SAGOETV | BANDA ACEH – Zahrila Ismail berhasil meraih gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Disertasi yang berjudul Model Pendidikan Karakter Siswa pada Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kota Banda Aceh dipresentasikan pada Kamis (30/1) di Aula Lantai 3 Pascasarjana UIN Ar-Raniry. Sidang promosi tersebut dipimpin oleh Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof. Eka Srimulyani.
Sekretaris sidang promosi doktor, Dr. Silahuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry, mengumumkan bahwa Zahrila dinyatakan lulus dan menjadi doktor ke-323 dari kampus tersebut. “Setelah menilai gagasan, semangat, komitmen, serta ketekunan promovenda dalam proses penulisan disertasi, ujian tertutup, dan penampilannya dalam ujian terbuka, maka promovenda dinyatakan lulus,” ungkapnya.
Fokus Kajian dan Penelitian
Dalam penelitian ini, Zahrila Ismail, yang juga merupakan guru di SMK Penerbangan Aceh, menelaah model pendidikan karakter di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Disertasinya dibimbing oleh Prof. Warul Walidin AK dan Prof. Syabuddin Gade.
Dalam pidato akademik yang disampaikan oleh ketua promotor, Prof. Warul Walidin, dijelaskan bahwa sidang terbuka ini merupakan hasil penyempurnaan dari berbagai sidang sebelumnya yang telah melalui konsultasi dengan tim promotor serta mendapatkan masukan dari tim penguji.
Penelitian ini mengungkap bahwa pendidikan karakter di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Kota Banda Aceh dirancang dalam tiga komponen utama, yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Model ini menitikberatkan pada nilai religius, disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab.
Zahrila juga menemukan bahwa dari segi penerapan pendidikan karakter, madrasah ibtidaiyah negeri menunjukkan keunggulan dibandingkan madrasah ibtidaiyah swasta di Kota Banda Aceh. Faktor utama yang mendukung keberhasilan ini adalah integrasi nilai-nilai karakter dalam berbagai aspek pendidikan dan komitmen guru sebagai role model bagi siswa.
Dalam pemaparannya di hadapan tim penguji, yang terdiri dari Prof. Dr. Muhammad AR, M.Ed, Prof. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Ph.D, Dr. Tuti Marjan Fuadi, M.Pd, serta Dr. Hayati, M.Ag, Zahrila menjelaskan bahwa model pendidikan karakter yang dikajinya merujuk pada teori pendidikan karakter Al-Ghazali. Teori ini menekankan pentingnya akhlakul karimah serta keikhlasan guru dalam mendidik.
Lebih lanjut, penelitian ini menegaskan bahwa keberadaan guru sebagai uswah hasanah (teladan) memiliki peran krusial dalam membentuk karakter siswa. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik yang memberikan contoh nyata dalam menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
“Temuan utama penelitian ini adalah model pendidikan karakter berbasis role model atau uswah hasanah. Model ini mengintegrasikan nilai religius, disiplin, mandiri, dan tanggung jawab, sehingga mampu membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berakhlakul karimah, baik terhadap Tuhan maupun sesama manusia,” ujar Zahrila dalam presentasi akhirnya. [CE]