• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Refleksi Dua Dekade Damai dan Tsunami Aceh: Aman tapi Tak Nyaman?

SAGOE TV by SAGOE TV
March 10, 2025
in Podcast
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Refleksi Dua Dekade Damai dan Tsunami Aceh: Aman tapi Tak Nyaman?

Podcast bersama akademisi Dr M Adli Abdullah dipandu Dr Mukhlisuddin Ilyas. Foto: dok. SagoeTV

Share on FacebookShare on Twitter

SAGOETV | BANDA ACEH – Sudah dua dekade sejak damai dan tsunami melanda Aceh, namun berbagai permasalahan masih belum menemukan solusi. Salah satu isu krusial adalah investasi yang mandek, meski daerah ini pernah digadang-gadang memiliki potensi besar pasca-kesepakatan damai. Tantangan di sektor pendidikan, pembangunan ekonomi, serta kemiskinan masih menjadi momok bagi masyarakat Aceh.

Dalam podcast bersama akademisi Dr M Adli Abdullah, berbagai faktor penghambat kemajuan Aceh dibahas secara mendalam. “Benarkah Aceh aman tapi tak nyaman?” menjadi pertanyaan utama dalam diskusi tersebut.

BACA JUGA

Arif Fadillah: Dari Tukang Becak hingga Politisi Demokrat, Bahas Dana Otsus dan Revisi UUPA

Ini Pengalaman Relawan Kemanusiaan Masa Konflik dan Tsunami di Aceh

Saat tsunami terjadi, M Adli tidak berada di Aceh karena tengah menempuh studi di Malaysia. Ia tiba kembali di Aceh pada hari kedua setelah bencana. “Yang pertama saya pikirkan adalah apakah keluarga saya masih hidup,” ujarnya dalam podcast bersama host Dr Mukhlisuddin Ilyas, tayang Jumat (27/12/ 2024) lalu.

Menurut mantan Sekretaris Jendral (Sekjend) Panglima Laot itu, dalam keadaan kosong dan tidak tahu harus berbuat apa, ia mencari keluarganya yang selamat. Sebagian besar keluarganya meninggal dunia, termasuk abangnya di Kampung Cadek dan keluarga dari pihak istri di Kampung Pande.

Selain kehilangan sanak saudara, ia juga menyaksikan kehancuran total. “Di mana-mana ada mayat berserakan. Saya pun mencari jenazah anggota keluarga,” katanya. Dalam kondisi tanpa listrik, ia berupaya membangun komunikasi dengan dunia luar menggunakan telepon fleksibel dan mesin genset yang masih berfungsi di rumahnya di Limpuk. Upaya ini membuahkan hasil setelah ia berhasil menghubungi Krisnanto Sinandang dari UNDP.

Setibanya di Aceh, tim UNDP melihat langsung kondisi masyarakat yang kehilangan semangat hidup. Pak Sinandang berniat membagikan uang tunai kepada pengungsi, tetapi Tgk Adli menolak. “Saya katakan, pemberian uang bisa membuat masyarakat semakin malas,” ungkapnya. Sebagai gantinya, ia mengusulkan skema kerja berbasis relawan dengan sistem hierarki yang terorganisir. Usul ini kemudian berkembang menjadi program “Cash for Work.”

Baca Juga:  Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa

Program “Cash for Work” diterapkan untuk menghidupkan kembali semangat masyarakat pasca-tsunami. Dengan konsep kerja berbasis tim, masyarakat dibayar untuk membersihkan kota dan fasilitas umum. Program ini menarik lebih dari 12.000 relawan yang membersihkan berbagai tempat, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA), bekerja sama dengan tentara Jerman dan UNDP.

Namun, setelah dua bulan berjalan, Dr. Adli memutuskan untuk menghentikan program tersebut. “Orang-orang mulai bekerja bukan karena kemanusiaan, tetapi hanya demi uang,” katanya. Setelah itu, berbagai lembaga lain mengambil alih program rehabilitasi dan rekonstruksi.

Akademisi Dr M Adli Abdullah.

