• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Menjadi Guru di Finlandia

Satia Zen by Satia Zen
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Satia, sagoe.id
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Satia Zen.
Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen-Aceh, dan Mahasiswi Program Doktoral Fakultas Pendidikan dan Budaya, Universitas Tampere, Finlandia.

Ada sebuah sekolah unik yang sering saya kunjungi di Kota Tampere yang disebut dengan Tampere University Teacher Training School. Orang Finlandia menyingkatnya Norssi. Keberadaan sekolah praktek (practice school) biasanya menjadi satu paket dengan Fakultas Pendidikan yang ada di universitas tertentu.

Kenapa disebut Practice School? Karena sekolah ini selain menjadi tempat sekolah untuk anak-anak tingkat dasar dan menengah pertama, juga menjadi tempat untuk calon guru belajar praktek menjadi guru.  Hal ini didasarkan kepada falsafah bahwa menjadi guru tidak hanya melulu menguasai pengetahuan mengenai ilmu bidang studi yang akan diajarkan ditambah dengan teori-teori terkait ilmu pendidikan, psikologi dan ilmu sosial lainnya.  Namun calon guru juga harus magang sebelum menjadi guru.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Kegiatan magang berlangsung cukup lama kurang lebih 1 -2 semester. Ibarat calon penyanyi, mereka harus latihan menyanyi selama kurang lebih satu tahun sebelum bisa menyanyi di panggung sesungguhnya yaitu ruang kelas.

Berkunjung ke Practice School menjadi pengalaman unik tersendiri, karena di dalam kelas terdapat siswa, calon guru dan guru pamong sekaligus.  Kadang-kadang, calon guru terlihat mengajar atau melakukan observasi.  Demikian juga dengan guru pamong, terkadang mereka terlihat mengajar di depan atau melakukan observasi di belakang.  Sedangkan para siswa, mereka tentunya belajar namun kadang dengan calon guru atau dengan guru pamong.

Tapi apa sebenarnya yang terjadi dan kenapa calon guru dan guru pamong saling bergantian mengajar?  Berapa lama calon guru harus magang di Practice School? Apa saja yang mereka lakukan selama magang?

Baca Juga:  Ketika Abusyik dan Misyik Jadi Relawan di Sekolah Finlandia

Saya pun menanyakan tentang hal itu kepada salah satu guru pamong di Norssi, Ibu Mina van Nunen namanya.  Ibu Mina adalah seorang guru pamong di bidang Biologi, Geografi dan Ilmu Kesehatan.  Beliau telah menjadi guru pamong selama kurang lebih 10 tahun di Norssi.

Setiap tahun biasanya ada sekitar 10 sampai 12 pasang calon guru yang pandu oleh Ibu Mina.  Sedangkan Norssi sendiri biasanya menerima sekitar 100 calon guru untuk magang menjadi guru di tingkat sekolah dasar maupun menengah pertama.  Jadi Ibu Mina, selain melakukan persiapan mengajar untuk bidang studinya sendiri, juga melakukan persiapan sebagai guru pamong untuk calon guru.

Sebagai guru pamong, Ibu Mina juga mengajar mata kuliah Didaktik terkait bidang studinya yaitu Biologi dan Geografi.  Selain itu beliau juga mengajar mata kuliah Didaktik untuk guru SD di bidang sains.  Wah saya saja sampai bingung bagaimana beliau mengatur jadwal setiap harinya?

Menurut Ibu Mina, setiap calon guru di Finlandia harus mengambil dulu mata kuliah terkait dengan bidang studi yang ingin diajarkan.  Misalnya Ibu Mina dulu belajar di Jurusan Biologi sebagai jurusan utama dan Jurusan Geografi sebagai jurusan minornya.  Setelah 3 tahun, beliau memutuskan untuk menjadi guru, dan mendaftar ke Fakultas Pendidikan.  Ketika mendaftar, Ibu Mina menjalani lagi proses seleksi seperti seleksi berkas, ujian dan wawancara.  Dalam proses ini, banyak juga yang tidak lulus.  Menurut statistik, hanyak sekitar 10% pendaftar yang bisa diterima di Fakultas Pendidikan.  Karena menjadi guru memang menjadi idaman banyak mahasiswa di Finlandia.

