• Tentang Kami
Wednesday, November 5, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Kekalahan dan Kemenangan: Dua Sisi yang Tak Terpisahkan dalam Hidup

SAGOE TV by SAGOE TV
July 3, 2025
in Opini
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Kekalahan dan Kemenangan: Dua Sisi yang Tak Terpisahkan dalam Hidup

Ilustrasi. (AI)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Amalia Khaira
Mahasiswa UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
amelkhaira86@gmail.com

Dalam kehidupan, kita terbiasa melihat kemenangan dan kekalahan sebagai dua hal yang bertentangan. Kita sering menganggap bahwa hanya kemenanganlah yang patut dibanggakan, sementara kekalahan adalah sesuatu yang harus dihindari, bahkan disembunyikan. Namun jika kita menilik lebih dalam, sejatinya kemenangan dan kekalahan bukanlah dua kutub yang saling meniadakan, melainkan dua sisi dari satu perjalanan yang utuh.

BACA JUGA

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

Menjemput Fajar Investasi Aceh: Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru

Di tengah budaya kompetitif yang semakin mengakar, kita seolah dituntut untuk selalu unggul. Dari bangku sekolah, kita diajarkan bahwa nilai tertinggi adalah lambang kecerdasan, dan juara adalah simbol keberhasilan. Akibatnya, kekalahan sering dianggap sebagai kegagalan mutlak, bukan sebagai pengalaman berharga.

Padahal, dalam perspektif Islam, baik kemenangan maupun kekalahan merupakan bagian dari sunatullah—aturan Allah yang berlaku dalam kehidupan manusia.

Dalam Al-Qur’an Surah Ali ‘Imran ayat 140, Allah berfirman: “Jika kamu mendapat luka (dalam Perang Uhud), maka sesungguhnya kaum (kafir) pun telah mendapat luka yang serupa (dalam Perang Badar). Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia, agar mereka mendapat pelajaran…”

Dalam tulisan ini, saya mengutip penjelasan dari Tafsir al-Misbah karya Prof. Quraish Shihab, sebuah karya yang dikenal dengan pendekatannya yang kontekstual dan sosiologis. Tafsir ini menyoroti makna ayat-ayat Al-Qur’an dalam kaitannya dengan realitas kehidupan modern dan sosial, serta menekankan pentingnya hikmah dan nilai-nilai moral, seperti semangat hidup, optimisme, dan kepercayaan diri.

Gaya bahasa yang digunakan cenderung populer dan naratif, sehingga mudah dicerna oleh masyarakat luas, termasuk oleh mereka yang bukan berlatar belakang keilmuan agama. Tafsir ini menyentuh dimensi emosional dan spiritual, mengajak pembacanya untuk tidak patah semangat ketika menghadapi kegagalan, dan selalu melihat setiap peristiwa dalam hidup sebagai bagian dari ketetapan ilahi yang sarat hikmah.

Baca Juga:  Dirreskrimsus Polda Aceh Resmi Berganti ke Kombes Zulhir Destrian

Quraish Shihab menjelaskan bahwa ayat ini mengandung pelajaran tentang dinamika kehidupan, bahwa kemenangan dan kekalahan merupakan dua sisi dari sunnatullah yang silih berganti. Peristiwa Perang Uhud dijadikan sebagai contoh konkret: kekalahan bukanlah pertanda keburukan, melainkan kesempatan untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Dalam ayat tersebut, Allah ingin menguji siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang hanya berpura-pura dalam keimanan. Oleh karena itu, umat Islam diajak untuk tetap tegar dan tidak larut dalam kesedihan, sebab setiap peristiwa memiliki tujuan dan pelajaran yang dikehendaki Allah.

Sebagaimana potongan firman-Nya: “Hari-hari (kejayaan dan keterpurukan) itu Kami pergilirkan di antara manusia.”

