• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Menjadi Guru di Finlandia

Satia Zen by Satia Zen
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Satia, sagoe.id
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Satia Zen.
Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen-Aceh, dan Mahasiswi Program Doktoral Fakultas Pendidikan dan Budaya, Universitas Tampere, Finlandia.

Ada sebuah sekolah unik yang sering saya kunjungi di Kota Tampere yang disebut dengan Tampere University Teacher Training School. Orang Finlandia menyingkatnya Norssi. Keberadaan sekolah praktek (practice school) biasanya menjadi satu paket dengan Fakultas Pendidikan yang ada di universitas tertentu.

Kenapa disebut Practice School? Karena sekolah ini selain menjadi tempat sekolah untuk anak-anak tingkat dasar dan menengah pertama, juga menjadi tempat untuk calon guru belajar praktek menjadi guru.  Hal ini didasarkan kepada falsafah bahwa menjadi guru tidak hanya melulu menguasai pengetahuan mengenai ilmu bidang studi yang akan diajarkan ditambah dengan teori-teori terkait ilmu pendidikan, psikologi dan ilmu sosial lainnya.  Namun calon guru juga harus magang sebelum menjadi guru.

BACA JUGA

Dua Dekade Damai Aceh

Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik

Kegiatan magang berlangsung cukup lama kurang lebih 1 -2 semester. Ibarat calon penyanyi, mereka harus latihan menyanyi selama kurang lebih satu tahun sebelum bisa menyanyi di panggung sesungguhnya yaitu ruang kelas.

Berkunjung ke Practice School menjadi pengalaman unik tersendiri, karena di dalam kelas terdapat siswa, calon guru dan guru pamong sekaligus.  Kadang-kadang, calon guru terlihat mengajar atau melakukan observasi.  Demikian juga dengan guru pamong, terkadang mereka terlihat mengajar di depan atau melakukan observasi di belakang.  Sedangkan para siswa, mereka tentunya belajar namun kadang dengan calon guru atau dengan guru pamong.

Tapi apa sebenarnya yang terjadi dan kenapa calon guru dan guru pamong saling bergantian mengajar?  Berapa lama calon guru harus magang di Practice School? Apa saja yang mereka lakukan selama magang?

Baca Juga:  Sumber Daya Alam untuk Kebangkitan Aceh

Saya pun menanyakan tentang hal itu kepada salah satu guru pamong di Norssi, Ibu Mina van Nunen namanya.  Ibu Mina adalah seorang guru pamong di bidang Biologi, Geografi dan Ilmu Kesehatan.  Beliau telah menjadi guru pamong selama kurang lebih 10 tahun di Norssi.

Setiap tahun biasanya ada sekitar 10 sampai 12 pasang calon guru yang pandu oleh Ibu Mina.  Sedangkan Norssi sendiri biasanya menerima sekitar 100 calon guru untuk magang menjadi guru di tingkat sekolah dasar maupun menengah pertama.  Jadi Ibu Mina, selain melakukan persiapan mengajar untuk bidang studinya sendiri, juga melakukan persiapan sebagai guru pamong untuk calon guru.

Sebagai guru pamong, Ibu Mina juga mengajar mata kuliah Didaktik terkait bidang studinya yaitu Biologi dan Geografi.  Selain itu beliau juga mengajar mata kuliah Didaktik untuk guru SD di bidang sains.  Wah saya saja sampai bingung bagaimana beliau mengatur jadwal setiap harinya?

Menurut Ibu Mina, setiap calon guru di Finlandia harus mengambil dulu mata kuliah terkait dengan bidang studi yang ingin diajarkan.  Misalnya Ibu Mina dulu belajar di Jurusan Biologi sebagai jurusan utama dan Jurusan Geografi sebagai jurusan minornya.  Setelah 3 tahun, beliau memutuskan untuk menjadi guru, dan mendaftar ke Fakultas Pendidikan.  Ketika mendaftar, Ibu Mina menjalani lagi proses seleksi seperti seleksi berkas, ujian dan wawancara.  Dalam proses ini, banyak juga yang tidak lulus.  Menurut statistik, hanyak sekitar 10% pendaftar yang bisa diterima di Fakultas Pendidikan.  Karena menjadi guru memang menjadi idaman banyak mahasiswa di Finlandia.

Bagi mereka yang lulus menjadi calon guru, aturannya harus belajar lagi selama 2 tahun untuk mendalami ilmu-ilmu kependidikan ditambah dengan magang di sekolah.  Namun hal ini berbeda dengan calon guru SD, mereka harus mendaftar sejak awal di Fakultas Pendidikan jurusan Guru SD dan menjalani proses magang yang lebih lama selama 5 tahun.

