• Tentang Kami
Tuesday, July 15, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Mewujudkan Perfilman di Aceh

SAGOE TV by SAGOE TV
March 25, 2025
in Artikel
Reading Time: 7 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Mutmainnah.
Peneliti Aceh Documentary & Relawan PSGA UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Aceh merupakan daerah pertama berdiirinya kerajaan Islam yang dikenal dengan 3 kerajaan Islam terbesar pada masa itu diantaranya adalah Kerajaan Islam Perlak (840 M) yang dikenal dengan Kerajaan Islam pertama di Nusantara dan Kerajaan Islam Samudera Pasai (1042 M) dan Kerajaan Islam Aceh Darussalam (1511 M). Kerajaan dua tersebut merupakan kerajaan yang sangat berpengaruh dan kerajaan yang sangat besar pada masanya. Dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Dalam kehidupan sosial dan budayanya juga terlihat dari nilai-nilai masyarakatnya yang menganut agama Islam

BACA JUGA

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

Aceh dikenal sebagai salah satu provinsi yang menerapkan sistem Hukum Islam. Hal itu disebabkan karena Aceh diberikan sebuah otonomi khusus yakni peraturan daerah yang tidak asing ditelinga kita yaitu adalah Qanun (Hukum) di Aceh. Aceh di pandang sebagai daerah yang menjadikan nilai Islam yang berkaitan dengan sistem hukum yang telah diakui oleh Pemerintah Indonesia dan mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, termasuk dalam hukum adat serta hukum agama/hukum Islam.

Dalam Qanun terdapat sebuah Hadih Madjah (Petuah) yang tertulis sebagai berikut: Adat bak Peteu Meuruhom, Hukum bak Syiah Ulama, Kanun bak Putroe Phang, Reusam bak Laksamana. Hadih Madjah tersebut terdapat 3 bagian konsep diantaranya pertama Kekuasaan eksekutif dan politik (adat) berada di Kekuasaan Ulama, Ketiga Legislatif berada di Kekuasaan masyarakat yang dikenal dengan Majelis Mahkamah Rakyat dideksripsikan oleh “Putroe Phang”. Pembentukan Majelis Mahkamah Rakyat Putroe Phang dilaksanakan pada waktu itu Putroe Phang adalah permaisuri Sulthan Iskandar Muda, dan Keempat setiap peperangan ditangani oleh Angkatan Perang yaitu Laksamana.

Sineas merupakan individu yang memiliki potensi dan ahli dalam pembuatan Film atau lebih dikenal dengan sutradara. Sineas adalah mereka yang ingin menyampaikan pesan dan kesan lewat karya film. Film merupakan deksripsi secara hidup yang sering disebut dengan movie/sinema. Tak dapat dipungkiri bahwa sineas Aceh menghadapi tantangan dalam mewujudkan perfilman di Aceh seperti isu film kiranya masih menjadi hal yang tabu karena kurangnya promosi seperti tidak adanya bioskop yang dulu ada di Aceh kini sudah ditiadakan. Karena menuai pro dan kontra dengan penerapan syariat Islam.

Seiring berjalan waktu perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat yang membuat kita yang serba menggunakan teknologi canggih. Mulai dari handphone, komputer, kamera dan lain sebagainya. Disebabkan era teknologi terus menguasai dunia yang bertujuan memudahkan pekerjaan manusia.

Tidak Adanya Bioskop
Menurut historis, Atjeh Bioscop adalah salah satu bioskop tertua yang dibangun oleh Belanda di Kota Banda Aceh. Seiring berjalannya waktu, bioskop ini berubah nama menjadi Eiga Heikyusya dibawah kekuasaan Jepang. Setelah Indonesia merdeka, bioskop ini diubah menjadi nama Garuda Theatre yang diberi langsung oleh Presiden Soekarno dan membawakan pidato politik kepada masyarakat Aceh.

Disaat perfilman Indonesia semakin berkembang, Aceh mulai membangun bioskop-bioskop Aceh. Misalnya Bioskop Pas 21, Gajah Theatre, Merpati Theatre, Banda Theatre dan Garuda Theatre yang berada di Banda Aceh. tidak hanya itu, Kota Lhokseumawe atau Kota Petro Dollar memiliki sedikitnya tujuh bioskop yaitu Puspa yang menjadi pusat pemutaran pertama di Aceh, ada King Bioskop, Bioskop Rawasakti, Bioskop Panggung Hiburan rakyat (PHR), Bioskop Cunda Plaza serta serta ada dua bioskop lainnya.

Baca Juga:  Terkait Penceramah 'Radikal'

Namun ketika konflik melanda wilayah Aceh yang membuat rakyat aceh banyak mengalami penderitaan yang berkepanjangan dan kerugian yang besar. Terjadinya huru hara konflik TNI dan GAM semakin luas. Pada tahun 2000, awal mula film karya sineas Indonesia tidak bisa diputar lagi. Dan pasca tsunami 2004 bioskop seluruh aceh ditutup sehingga rakyat aceh tidak bisa menonton bioskop lagi. Meskipun bioskop tidak ada di Aceh, tetapi semangat kawula sineas muda Aceh tidak pudar. Mereka terus memperjuangkan hak-hak perfilman di Aceh.

Para sineas muda Aceh mengikuti beberapa audisi film seperti Yayasan Aceh Dokumentary mengajak generasi muda Aceh mengikuti kompetisi film. Dan masi banyak beberapa komunitas film lainnya seperti Labpsa, G R Production, