SAGOETV | BANDA ACEH – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Fajar Hidayah Aceh menggelar program Student Exchange ke Malaysia pada 16–25 Februari 2025. Program ini diikuti oleh empat siswa SMP SIT Fajar Hidayah yang mendapatkan kesempatan berharga untuk menimba ilmu dan pengalaman di negeri jiran.
Direktur Fajar Hidayah Aceh, Tgk Haikal Ilyas, S.Pd.I, menyampaikan bahwa dalam program pertukaran pelajar ini, para siswa mengunjungi Makhad Tahfiz Sains Al-Muttaqin MASDAR di Changlon, Kedah. Selama lima hari, mereka berbaur dengan siswa setempat, mengikuti pembelajaran, serta mendalami sistem pendidikan di Malaysia.
“Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan ke Kampung Aceh di Yan, Kedah, untuk mempelajari sejarah perantauan leluhur Aceh dalam menyebarkan Islam di wilayah tersebut,” kata Haikal kepada SagoeTV, Rabu (26/2).
Sejumlah institusi pendidikan dan keislaman turut menjadi destinasi kunjungan dalam program ini, di antaranya Universitas Al-Bukhari, lembaga pendidikan internasional di Alor Setar, Kedah, yang memberikan beasiswa penuh bagi banyak pelajar Indonesia. Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) Kedah, organisasi pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, termasuk program pertukaran budaya dan kemanusiaan.
Kemudian Madrasah Tahfiz Taufiqillah di Jitra, Kedah, yang fokus pada pembinaan pelajar fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan penekanan pada ilmu qiraat Al-Qur’an. Ma’had Attarbiyah Al-Islamiyah (MATRI) di Perlis, salah satu sekolah agama tertua di Perlis yang memiliki pelajar dari berbagai negara ASEAN.
Berikutnya Kampus Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPs), lembaga pendidikan yang juga menawarkan beasiswa penuh bagi pelajar Indonesia. Perkebunan Pohon Tin terbesar di Perlis, yang menjadi pusat agrikultur buah tin yang dikelola secara organik.
Selain itu, Padang Besar, kawasan perbatasan Malaysia-Thailand yang dikenal dengan pertanian organik dan pasar internasionalnya. Makhad Tahfiz Sains Al-Muttaqin MASDAR di Changlon, Kedah, sebuah lembaga pendidikan elit dengan kurikulum perpaduan tahfiz, diniah, dan sains, menjadikannya salah satu sekolah terbaik di Kedah.
Setelah menyelesaikan perjalanan di wilayah utara Malaysia, para siswa melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur dengan menempuh perjalanan sekitar delapan jam menggunakan bus. Di ibu kota Malaysia, mereka mengunjungi beberapa ikon kota, seperti Pasar Seni, Masjid Jamek, Dataran Merdeka, Menara Kembar Petronas (KLCC), serta menikmati kuliner khas di kawasan Kampung Baru.
Kepala Sekolah SIT Fajar Hidayah Aceh menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk membuka wawasan global bagi para siswa serta menumbuhkan semangat belajar dan kepedulian terhadap sejarah serta peradaban Islam.
“Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mengalami langsung bagaimana kehidupan dan pendidikan di negara lain. Kami berharap mereka mendapatkan manfaat besar dari program ini,” ujarnya.
Para siswa pun mengaku sangat antusias dan bersyukur dapat mengikuti program ini. Mereka berharap pengalaman yang diperoleh selama di Malaysia dapat menjadi motivasi untuk terus belajar dan berkembang.[MM]