Ini merupakan bagian dari sunnatullah, hukum kehidupan yang berlaku atas semua manusia. Ayat ini tidak menyebut pergiliran itu terjadi antara orang mukmin dan kafir, melainkan antar sesama manusia. Maka kemenangan orang kafir bukanlah karena kekufuran mereka, melainkan karena mereka menjalankan sunnatullah—mengikuti hukum-hukum kehidupan yang Allah tetapkan untuk meraih kemenangan.

Artinya, jika ingin meraih kemenangan, berpihaklah kepada Allah, yaitu dengan memihak pada nilai-nilai dan aturan-Nya. Allah tidak memberikan kemenangan kepada siapa pun karena status atau label agamanya semata, melainkan kepada siapa yang berusaha sesuai dengan hukum-hukum yang Dia tetapkan.

Sebagaimana lanjutan potongan firman-Nya: “Dan agar Allah mengetahui siapa di antara kalian yang benar-benar beriman…”

Mengandung makna bahwa ujian berupa kemenangan dan kekalahan perlu terjadi. Sebab, jika orang-orang beriman selalu berada di pihak yang menang, maka semua orang akan berlomba-lomba memihak mereka. Dalam kondisi seperti itu, tidak akan terlihat perbedaan yang jelas antara yang benar-benar beriman dan yang hanya berpura-pura. Bahkan tidak dapat diketahui siapa yang memiliki keteguhan hati dan pendirian yang kuat, serta siapa yang lemah dan mudah goyah.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Gedung AMANAH Youth Creative Hub yang Diinisiasi BIN di Aceh

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa hidup tidak selamanya di atas, dan tidak selamanya di bawah. Allah secara sengaja menggilirkan masa kejayaan dan keterpurukan, agar manusia dapat mengambil pelajaran. Ini adalah siklus hidup yang dirancang bukan untuk melemahkan, tetapi untuk menguatkan keimanan dan membentuk karakter.

Sebagaimana firman-Nya: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. asy-Syarh [94]: 5-6).

Dalam kehidupan nyata menang bukan hanya soal menjadi yang terbaik, tapi tentang bagaimana kita menjaga diri dari kesombongan. Kalah bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari proses pembelajaran yang lebih dalam. Sayangnya, banyak dari kita justru terbalik dalam memaknai keduanya. Saat menang, kita merasa lebih tinggi dari yang lain. Saat kalah, kita merasa rendah dan malu. Padahal, keduanya bisa menjadi alat untuk mendekatkan diri pada Allah dan memperbaiki diri.

Mereka yang menang sejati bukanlah mereka yang tak pernah kalah, tapi mereka yang mau belajar dari setiap kegagalan, bangkit, dan terus melangkah. Sebab dalam hidup, kita tidak hanya diuji dengan kekalahan, tapi juga dengan kemenangan. Justru terkadang, ujian terbesar bukan saat kita gagal, tapi ketika kita berhasil—apakah kita mampu tetap rendah hati dan adil?

Menariknya, jika kita mampu melihat kekalahan dengan cara pandang yang lebih luas, kita akan menyadari bahwa justru di sanalah tempat banyak nilai kehidupan dipelajari: keikhlasan, kesabaran, keteguhan hati, dan harapan.

Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai mahasiswa dan generasi muda untuk membentuk pola pikir yang lebih seimbang. Kita harus mulai melepaskan anggapan bahwa kalah bukan berarti tidak layak, dan menang bukan berarti paling hebat. Keduanya adalah bagian dari perjalanan yang mendewasakan.

Baca Juga:  Jemaah Haji Aceh Meninggal di Tanah Suci Bertambah Jadi 3 Orang

Kemenangan dan kekalahan adalah guru kehidupan. Yang satu mengajarkan kita semangat dan optimisme, yang satu lagi mengajarkan kita keikhlasan dan keteguhan. Kita butuh keduanya untuk menjadi pribadi yang utuh.

Akhirnya, hidup bukan tentang siapa yang selalu menang, tetapi tentang siapa yang mampu terus bertahan dan tumbuh, meski pernah jatuh. Karena hidup adalah narasi yang ditulis oleh Tuhan, lengkap dengan suka dan duka, tawa dan tangis, naik dan turun. Tugas kita bukan memilih ingin menang saja atau kalah saja. Tapi belajar dari keduanya, menerima keduanya, dan menjadikannya bekal untuk terus melangkah.