Aceh Pasca-Perdamaian dan Politik Sosial

Tahun 2005 menjadi tonggak sejarah bagi Aceh dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman Helsinki antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kesepakatan ini membawa perubahan signifikan dalam aspek ekonomi, politik, dan sosial. Namun, pembangunan ekonomi Aceh masih menghadapi berbagai kendala.

Meski dana rekonstruksi mengalir deras pasca-tsunami, investasi belum berkembang sebagaimana harapan. Ketidakpastian regulasi, birokrasi yang berbelit, serta minimnya infrastruktur menjadi penghambat utama. Pemerintah daerah telah berupaya menarik investor dengan berbagai insentif, tetapi hasilnya masih jauh dari optimal.

Sektor pertanian dan perikanan, yang menjadi tulang punggung ekonomi Aceh, juga belum berkembang pesat. Kurangnya akses pasar dan minimnya infrastruktur membuat petani dan nelayan sulit meningkatkan taraf hidup mereka. Upaya diversifikasi ekonomi pun menghadapi tantangan besar, terutama karena rendahnya keterampilan tenaga kerja lokal dalam industri nontradisional.

Dalam bidang politik, integrasi mantan kombatan GAM ke dalam sistem pemerintahan membawa dinamika baru. Namun, tidak sedikit yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan sistem birokrasi yang kompleks. Transparansi dan tata kelola pemerintahan masih menjadi isu yang perlu dibenahi.

Secara sosial, masyarakat Aceh mengalami perubahan pola pikir dan gaya hidup. Generasi muda kini memiliki akses pendidikan yang lebih baik serta peluang kerja yang lebih luas. Namun, trauma masa lalu masih menghantui sebagian masyarakat, terutama mereka yang kehilangan anggota keluarga akibat konflik berkepanjangan.

Baca Juga:  Hardiknas 2025 di USK, Prof Agussabti: Pendidikan Jantung Peradaban

Untuk menjawab tantangan ini, sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan. Pendekatan komprehensif dalam pembangunan ekonomi, penguatan sektor pendidikan, serta tata kelola pemerintahan yang lebih baik menjadi kunci utama bagi kemajuan Aceh di masa depan. “Perdamaian harus diiringi dengan kesejahteraan,” kata Adli. “Jika tidak, Aceh akan terus berada dalam kondisi aman, tetapi belum tentu nyaman.” [MM]

Tags: acehDamaiM Adli AbdullahpodcastRefleksiTsunami
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Arif Fadillah: Dari Tukang Becak hingga Politisi Demokrat, Bahas Dana Otsus dan Revisi UUPA
Podcast

Arif Fadillah: Dari Tukang Becak hingga Politisi Demokrat, Bahas Dana Otsus dan Revisi UUPA

by Mustafa Marwidin
June 21, 2025
Ini Pengalaman Relawan Kemanusiaan Masa Konflik dan Tsunami di Aceh
Podcast

Ini Pengalaman Relawan Kemanusiaan Masa Konflik dan Tsunami di Aceh

by Mustafa Marwidin
May 21, 2025
Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan
Podcast

Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan

by Mustafa Marwidin
March 26, 2025
Antara Pedoman Hukum dan Otoritas Keagamaan Fatwa dalam Islam
Podcast

Antara Pedoman Hukum dan Otoritas Keagamaan Fatwa dalam Islam

by Mustafa Marwidin
March 26, 2025
Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa
Podcast

Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa

by Mustafa Marwidin
March 26, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Satia, sagoe.id

PAUD Finlandia; Bermain Itu Belajar

March 24, 2025
Jelang Ramadhan, Puluhan Anak di Indra Makmur Disunat Massal di Puskesmas Alue Ie Mirah

Jelang Ramadhan, Puluhan Anak di Indra Makmur Disunat Massal di Puskesmas Alue Ie Mirah

February 24, 2025
RAPI Jaya Baru Edukasi Siswa SMA Kartika tentang Mitigasi Gempa dan Tsunami

RAPI Jaya Baru Edukasi Siswa SMA Kartika tentang Mitigasi Gempa dan Tsunami

February 20, 2025
Antara Finterra dan GNFI: Inspirasi dari Dua Sahabat Beda Negara

Antara Finterra dan GNFI: Inspirasi dari Dua Sahabat Beda Negara

March 14, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.