• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Malam Puasa 16, Mulai Mengevaluasi Diri

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 16, 2025
in Ramadhan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Malam ini, sudah memasuki malam ke-16. Kita sudah menuntaskan 15 hari ibadah puasa, bagi yang mulainya tanggal 1 Maret. Pasalnya, membaca berita, ada juga yang memulai puasa sejak tanggal 2 Maret, atau bahkan 28 Februari. Saya belum memiliki ilmu yang mapan tentang bagaimana menentukan itu dengan baik.

Dengan demikian, kita sudah berada pada pertengahan perjalanan. Jika ibadah ini diibaratkan sebuah perjalanan panjang. Maka sudah bisa kita renungi –atau dalam bahasa lain berefleksi diri—atau melakukan evaluasi diri, sudah sejauh mana keberhasilan yang sudah kita capai. Apakah sebelum masuk bulan mulia ini, kita pernah menawarkan semacam proposal kepada Pencipta, kira-kira apa yang akan direncanakan untuk dilaksanakan selama sebulan penuh? Sungguh baik jika ada yang merencanakannya, karena akan mampu mengevaluasinya dengan baik.

Saya termasuk orang yang tidak merencanakan dengan baik –padahal sangat saya butuhkan. Saya pribadi agak sulit mengukur apa sesungguhnya progres yang sudah tercapai hingga sekarang. Masih banyak kekurangan yang sepertinya butuh perhatian, agar bisa dimanfaatkan pada 15 hari puasa yang tersisa.

BACA JUGA

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

Tentu saja, kita harus berbuat sesuatu. Kita harus menyiapkan diri lebih baik lagi. Apalagi sesuatu yang kita laksanakan akan berdampak pada masa depan kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Ibadah itu seperti berdagang dan bercocok tanam. Apa yang kita usaha, akan diikuti oleh hasilnya. Orang-orang yang bercocok tanam, lalu menjaganya dengan baik, pada saatnya akan memetik hasilnya dengan baik pula. Tidak mungkin hasil akan didapat oleh mereka yang tidak berusaha. Pemungut hasil kebun adalah mereka yang sudah menanamnya sejak lama.

Baca Juga:  Gempa Goyang Nagan Raya saat Waktu Makan Sahur

Jika diibaratkan ujian, kurang lebih juga begitu. Orang-orang yang berusaha mempersiapkan diri dengan baik, biasanya akan mendapatkan hasil yang baik pula. Mereka yang ikut ujian hanya untuk sekedar memperlihatkan kehadiran, tidak peduli yang selain itu, maka saya pastikan hasilnya juga begitu. Kecuali, dengan jalan yang buruk, seperti mencontek, dan semacamnya.

Saya membayangkan dalam hal apapun, semuanya harus dipersiapkan dengan baik. Termasuk ibadah. Mulai dari semangat, yang harus ada sejak dari awal. Semangat ini yang membuat nyaman dan bahagia saat menjalankan sesuatu. Dalam bahasa agama, merasakan kelezatan dalam beribadah, ketika pada titik bahagia dan nyaman tersebut. Tidak merasa bahwa ibadah itu sebagai beban.

Berangkat dari kondisi tersebut, maka ada dua hal yang seyogianya selalu kita saling mengingatkan. Pertama, orang-orang yang ingin mendapatkan hasilnya dengan baik, harus berusaha mempersiapkan diri dengan baik dari awal. Mereka yang sukses selalu didukung oleh usaha dan kerja keras sejak awal. Ada optimisme yang dibangun sejak mata terbuka dari tidurnya. Tipe orang yang demikian yang berpeluang besar mencapai apa yang diinginkan.

Kedua, dalam berusaha sekalipun, kita harus berangkat dari pikiran positif. Orang lain yang berusaha dan sama ruangnya dengan kita, bukanlah pesaing yang akan menyerobot apa yang akan menjadi milik kita. Pikiran positif ini yang turut menggerakkan lebih hebat semangat kita berusaha atau mengerjakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban rutin kita setiap hari. Orang yang beribadah, harus menjadi partner yang baik dalam ibadah kita. Mencapai masa depan yang baik di akhirat, tentu saja harus bekerja sama agar mencapai hasil yang maksimal.

