• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Obituari: Prof Farid sebagai Profesor Merakyat

Sahlan Hanafiah by Sahlan Hanafiah
May 17, 2025
in Biografi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Obituari: Prof Farid sebagai Profesor Merakyat
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sahlan Hanafiah
Staf Pengajar Program Studi Sosiologi Agama UIN Ar Raniry, Banda Aceh.

Innalillahi Wainna Ilaihi Raajiuun. Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, telah berpulang, menghadap Yang Maha Kuasa. Aceh kehilangan sosok profesor merakyat di tengah pandemi Covid-19 yang semakin nyata mengancam jiwa.

BACA JUGA

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

Kisah Inspiratif Juliana Agani: Dari Guru Honorer hingga Meraih Gelar Doktor di UIN Ar-Raniry

Prof. Farid, sapaan akrab kami dikampus, dikenal luas sebagai profesor yang merakyat. Pemikiran dan pandangannya yang disampaikan dalam berbagai forum, seperti mimbar Jumat, dialog interaktif, forum ilmiah selalu mewakili kegelisahan rakyat.

Bahasa yang beliau gunakan pun, baik dalam keseharian maupun forum akademik dapat dengan mudah dipahami oleh semua kalangan.

Pesan yang beliau sampaikan lengket di telinga pendengar. Tamsilan-tamsilan yang beliau pakai tidak rumit, sangat mudah dicerna oleh siapapun, termasuk orang awam. Hal ini menunjukkan kapasitas dan kecerdasan sosial beliau yang tinggi sebagai seorang professor merakyat.

Pergaulan beliau tidak mengenal strata sosial. Di kampus UIN Ar-Raniry misalnya, tempat beliau mengabdi, hampir semua pegawai bisa bercengkrama dengan beliau. Beliau suka bercanda gurau dengan siapapun untuk memecah suasana. Selera humornya sangat tinggi.

Setiap Sabtu pagi, sesibuk apapun agendanya, masih menyempatkan diri bermain bola kaki di lapangan UIN Ar-Raniry bersama satpam, cleaning service, dan pegawai honorer lainnya. Momentum itu kadangkala beliau manfaatkan untuk mendengarkan keluh kesah pegawai tingkat rendahan.

Mahasiswa, baik yang sedang menjalani proses bimbingan akademik maupun yang mengalami masalah dalam hal perkuliahan bisa menemui beliau kapanpun dan dimanapun, seperti di warung kopi, masjid, musalla atau saat berpapasan di jalan. Tidak ada birokrasi, tidak ada pula protokoler seperti lazimnya seorang pejabat tinggi negara lainnya.

Baca Juga:  Dari Penjara Keudah ke Pasar Minggu

Saat menjabat rektor, Prof. Farid lebih memilih gaya kepemimpinan sederhana, tidak terlihat mencolok, elite seperti sosok pejabat tinggi negara yang sedang menduduki posisi eselon I. Misalnya, beliau lebih memilih tinggal di rumah pribadi, dibanding rumah dinas, jarang menggunakan mobil dan sopir dinas, dan berpakaian sederhana.

Sehingga bagi yang belum pernah bertemu langsung dengan beliau, dapat dipastikan tidak menyangka jika orang yang sedang ditemuinya itu adalah pemimpin tertinggi kampus jantung hati rakyat Aceh.

Namun, meski dalam keseharian Prof. Farid terlihat sederhana, bukan berarti beliau tidak bisa bersikap tegas dalam memimpin. Dalam berbagai kesempatan seperti rapat atau pertemuan, beliau selalu menunjukkan ketegasan, keseriusan, terutama jika berkaitan dengan persoalan kualitas pelayanan kepada mahasiswa.

Uniknya, meskipun selama rapat terlihat tegang, karena gaya bahasa beliau yang blak-blakan, terbuka, dan tidak bertele-tele, beliau selalu menutup pertemuan dengan melemparkan humor segar baik dalam bentuk hikayat maupun pepatah, sehingga membuat semua peserta yang hadir ketawa terbahak-bahak dan tidak ada yang meras “terluka”.

Prof. Farid juga dikenal sebagai sosok yang kritis dan berani terutama terhadap pejabat negara yang levelnya lebih tinggi. Beliau tidak sunkan mengkritik pejabat tinggi di tingkat kementerian yang bersikap tidak adil terhadap kampus-kampus kecil yang ada di luar pulau Jawa.

Karena alasan itu pula, saat menjabat rektor, beliau dipilih sebagai Ketua Forum Rektor PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se-Indonesia dimana sebelumnya jabatan itu selalu diisi oleh rektor yang berkampus di pulau Jawa.

