• Tentang Kami
Sunday, October 26, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Mengapa Finlandia Tetap Bahagia saat Pandemi?

Satia Zen by Satia Zen
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Satia, sagoe.id
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Satia Zen
Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen. Saat ini sedang menyelesaikan program doktoral di Tampere University, Finlandia.

Pada bulan Maret 2021 lalu, lembaga yang bernaung di bawah PBB mengeluarkan laporan perangkingan kebahagian negara di dunia dan Finlandia kembali dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia selama empat tahun berturut-turut.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Banyak pihak mempertanyakan bagaimana kebahagiaan masih dapat dirasakan dan diukur pada saat dunia mengalami bencana pandemi yang tidak hanya mengancam kesehatan namun juga menjadi stimulus untuk krisis multidimensional di berbagai negara.

Tidak bisa dipungkiri Finlandia sendiri tidak luput dari dampak pandemi dalam berbagai bidang.  Sehingga timbul pertanyaan: bagaimana warga Finlandia bisa tetap bahagia dalam kondisi pandemi ini?

Jawabannya bisa sangat beragam, namun ada dua faktor yang digarisbawahi oleh laporan tersebut.  Pertama, negara-negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi memiliki apa yang disebut  kepercayaan dengan sesama warga dan kepada negara. Kedua, kepercayaan tersebut berdasarkan kepada keyakinan bahwa negara akan melindungi hidup dan kehidupan warga negaranya (lives and livelihood).

Ketika pandemi menerpa, beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah Finlandia bisa jadi mencerminkan hal ini.  Dan warga juga merespon kebijakan pemerintah berdasarkan kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap pemerintahnya.

Sangat mungkin kepercayaan dan keyakinan ini tidak muncul serta merta namun merupakan bagian integral dari kehidupan dan budaya di Finlandia yang kemudian menggarisbawahi kontrak sosial berbasis kepada konsep ‘welfare state’ yang dianut oleh Finlandia saat ini.  Hal ini juga senantiasa dijaga sedemikian rupa oleh proses politik yang demokratis.

Baca Juga:  Invasi Militer Amerika Game Over, China Bergerak Maju di Afghanistan

Sebagai negara berbasis kesejahteraan (welfare state) seperti Finlandia, pemerintah menjamin pemenuhan hak-hak mendasar seperti kesehatan, pendidikan dan pelayanan dasar sosial lainnya dibiayai oleh pemungutan dan pengelolaan pajak yang efektif, efisien dan transparan.

Oleh karena itu pelayanan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lainnya dapat diberikan secara cuma-cuma bagi seluruh warga negara.  Tapi apakah pemenuhan hak-hak dasar tersebut akan serta merta menjamin kebahagiaan warga negara?

Disini saya mungkin akan mengaitkan tingkat kebahagiaan dengan konsep spesifik yaitu keterdidikan warga (educatedness) yang merupakah hasil dari proses pendidikan yang dijalankan di negara ini.

Keterdidikan sendiri bisa dijabarkan sebagai kualitas yang menandai hasil dari proses pendidikan.  Individu yang terdidik dalam hal ini memiliki pemahaman mendalam akan siapa dirinya dan bagaimana ia akan memposisikan dirinya dalam masyarakat diiringi dengan keterampilan soft skills dan kemampuan menjadi pembelajar seumur hidup (Anderson, 2012).

Pendidikan merupakah salah satu pilar utama dari konsep masyarakat sejahtera (welfare society) di Finlandia, dimana warga negara dengan beragam kondisi dan latar belakang memiliki hak yang sama akan pendidikan berkualitas.  Sehingga secara cara kasat mata, saya melihat bahwa belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari disini.  Contohnya ketersediaan pendidikan dasar menengah hingga ke pelosok dan pemanfaatan perpustakaan umum yang sangat baik, hingga Finlandia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat literasi terbaik di dunia.

Karena akses pendidikan terbuka lebar untuk semua orang dengan kualitas layanan yang sangat baik, maka berujung kepada tercapainya keterdidikan untuk semua warga negara.   Dan mereka memiliki kesadaran tinggi untuk senantiasa belajar meskipun telah selesai dari proses pendidikan formal.