Dua hal tersebut, saya kira harus saling bersinergi. Orang-orang yang memilih membungkus diri di tempat tidur waktu pagi, akan tertutup pintu-pintu rezekinya. Orang-orang yang tidak berjuang untuk beribadah sejak subuh, juga akan kelabu masa depannya. Bukan hanya itu. Orang-orang yang bermental begitu, bahkan tidak semangat untuk berusaha secara serius dan menata hidupnya secara lebih baik.

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Kirim Tim Safari Ramadhan ke Kabupaten/Kota

Kondisi ini tidak mungkin bisa dianggap sederhana. Orang yang tidak memiliki semangat, akan berpengaruh bagaimana ia bisa menjalani hidup dan kehidupan yang lebih luas. Seseorang harus selalu berusaha memperbaiki kualitas hidupnya, yang proses salah satunya adalah dengan semangat hidup.

Masalahnya adalah seberapa yakin kita akan tumpuk masing-masing itu seiring dengan semangat yang kita punya? Apakah kita yakin bahwa tanpa bersaing dengan orang lain pun, apa yang menjadi milik kita pasti akan tersedia? Seberapa yakin kita akan mendapatkan balasan kelak berdasar apa yang kita laksanakan saat ini?

Selama ini, saya sudah mendengar sejumlah pihak yang berusaha dengan tidak lagi menjadikan persaingan sebagai jalan dalam menjalankan usahanya. Orang-orang yang cerdas sudah membangun jalan sebaliknya. Membantu usaha orang lain secara sehat dengan harapan akan berimbas secara positif terhadap usaha kita sendiri. Dengan demikian akan lahir suatu spirit yang akan saling memberi kemudahan satu sama lain.

Orang-orang dalam beribadah juga harus bekerja sama agar tercapai satu semangat untuk menjaga tujuan hidup bersama. Melaksanakan bersama-sama akan memunculkan kekuatan tersendiri. Semangat tangguh hingga mencapai apa yang menjadi tujuan hidup.

Sesungguhnya ada sebuah penegasan dari al-Quran, bahwa semua rezeki kita masing-masing, sudah ada tumpuknya. Tidak mungkin rezeki yang seyogianya itu menjadi milik kita, akan tertukar dengan milik orang lain. Sebaliknya apa yang seyogianya menjadi milik orang lain, lalu menjadi milik kita. Semua sudah ada tumpuk masing-masing, yang disalurkan melalui usaha dan kerja keras yang dibangun. Memperbesar pendapatan kita bukan melalui jalan membungkam orang lain. Justru dengan merangkul orang lain, kadang-kadang akan menambah pendapatan yang berlipat, yang terbangun dari kekuatan-kekuatan yang positif.

Baca Juga:  Rukok Linto

Orang yang beribadah, menjaga ketaatan kepada Pencipta, juga sudah ada jatahnya. Tidak menyerobot apa yang menjadi hasil dari ibadah orang lain. Mari kita mengevaluasi diri dengan baik.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Sabtu, 15 Puasa 1446, 15 Maret 2025]

Tags: ArtikelDr Sulaiman TripaMalamPuasaRamadhan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

by Sulaiman Tripa
March 29, 2025
Dr Sulaiman Tripa
Ramadhan

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

by Sulaiman Tripa
March 28, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

by Sulaiman Tripa
March 27, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 27, Connecting People dan Pentingnya Komunikasi

by Sulaiman Tripa
March 26, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Aceh Besar Raih Penghargaan Forum Anak Berdedikasi di Fatar Award 2024

Aceh Besar Raih Penghargaan Forum Anak Berdedikasi di Fatar Award 2024

January 23, 2025
BPA Gelar Doa Bersama dan Peusijuek Mualem-Dek Fadh

BPA Gelar Doa Bersama dan Peusijuek Mualem-Dek Fadh

January 19, 2025
Sepeda Motor Listrik Produksi Indonesia Tampil pada Pameran Everything Electric di Sydney

Motor Listrik Buatan Indonesia Tampil pada Pameran Everything Electric di Sydney

March 7, 2025
Rektor USK

Universitas Syiah Kuala Bakal Kukuhkan 32 Profesor Baru di 2025

December 31, 2024
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.