Konstribusi Prof. Farid terhadap Aceh sangat besar. Salah satu yang tidak mungkin dilupakan adalah keberhasilan mengawal proses transisi kampus Ar-Raniry dari IAIN ke UIN. Proses perubahan IAIN ke UIN telah mulai dirintis pada masa kepemimimpinan Prof. Yusny Saby, kemudian dilanjutkan oleh Prof. Farid.

Baca Juga:  Muhammad Harzan Hafiz, Mendedikasikan Diri untuk Ilmu dan Al-Qur’an

Proses tersebut tidaklah mudah, karena harus berhadapan dengan banyak pihak, beragam instansi, berjibaku dengan setumpuk regulasi dan birokrasi. Namun Prof. Farid mampu melewatinya.

Prof. Farid juga mampu mengawal proses pembangunan sejumlah gedung baru dan rehab gedung lama di lingkungan UIN Ar Raniry yang didanai oleh IDB (Islamic Development Bank). Proses tersebut tidak mudah karena harus berhadapan dengan sejumlah pihak yang mencoba mencari “proyek pembangunan” dengan cara-cara kekerasan dan intimidasi.

Meski Prof. Farid tidak lagi menjabat rektor, tidak lagi menduduki jabatan ketua PTKIN Se-Indonesia, namun nama beliau tidak pudar di mata publik, bahkan semakin bersinar. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari sikap dan kepedulian beliau terhadap Aceh, khususnya bidang pendidikan, agama, sosial dan adat.

Kini Prof. Farid telah pergi, meninggalkan kita semua untuk selamanya. Kepergian Prof. Farid merupakan kehilangan besar bagi Aceh. Sosok beliau yang sederhana, berani dan merakyat sangat dibutuhkan dan sulit tergantikan saat ini. Selamat jalan Prof. Farid. Kami selalu mengingatmu sebagai profesor yang merakyat.

Tags: acehICMI AcehIndonesiamajelis adat acehObituariPendidikan IslamProf Farid Wajri IbrahimRektor UIN Ar RaniryUIN Ar-Raniry
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sahlan Hanafiah

Sahlan Hanafiah

Sahlan Hanafiah adalah Penggerak "Rumoh NekNyah" di Ulee Glee Pidie Jaya, Aceh.

Related Posts

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami
Biografi

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

by SAGOE TV
September 22, 2025
Kisah Inspiratif Juliana Agani Dari Guru Honorer hingga Meraih Gelar Doktor di UIN Ar-Raniry
Biografi

Kisah Inspiratif Juliana Agani: Dari Guru Honorer hingga Meraih Gelar Doktor di UIN Ar-Raniry

by SAGOE TV
September 5, 2025
Teungku Nyak Sandang Penyumbang Pesawat Pertama RI Dianugerahi Bintang Jasa oleh Presiden Prabowo
Biografi

Teungku Nyak Sandang Penyumbang Pesawat Pertama RI Dianugerahi Bintang Jasa oleh Presiden Prabowo

by SAGOE TV
August 27, 2025
Mayor Pnb Eri Nasrul, Putra Aceh Penerbang F-16 yang Bersiap Terbangkan Jet Tempur Rafale
Biografi

Mayor Pnb Eri Nasrul, Putra Aceh Penerbang F-16 yang Bersiap Terbangkan Jet Tempur Rafale

by SAGOE TV
June 30, 2025
Beasiswa LPDP Antar Zuhhad Naafil dari Aceh ke Australia, Ini Perjalanannya
Biografi

Beasiswa LPDP Antar Zuhhad Naafil dari Aceh ke Australia, Ini Perjalanannya

by SAGOE TV
June 13, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

UIN Ar-Raniry Terima 800 Mahasiswa Baru Jalur SNBP, Ini Jadwal dan Syarat Daftar Ulangnya

UIN Ar-Raniry Terima 800 Mahasiswa Baru Jalur SNBP, Ini Jadwal dan Syarat Daftar Ulangnya

March 20, 2025
Pesan Mualem untuk Jemaah Haji Aceh Kloter Pertama: Ikhlas dan Sabar

Pesan Mualem untuk Jemaah Haji Aceh Kloter Pertama: Ikhlas dan Sabar

June 2, 2025
Tgk, H Ameer Hamzah

Ramadhan, Bulan Nuzulul Qur’an dan Sejarah Masuknya Al-Qur’an ke Aceh

March 14, 2025
Ramadansyah Hasan Ditunjuk sebagai Perwakilan Persiraja di Eropa

Ramadansyah Hasan Ditunjuk sebagai Perwakilan Persiraja di Eropa

April 29, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.