Pemerintah Aceh melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh menyelenggarakan Aceh Youth Summit 2025 di Smesco Convention Centre, Jakarta, 21-23 November 2025. Kegiatan yang digelar berkolaborasi dengan Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA) Jakarta resmi dibuka oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, pada Jumat (21/11).
Forum ini menjadi ruang temu pemuda Aceh dari berbagai daerah untuk mengembangkan kreativitas, memperluas jejaring, serta memperkuat kapasitas diri di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital.
Acara pembukaan dihadiri anggota DPR-RI asal Aceh, anggota DPRA, para kepala daerah dari Aceh, Diaspora Aceh, serta mahasiswa dan pemuda Aceh dari berbagai kota di Indonesia.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, dalam sambutan pembukaan Aceh Youth Summit 2025, menekankan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi era digital yang menawarkan banyak peluang baru.
“Sekarang zaman digital, sangat mungkin bekerja sesuai dengan hobi kita. Tapi kita harus memiliki kemampuan yang cukup,” ujarnya.
Ia mendorong pemuda Aceh untuk tidak menunda pengembangan diri dan keterampilan. Menurutnya, membangun karier dan kreativitas adalah proses yang harus dijalani seiring dengan pembelajaran dan perluasan jaringan.
“Belajarlah skill sebaik-baiknya, jangan menunggu lama. Sambil kita merantai, belajar, meniti karier, buka jaringan, bukan hanya di Aceh, tapi ke semua tempat,” kata Teuku Riefky.
Ia berharap momentum pertemuan di Aceh Youth Summit tidak berhenti pada sesi diskusi. Kolaborasi, pengembangan talenta, dan kreativitas pemuda Aceh diharapkan dapat memberi dampak nyata bagi perekonomian masyarakat.
“Waktu kuliah kita punya banyak teman, dan pertemuan seperti ini jangan berhenti pada diskusi saja. Mari kita jaga kreativitas untuk mendukung ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Aceh dalam sambutan yang dibacakan oleh Masri Amin, Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Aceh, menegaskan bahwa Aceh Youth Summit 2025 merupakan wadah penguatan peran strategis pemuda Aceh, baik dalam pengembangan kapasitas individu maupun kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah.
Gubernur juga menyoroti pentingnya penguatan ekosistem ekonomi kreatif yang bertumpu pada nilai-nilai kearifan lokal Aceh, namun tetap adaptif terhadap dinamika dan tantangan era digital.
Pemerintah Aceh berkomitmen memperkuat kebijakan dan program yang berpihak pada pengembangan kapasitas pemuda, kewirausahaan, ekonomi kreatif, serta peran pemuda dalam menjaga perdamaian dan martabat Aceh di tingkat nasional maupun global.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh menyampaikan apresiasi kepada IMAPA Jakarta, para anggota legislatif, kepala daerah, diaspora Aceh, serta seluruh panitia dan peserta yang telah menggagas dan menyukseskan forum tersebut.
Melalui rangkaian diskusi, jejaring, dan kolaborasi yang terbangun di Aceh Youth Summit 2025, Pemerintah Aceh berharap lahir gagasan-gagasan segar dan inisiatif konkret yang dapat ditindaklanjuti bersama, sehingga forum ini tidak sekadar menjadi ajang seremonial.
Aceh Youth Summit 2025 diharapkan benar-benar menjadi ruang penguatan kreativitas, daya saing, dan peran strategis pemuda Aceh di era digital, sekaligus mempertegas bahwa pemuda adalah salah satu pilar utama masa depan Aceh. [R]




















