SAGOE TV | ACEH BESAR – Dayah Insan Qurani menggelar Festival of Language (FESTAGE) IX dan Muhadharah Kubra VIII di kompleks dayah yang terletak di Gampong Aneuk Batee, Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Ajang tahunan ini berlangsung selama lima hari mulai 30 Agustus hingga 4 September 2025 dan menjadi ajang bagi para santri untuk mengasah keterampilan bahasa asing dan peningkatan kreativitas.
Festival yang diinisiasi oleh Organisasi Santri Dayah Insan Qurani (OSDIQ) tahun ini mengusung tema “Rise from The Ashes, Soar to Be Precious” atau “Bangkit dari Abu, Terbang Tinggi Menjadi Berharga.” Tema ini divisualisasikan lewat dekorasi burung Phoenix dan naga sebagai simbol kebangkitan, keberanian, dan semangat baru.
Pimpinan Dayah Insan Qurani, Ustaz H. Muzakkir Zulkifli, S.Ag, dalam sambutannya berpesan kepada santri agar event FESTAGE ini tidak hanya dipandang sebagai ajang hiburan, tetapi benar-benar menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan keterampilan berbahasa.
“FESTAGE bukan hanya hiburan, tapi harus menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Dengan tekad dan usaha, kita bisa terbang tinggi dan mulia,” ujar Muzakkir saat membuka kegiatan tersebut, Sabtu (30/8/2025).
“Jadikan perlombaan ini sebagai pengalaman berharga (precious experience) yang tidak terlupakan,” lanjutnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga mutu perlombaan meski bersifat internal. Menurutnya, kualitas FESTAGE menjadi salah satu kunci lahirnya prestasi Dayah IQ di tingkat lebih luas.
“Hari ini kompetisi antar lembaga pendidikan semakin ketat. Jika tidak konsisten dengan kualitas, kita akan tertinggal,” ujarnya.
Selain itu, Muzakkir juga mengingatkan para santri agar membangun kemandirian dalam belajar. “Dayah hanya mampu menjadi fasilitator. Semuanya kembali kepada pribadi anak-anak kami. Semewah apapun fasilitas yang ada, tanpa semangat dan tekad, hasilnya hanya angan-angan.”
Ia menambahkan bahwa nilai kesederhanaan tetap menjadi prinsip dasar IQ. “Santri harus luwes, tidak malu tinggal di gubuk sederhana, tapi juga siap tampil percaya diri di hotel bintang lima,” kata Muzakkir.
Tak hanya soal pendidikan, Pimpinan Dayah juga berpesan agar santri menjaga kesehatan, terutama dengan membatasi konsumsi makanan tinggi natrium, pewarna buatan, dan MSG.
Sementara panitia kegiatan dari OSDIQ berharap kesuksesan Acara FESTAGE IX tersebut dan menjadi ruang kreatif santri untuk terus mengasah keterampilan bahasa sekaligus memperkuat ukhuwah islamiyah.
“Language is a window to the world, bahasa adalah jendela menuju dunia. Semoga lahir generasi santri Aceh yang unggul, kreatif, dan berdedikasi tinggi,” kata Ketua Panitia, Dzaki Insan Kamil.
Tahun ini, panitia menyiapkan 38 cabang perlombaan, terdiri dari 22 lomba gabungan MTs/MA, 7 lomba khusus MTs, 5 lomba khusus MA, serta 4 cabang Muhadharah Kubra. Acara pembukaan turut dimeriahkan kesenian Didong dan Guel Gayo, Tilawah Al-Qur’an, lantunan Mars IQ, serta pemutaran film pendek. []