SAGOTV – Shalat sebagai ibadah yang menjadi tiang agama, telah lama menjadi simbol utama dari keimanan seorang Muslim. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa shalat bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan sarana untuk mempererat hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya.
Demikian kutipan Khutbah disampaikan Tgk H Muhammad, Pimpinan Dayah Darul Aman, Leubok, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jum’at, (17/01/2025) di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Menurut Tgk H Muhammad, shalat adalah tanda iman, yang menghubungkan seseorang dengan Allah SWT. Tanpa shalat, seorang Muslim kehilangan tanda keimanannya, meskipun ia tetap menyakini kewajiban tersebut.
Dalam khutbahnya Tgk H Muhammad menyampaikan bahwa, shalat tidak hanya menjadi ibadah ritual, tetapi juga memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan seseorang. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana tercantum dalam Surah Al-Ankabut ayat 45, shalat adalah pengingat yang lebih besar daripada sekadar kewajiban, yaitu sarana untuk membersihkan jiwa dari perbuatan buruk.
“Shalat mengajarkan kekhusyukan, menjadikan setiap gerakan dan bacaan sebagai sarana komunikasi yang penuh makna dengan Allah SWT,” ujarnya.
Namun, kata Ketua Majelis Permusyaratan Ulama (MPU) Aceh Besar ini, Rasulullah SAW juga memperingatkan bahwa suatu masa akan datang di mana banyak orang melaksanakan shalat hanya sebatas formalitas, tanpa menghadirkan makna dan esensi yang terkandung dalam ibadah tersebut.
“Fenomena ini menggambarkan tantangan besar yang dihadapi umat Islam, di mana shalat sering kali hanya menjadi rutinitas harian tanpa mendatangkan perubahan positif dalam kehidupan pribadi maupun sosial,” paparnya.
Untuk itu, dia mengajak para jama’ah agar mengevaluasi terhadap kualitas shalat sangatlah penting. Ada dua aspek utama yang perlu diperhatikan: aspek fiqih dan hakikat shalat. Aspek fiqih mencakup pemahaman tentang syarat, rukun, dan tata cara shalat yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Sementara itu, aspek hakikat shalat melibatkan kehadiran kekhusyukan dalam setiap gerakan dan bacaan, sehingga shalat menjadi sebuah perjalanan spiritual yang mendalam.
Ia melanjutkan, shalat juga mendorong umat Islam untuk senantiasa menjaga kekompakan dan persatuan. Shalat berjamaah, sebagaimana disabdakan Rasulullah, adalah simbol persatuan umat Islam yang tidak hanya mendatangkan pahala pribadi, “tetapi juga mempererat hubungan antar sesama. Allah SWT dalam QS. Al-Imran ayat 103 mengingatkan umat Islam untuk tetap berpegang pada tali agama-Nya dan menjaga persatuan,” kata dia.
Namun, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa meskipun banyak umat yang menunaikan shalat, kemungkaran masih sering terjadi. Hal ini mengingatkan kita bahwa shalat yang sesungguhnya harus menggerakkan perubahan dalam diri, membawa ketenangan jiwa, dan menjauhkan kita dari perbuatan yang buruk. []