SAGOE | BANDA ACEH – Sejumlah mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh yang tergabung dalam Seulawah Team mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Kompetisi robot terbang tingkat nasional yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) ini diselenggarakan pada 12-19 September 2024 di Lapangan Udara Gading, Yogyakarta.
Pada seremonial pelepasan yang dipimpin oleh Rektor USK Prof Marwan di depan Kantor Pusat Administrasi USK, Selasa (10/9/2024), Seulawah Team turut menampilkan produk inovasi robot terbang mereka yaitu model racing plane yang merupakan mode pesawat autonomous. Lalu model fixed wing yaitu pesawat yang digunakan untuk menyusuri target berupa jalur patok perbatasan sambil mengambil data video, dan sekaligus mengambil gambar untuk keperluan pemetaan (mapping).
Selanjutnya, model pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) khususnya pada wahana VTOL (Vertical Take-off and Landing).
Untuk mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia 2024 ini, ada empat mahasiswa dari Divisi VTOL Seulawah Team yang terlibat, dengan nama timnya yaitu Aneuk Kleung. Mereka adalah M. Taufiq Al Ihsan dan M. Haikal Naufal dari Teknik Mesin, Feri Mauliandi Saputra dari Teknik Komputer, dan Fajar Triwahyudi dari Arsitektur.
Manajer Seulawah Team Taufiq Al Ihsan menjelaskan, pesawat tipe VTOL inilah yang akan mereka bawa untuk ikut kompetisi ini. Pesawat tersebut memiliki beberapa keunggulan, di antaranya memiliki kemampuan terbang secara autonomous.
Di mana pesawat tersebut dikendalikan dengan menggunakan mini komputer yang memungkinkan drone terbang seperti robot fully-autonomous. Menariknya, pesawat ini dapat menghindari objek/dinding dalam ruangan, mampu mendeteksi warna dan objek untuk melakukan dropping payload secara presisi.
“Untuk daya jelajahnya, pesawat ini bisa terbang 10 sampai maksimal 15 menit untuk satu misi. Dengan ketinggian, sesuai kebutuhan kompetisi ini kami buat yaitu 5 meter dan bisa lebih,” ujarnya.
Rektor USK Prof Marwan menyampaikan rasa bangga dan sangat mengapresiasi atas pencapaian mahasiswa Fakultas Teknik USK tersebut. Mengingat produk inovasi yang mereka ciptakan ini adalah bentuk kesungguhan mereka dalam mengembangkan teknologi penerbangan.
Oleh sebab itu, rektor mengingatkan mereka untuk mempersiapkan segalanya secara teliti setiap komponen dan hal teknis lainnya agar mampu meraih prestasi pada kompetisi ini. Sebab pesawat ini adalah produk terpadu kombinasi desain, mekanika, elektronika dan kontrol yang setiap komponennya sangat penting dan saling melengkapi.
“Kami sangat bangga, dan berharap kalian bisa mendapatkan juara. Karena pesawat seperti ini bisa menginspirasi anak-anak Aceh lainnya untuk menciptakan produk inovasi lainnya yang syarat teknologi seperti ini,” ujar Marwan.[]