Baca Juga:  UIN Ar-Raniry dan BRA Bahas Rencana Peringatan 2 Dekade Perdamaian Aceh

Proses magang dilakukan berjenjang.  Pada tahap awal calon guru akan melakukan diskusi dengan guru pamong dan melakukan observasi selama 1 hingga 2 kali.  Tahap observasi pun berbeda-beda fokusnya, ada yang melihat desain pembelajaran, reaksi siswa, interaksi sosial di kelas, dan sebagainya.

Pada tahap berikutnya, calon guru mulai merencanakan satu sesi belajar dimana mereka akan masuk ke kelas secara berpasangan dan mengajar.  Sebelum masuk kelas, rencana pembelajaran akan didiskusikan dulu dengan guru pamong.  Setelah itu, calon guru pun akan ’show’ di kelas.  Kemudian dilanjutkan dengan diskusi lagi. Demikian seterusnya hingga calon guru akan merencanakan pembelajaran selama satu semester di akhir masa magang dan mengajar di depan kelas sendirian.  Sepanjang proses ini, guru pamong akan senantiasa ada di dalam kelas.

Ibu Mina menekankan bahwa calon guru tidak pernah dilepas mengajar sendirian di kelas.  Beliau juga tidak pernah melakukan intervensi ketika calon guru sedang mengajar di depan.  Ketika berdiskusi, Ibu Mina menekankan pentingnya memberikan pandangan alternatif dan tidak mencari kesalahan calon guru.

Diskusi merupakan ajang refleksi bersama antara guru pamong dan calon guru agar mereka bisa melihat kesesuaian antara tujuan dengan kondisi siswa dan metode yang digunakan termasuk ketertarikan dan partisipasi siswa di kelas.  Selain juga calon guru diminta menilai sendiri respon siswa di kelas dan sebab kenapa siswa bertingkah laku demikian.

Bu Mina juga menceritakan bahwa calon guru akan diperkenalkan dengan lingkungan sekolah dan orang-orang yang akan bekerja bersama dengan mereka sebagai guru.  Calon guru juga mulai terlibat dengan kegiatan-kegiatan sekolah diluar kelas sehingga mereka juga menjadi bagian dari komunitas Norssi.  Menurut beliau, hal ini membantu calon guru untuk mulai melihat peran guru tidak hanya di kelas namun juga di sekolah dengan lebih utuh.

Baca Juga:  Marlina Usman Ikut Gladi Pelantikan Ketua TP PKK Aceh di Jakarta

Ibaratnya menjadi dokter, calon guru tidak akan melakukan diagnosa atau memberikan tindakan tertentu tanpa ada basis yang jelas serta diskusi dengan guru pamong.  Selain itu, guru pamong pun tidak memberikan instruksi bahwa calon guru harus mengajar sesuai dengan keinginan sang guru pamong.

Namun guru pamong bertindak sebagai pemandu and memberikan beragam pilihan tindakan bagi calon guru berdasarkan teori dan pengalaman mereka.  Dan seiring waktu, calon guru akan mulai yakin dengan proses pembuatan keputusan mereka di kelas, sehingga mulai menemukan identitas mereka sebagai guru. []

Tags: acehFinlandiaguruSiswa
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Satia Zen

Satia Zen

Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen. Saat ini sedang menyelesaikan program doktoral di Tampere University, Finlandia.

Related Posts

Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik
Artikel

Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik

by SAGOE TV
June 3, 2025
Rukok Linto Hari Tanpa Tembakau Sedunia
Artikel

Rukok Linto

by SAGOE TV
May 31, 2025
Sepi dan Terisolasi, Tantangan Psikososial Mendesak Bagi Lansia
Artikel

Sepi dan Terisolasi, Tantangan Psikososial Mendesak bagi Lansia

by SAGOE TV
May 30, 2025
Orang Tua Membaca Nyaring Bersama Anak, Untuk Apa
Artikel

Orang Tua Membaca Nyaring Bersama Anak, Untuk Apa?

by SAGOE TV
May 26, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Pemerintah Aceh Bahas Langkah Hibah Rumah Sakit Regional ke Pemkab Aceh Tengah

Pemerintah Aceh Bahas Langkah Hibah Rumah Sakit Regional ke Pemkab Aceh Tengah

April 14, 2025
Awal Sya’ban 1446 H Jatuh pada 31 Januari, Nisfu Sya’ban Bertepatan 14 Februari 2025

Awal Sya’ban 1446 H Jatuh pada 31 Januari, Nisfu Sya’ban Bertepatan 14 Februari 2025

January 30, 2025
gempa

Analisis BMKG soal Gempa di Aceh Barat Daya yang Getarannya Terasa hingga Sumut

May 11, 2025
AJI Indonesia Tegaskan AI Tidak Bisa Menjadi Karya Jurnalistik

AJI Indonesia Tegaskan AI Tidak Bisa Menjadi Karya Jurnalistik

January 22, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.