Bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Aceh menyebabkan akses transportasi ke sejumlah wilayah terputus total. Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
Hingga berita ini ditayangkan, sekitar 60 warga dilaporkan terjebak di kebun karena jembatan penghubung ke desa putus, termasuk di dalamnya satu perempuan hamil dan dua orang lanjut usia.
Alif Mubin, warga Samar Kilang, melalui sambungan pesan singkat menyampaikan warga yang terjebak mayoritas merupakan masyarakat Kerlang Dusun Angkup yang sedang bekerja di kebun ketika bencana terjadi.
“Mereka tidak bisa keluar karena jembatan dari kebun ke desa putus total. Kondisi semakin darurat karena belum ada pasokan makanan,” ujar Alif, Kamis (27/11/2025).
Situasi ini menjadi semakin kritis karena pasokan logistik di desa Samar Kilang menipis, dan akses bantuan sangat sulit dilakukan.
Samar Kilang: Terpencil, Dikelilingi Pegunungan
Samar Kilang merupakan salah satu desa dengan jumlah penduduk sekitar 2.700 jiwa yang tinggal di kawasan perbukitan dengan bentang alam curam dan tebing. Wilayah ini secara geografis berada di perbatasan Kabupaten Bener Meriah–Aceh Tengah, dan selama ini sangat bergantung pada jalur darat untuk mobilitas barang maupun warga.
Akses ke Bener Meriah dan Aceh Tengah Lumpuh Total
Menurut laporan lapangan, akses utama melalui Kabupaten Bireuen terputus akibat banjir dan amblasnya badan jalan. Sementara jalan alternatif melalui Gunung Salak, Aceh Utara, serta jalur Aceh Tengah ke Nagan Raya juga lumpuh karena kerusakan berat.
Kondisi isolasi ini diperparah dengan informasi terbaru bahwa jalur Banda Aceh–Medan di wilayah Kabupaten Pidie Jaya juga terputus akibat banjir. Situasi ini menyebabkan upaya pengiriman bantuan melalui jalur darat antara provinsi menjadi tidak mungkin dilakukan.
Katahati Institute: Pemerintah Harus Bergerak Cepat
Raihal Fajri, Direktur Eksekutif Katahati Institute, lembaga masyarakat sipil yang selama ini mendampingi masyarakat Samar Kilang, menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi tersebut.
“Warga di Samar Kilang terancam kelaparan. Jembatan putus, sejumlah ruas jalan rusak parah. Jikapun ada bantuan tanggap darurat, jalur darat saat ini tidak memungkinkan. Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota harus segera menyikapi kondisi ini sebelum terlambat,” kata Raihal.
Katahati Institute meminta dilakukan upaya bantuan melalui heli atau jalur udara lainnya, mengingat masyarakat di wilayah tersebut sangat bergantung pada pasokan bahan pangan harian.
Seruan Tindakan
Dengan masih berlangsungnya cuaca ekstrem di Aceh, tim relawan dan berbagai kanal komunikasi lapangan terus mengirimkan pembaruan situasi. Namun tanpa intervensi cepat, ancaman kelaparan, kekurangan obat-obatan, serta keselamatan ibu hamil dan lansia dikhawatirkan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan. []




















