pengontrol sosial. Tekanan-tekanan yang diberikan mahasiswa harus berlandaskan realitas sosial yang ada, untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Demokrasi saat ini menimbulkan banyak kebisingan. Realitasnya politik kita terlalu bising. Karena semuanya bebas menyampaikan pendapat dan wacananya.
Masalah Indonesia tahun 2022 kemarin fokus pada bulan Maret dan April. Seperti pemindahan Ibu Kota Negara, naik BBM naik, gejolak presiden 3 periode semuanya berlangsung pada momentum yang berdekatan. Berakibat pada akumulasi demontrasi. Untung saja kualitas demokrasi masyarakat kita di Indonesia semakin baik. Kita berharap, politisi, masyarakat dan penguasa untuk terus meningkatkan pelayanan publiknya. Mereka perlu mengetahui bahwa mandat dasar yang diemban mereka adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Hal penting dalam pandangan partai politik tentu setiap partai politik harus membuka diri. Untuk untuk merektrut kader-kader muda. Kami dari partai golkar di beberapa sayap partai melakukan rektrutmen kader-kader muda untuk bergabung. Alat politik harus dilakukan sebagai ajang pergaulan, pengabdian dan peningkatan kapasitas diri. Politik itu harus dilakukan untuk memperkuat diri, secara nasional. Politik itu profesi dan tempat pengabdian, untuk mendukung dan mempercepat kesejateraan masyarakat.
Kedepan politisi terutama yang hari ini yang menerima mantat sebagai pejabat publik. Harus lebih responsif terhadap persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Jangkan lagi menyelesaikan salah kalau masalah itu tidak bisa lagi diselsaikan.[]