Ada sebuah quotes yang relate dari Ryu Kintaro: “Kalau aku gagal, aku harus bangkit lagi. Dua kali gagal, tiga kali aku harus bangkit. Tiga kali gagal, empat kali aku harus bangkit. Karena bagiku, lebih baik kehilangan masa kecilku daripada kehilangan masa depanku.” []

Tags: acehArtikelkehidupanLhokseumaweMahasiswaopiniUIN Sultanah Nahrasiyah
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus
Opini

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

by SAGOE TV
November 1, 2025
Menjemput Fajar Investasi Aceh Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru
Opini

Menjemput Fajar Investasi Aceh: Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru

by SAGOE TV
November 1, 2025
Mewujudkan Kemandirian Listrik Aceh, Antara Potensi dan Tantangan
Opini

Mewujudkan Kemandirian Listrik Aceh, Antara Potensi dan Tantangan

by SAGOE TV
October 5, 2025
Rp2,6 Triliun Dana Bank Aceh Syariah: Simpanan Aman atau Peluang Terlewatkan?
Opini

PLN, Monopoli Listrik, dan Keadilan Energi: Perspektif Maqashid Syariah

by SAGOE TV
October 1, 2025
Rp2,6 Triliun Dana Bank Aceh Syariah: Simpanan Aman atau Peluang Terlewatkan?
Opini

Ketergantungan Ekonomi Aceh Terhadap Sumut: Razia Plat BL, Luka Lama, dan Jalan Menuju Kemandirian

by SAGOE TV
October 1, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Kisah Haru di Panggung MTQ

Kisah Haru di Panggung MTQ

November 2, 2025
Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

November 1, 2025
Agam Hana Raba Krèh

Agam Hana Raba Krèh

November 4, 2025
Persiraja Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Gol Penalti Connor Tundukkan Persekat

Persiraja Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Gol Penalti Connor Tundukkan Persekat

November 3, 2025
Mualem Tegaskan Identitas Serambi Makkah, Tes Baca Al-Qur’an Bakal Jadi Syarat Wajib di Aceh

Mualem Tegaskan Identitas Serambi Makkah, Tes Baca Al-Qur’an Bakal Jadi Syarat Wajib di Aceh

November 2, 2025
Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

November 2, 2025
Wujudkan Ekonomi Sirkular, Tim FEB Unimal Edukasi Warga Lancang Garam Kelola Sampah Berkelanjutan

Wujudkan Ekonomi Sirkular, Tim FEB Unimal Edukasi Warga Lancang Garam Kelola Sampah Berkelanjutan

November 4, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Persiraja vs Persekat: Laskar Rencong Uji Ketangguhan di Kandang Sendiri

November 1, 2025
Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Terpilih Jadi Duta DPD RI 2025

Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Terpilih Jadi Duta DPD RI 2025

November 4, 2025

EDITOR'S PICK

Asrama Haji Embarkasi Aceh Siap Sambut Jemaah, Terapkan Layanan Terpadu

Asrama Haji Embarkasi Aceh Siap Sambut Jemaah, Terapkan Layanan Terpadu

May 3, 2025
UIN Ar-Raniry Ikut Konferensi TrainiQA ASEAN, Bahas Penguatan Mutu Akademik

UIN Ar-Raniry Ikut Konferensi TrainiQA ASEAN, Bahas Penguatan Mutu Akademik

March 23, 2025
Rumah Kemasan Aceh Siap Bantu UMKM Naik Kelas

Rumah Kemasan Aceh Siap Bantu UMKM Naik Kelas

April 29, 2025
Humas Kemenag Award 2024, Kemenag Aceh Raih Penghargaan Pengelola Media Sosial Terbaik

Humas Kemenag Award 2024, Kemenag Aceh Raih Penghargaan Pengelola Medsos Terbaik

March 8, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.