Selain itu, penjaminan dan pemenuhan hak akan pendidikan memiliki tempat khusus dalam pengambilan kebijakan di Finlandia.

Baca Juga:  Seni sebagai Fondasi Peradaban: Mengapa Pendidikan Seni Sama Pentingnya dengan Kedokteran dan Teknik

Saya melihat bagaimana pemerintah Finlandia membuka lebih banyak akses ke pendidikan tinggi dan kejuruan dalam merespon tingginya angka pengangguran karena perlambatan ekonomi saat pandemi.  Hal ini dimungkinkan karena warga negara sebagai tenaga kerja mempunyai keleluasaan untuk kembali ke bangku sekolah saat diberhentikan dari pekerjaan mereka.

Warga Finlandia bisa meningkatkan keahlian, menambah keterampilan atau bahkan berganti jurusan ke bidang yang baru.  Selama mereka dapat memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh institusi pendidikan tujuan, mereka dapat belajar tanpa perlu memusingkan biaya pendidikan yang perlu dikeluarkan.

Hal ini juga dimungkinkan karena pemerintah, melalui lembaga jaminan sosial dan serikat pekerja, memberikan tunjangan selama mereka belajar.  Meskipun jumlahnya tidak sebesar gaji mereka, namun tunjangan ini membantu para warga yang terdampak pandemi untuk dapat menata kembali kehidupan mereka.

Dalam hal ini, kehidupan dan penghidupan (lives and livelihood) tetap terjaga dengan menimbang kemungkinan warganya untuk berkontribusi kembali di masa depan.  Kebijakan ini mensyaratkan kepercayaan dan keyakinan timbal balik antara warga negara dan kepada pemerintah yang juga memelihara optimisme dan harapan selama pandemi.  Dan bukankah optimisme dan harapan adalah kunci bagi kebahagiaan?[]

Tags: FinlandiaIndeks Kebahagianpandemipendidikan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Satia Zen

Satia Zen

Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen. Saat ini sedang menyelesaikan program doktoral di Tampere University, Finlandia.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

October 22, 2025
Dodaidi yang Kian Sunyi: Mencari Suara Ibu di Tengah Tidur Anak Zaman Kini

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

October 22, 2025
Kabar Duka: Dr Syamsulrizal, Dekan FKIP dan Bakal Calon Rektor USK, Meninggal Dunia

Kabar Duka: Dr Syamsulrizal, Dekan FKIP dan Bakal Calon Rektor USK, Meninggal Dunia

October 25, 2025
Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

October 24, 2025
Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

October 22, 2025
Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

October 23, 2025
Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh

Harmoni Sebagai Jalan Pulang Aceh

October 22, 2025
Meutya Hafid: 60 Juta Penduduk Indonesia Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Akselerasi Konektivitas Desa

Meutya Hafid: 60 Juta Penduduk Indonesia Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Akselerasi Konektivitas Desa

October 24, 2025
Komdigi: Terbuka 90 Juta Pelung Kerja Melalui Kecerdasan Artifisial

Komdigi: Terbuka 90 Juta Pelung Kerja Melalui Kecerdasan Artifisial

October 25, 2025

EDITOR'S PICK

Mualem ke BKN: Aceh Butuh Birokrasi Lincah dan Responsif, Nasib Non-ASN Harus Jadi Prioritas

Mualem ke BKN: Aceh Butuh Birokrasi Lincah dan Responsif, Nasib Non-ASN Harus Jadi Prioritas

July 3, 2025
Sarjani-Alzaizi Resmi Jadi Bupati dan Wakil Bupati Pidie 2025-2030

Sarjani-Alzaizi Resmi Jadi Bupati dan Wakil Bupati Pidie 2025-2030

February 18, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Masjid di Kota Banda Aceh Gratis Air Bersih Selama Ramadhan

Masjid di Kota Banda Aceh Gratis Air Bersih Selama Ramadhan

February 14, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.