SAGOE | BANDA ACEH – Sejumlah masyarakat Aceh mengawali semangat budaya literasi di tahun baru 2025 dengan menulis buah pemikiran mereka dalam bentuk buku yang berjudul Aceh 2025 Tantangan Masyarakat Sipil. Buku yang diterbitkan Bandar Publishing itu diluncurkan pada malam pergantian tahun baru di A&R Coffee, Lamgugop, Kota Banda Aceh, Selasa (31/12/2024) malam.
Buku Aceh 2025 ini menandai perjalanan panjang dunia literasi di Aceh yang dimulai pada tahun 2019, dengan tema yang beragam dan didorong oleh semangat gotong royong antar penulis, penerbit, dan inisiator.
Direktur Bandar Publishing, Mukhlisuddin Ilyas, mengatakan, peluncuran buku ini bukan sekadar perayaan, melainkan juga simbol semangat dan komitmen untuk terus menumbuhkan literasi di Aceh.
“Sejak pertama kali meluncurkan buku pada tahun 2019, kini telah ada enam judul yang berhasil digarap bersama, masing-masing mengangkat berbagai tema penting yang relevan dengan masyarakat Aceh,” ujarnya.
Menurut Mukhlis, kunci utama yang digarisbawahi oleh para penggerak literasi Aceh adalah semangat gotong royong dan kebersamaan yang telah menjadi pondasi dalam setiap proyek buku yang mereka terbitkan.
“Kunci menumbuhkan semangat baca dan menulis adalah gotong royong, kebersamaan, dan saling mendukung. Kita telah mulai perjalanan ini sejak 2019 dan kini ada enam judul yang telah lahir, dengan beragam tema yang sangat penting untuk masyarakat Aceh,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa kesuksesan literasi Aceh tak lepas dari kerja keras bersama antara penulis, penerbit, dan para inisiator yang saling berbagi ide, gagasan, dan budi baik. Dirinya percaya bahwa literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga tentang saling mendukung untuk mengangkat kualitas pemikiran dan pengetahuan masyarakat Aceh.
“Literasi penulisan dan penerbitan buku ini harus dirawat oleh kita semua. Perawatan literasi untuk menaikan dialektika kita, menaikan semangat kita. Kekurangan pasti ada, karena gagasan ini tak ada funding,” jelas Mukhlis.
Ia menambahkan, buku Aceh 2024 Tantangan Masyarakat Sipil yang baru diluncurkan ini merupakan hasil karya yang ditulis oleh 20 penulis di Aceh.
Mereka terdiri dari Afrizal Tjoetra, Alfian, Arizul Suwar, Cut Asmaul Husna, Fazil Rinaldi, Fuad Mardhatillah UY Tiba, Halik, Juanda Djamal, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Mahmudi Hanafiah, Miswari, Muhammad Heikal Daudy, Muhammad Yunus Ahmad, Reza Idria, Rizkika Lhena Darwin, Sahlan Hanafiah, Saiful Akmal, Sulaiman Tripa, Tasmiati Emsa, dan Taufiq A Rahim.
“Buku ini barangkali bisa menambah dialektika dunia masyarakat sipil di Aceh,” ujar Mukhlis.
Dihadiri para penulis dan sejumlah kalangan dari unsur akademisi, aktivis, pers dan peminat perbukuan, peluncuran buku Aceh 2025 ini ikut disiarkan secara live streaming di channel Sagoe TV. []