Bagi mereka yang lulus menjadi calon guru, aturannya harus belajar lagi selama 2 tahun untuk mendalami ilmu-ilmu kependidikan ditambah dengan magang di sekolah.  Namun hal ini berbeda dengan calon guru SD, mereka harus mendaftar sejak awal di Fakultas Pendidikan jurusan Guru SD dan menjalani proses magang yang lebih lama selama 5 tahun.

Baca Juga:  Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Proses magang dilakukan berjenjang.  Pada tahap awal calon guru akan melakukan diskusi dengan guru pamong dan melakukan observasi selama 1 hingga 2 kali.  Tahap observasi pun berbeda-beda fokusnya, ada yang melihat desain pembelajaran, reaksi siswa, interaksi sosial di kelas, dan sebagainya.

Pada tahap berikutnya, calon guru mulai merencanakan satu sesi belajar dimana mereka akan masuk ke kelas secara berpasangan dan mengajar.  Sebelum masuk kelas, rencana pembelajaran akan didiskusikan dulu dengan guru pamong.  Setelah itu, calon guru pun akan ’show’ di kelas.  Kemudian dilanjutkan dengan diskusi lagi. Demikian seterusnya hingga calon guru akan merencanakan pembelajaran selama satu semester di akhir masa magang dan mengajar di depan kelas sendirian.  Sepanjang proses ini, guru pamong akan senantiasa ada di dalam kelas.

Ibu Mina menekankan bahwa calon guru tidak pernah dilepas mengajar sendirian di kelas.  Beliau juga tidak pernah melakukan intervensi ketika calon guru sedang mengajar di depan.  Ketika berdiskusi, Ibu Mina menekankan pentingnya memberikan pandangan alternatif dan tidak mencari kesalahan calon guru.

Diskusi merupakan ajang refleksi bersama antara guru pamong dan calon guru agar mereka bisa melihat kesesuaian antara tujuan dengan kondisi siswa dan metode yang digunakan termasuk ketertarikan dan partisipasi siswa di kelas.  Selain juga calon guru diminta menilai sendiri respon siswa di kelas dan sebab kenapa siswa bertingkah laku demikian.

Bu Mina juga menceritakan bahwa calon guru akan diperkenalkan dengan lingkungan sekolah dan orang-orang yang akan bekerja bersama dengan mereka sebagai guru.  Calon guru juga mulai terlibat dengan kegiatan-kegiatan sekolah diluar kelas sehingga mereka juga menjadi bagian dari komunitas Norssi.  Menurut beliau, hal ini membantu calon guru untuk mulai melihat peran guru tidak hanya di kelas namun juga di sekolah dengan lebih utuh.

Baca Juga:  Petani Sabang Desak Pemerintah Perketat Pengawasan Herbisida Oplosan

Ibaratnya menjadi dokter, calon guru tidak akan melakukan diagnosa atau memberikan tindakan tertentu tanpa ada basis yang jelas serta diskusi dengan guru pamong.  Selain itu, guru pamong pun tidak memberikan instruksi bahwa calon guru harus mengajar sesuai dengan keinginan sang guru pamong.

Namun guru pamong bertindak sebagai pemandu and memberikan beragam pilihan tindakan bagi calon guru berdasarkan teori dan pengalaman mereka.  Dan seiring waktu, calon guru akan mulai yakin dengan proses pembuatan keputusan mereka di kelas, sehingga mulai menemukan identitas mereka sebagai guru. []

Tags: acehFinlandiaguruSiswa
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Satia Zen

Satia Zen

Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen. Saat ini sedang menyelesaikan program doktoral di Tampere University, Finlandia.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

Profil Frank van Kempen, Pelatih Baru Timnas Indonesia U-20

Profil Frank van Kempen, Pelatih Baru Timnas Indonesia U-20

July 6, 2025
Kemenag Resmikan Aceh Tengah Sebagai Kota Wakaf

Kemenag Resmikan Aceh Tengah Sebagai Kota Wakaf

November 15, 2024
IKRAR Aceh Gelar Reuni Akbar Perdana di Pantai Rinting Aceh Besar

IKRAR Aceh Gelar Reuni Akbar Perdana di Pantai Rinting Aceh Besar

March 14, 2025
Fitra Ridwan Resmi Gabung Persiraja, Ini Alasannya Kembali ke Banda Aceh

Fitra Ridwan Resmi Gabung Persiraja, Ini Alasannya Kembali ke Banda Aceh

July 20, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.