SAGOE | BANDA ACEH – Memasuki penghujung tahun, Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA mengingatkan masyarakat Aceh untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi basah yang kerap terjadi di penghujung tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur Aceh saat menghadiri puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Balee Meuseuraya Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis (10/10/2024) sore.
“Kita sudah memasuki penghujung tahun. Nah biasanya, di bulan ber-ber ini potensi bencana yang mungkin terjadi itu hidrometeorologi basah, seperti banjir dan longsor. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan segera melakukan upaya antisipasi,” kata Safrizal.
“Alhamdulillah, seperti yang disampaikan oleh Kepala BNPB tadi, bahwa tren bencana di Aceh di tahun 2024 ini menurun drastis. Salah satu faktornya tentu saja kesuksesan upaya sosialisasi mitigasi bencana yang dilakukan Pemerintah melalui BNPB, BPBA serta sejumlah lembaga lainnya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Pj Gubernur, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang mitigasi juga sudah cukup baik. Hal ini menjadi salah satu faktor angka kejadian bencana di Aceh yang relatif kecil di tahun 2024.
Namun, Safrizal mengingatkan, sosialisasi mitigasi harus terus dilakukan secara masif, agar pemahaman masyarakat tentang kesiapsiagaan semakin baik.
“Kita tidak bisa mencegah bencana, namun kita bisa meminimalisir dampak bencana, baik korban nyawa maupun harta benda. Karena itu, sosialisasi terkait mitigasi bencana harus terus kita lakukan secara masif, untuk membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
“Di sisi lain, Pemerintah Aceh juga siap terjun langsung mengirimkan personil dan bantuan lainnya, ke daerah-daerah yang sedang tertimpa bencana,” kata Safrizal.
Sebelumnya, dalam sambutannya Pj Gubernur Aceh mengapresiasi BNPB atas penunjukan Aceh sebagai tuan rumah peringatan Bulan PRB 2024. Safrizal optimis, kegiatan ini akan mampu membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemahaman terkait mitigasi bencana dalam upaya membangun kesiapsiagaan dan tangguh bencana.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pada kesempatan tersebut menjelaskan, meski merupakan kegiatan seremoni, namun Bulan PRB juga melakukan aksi nyata, mulai dari penanaman mangrove, sosialisasi terkait mitigasi bencana serta sejumlah kegiatan lainnya.
Suharyanto menambahkan, tren bencana di tahun 2024 cenderung menurun, kecuali di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Barat yang tinggi angka kejadian bencananya. Kepala BNPB meyakini, salah satu faktor penurunan ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana.
“Karena itu, upaya mitigasi akan terus kita lakukan secara masif. Oleh karena itu, BNPB tentu akan mendukung penuh peringatan 20 tahun tsunami Aceh pada 26 Desember mendatang, agar pesan mitigasi tersampaikan secara lebih masif,” kata Kepala BNPB. []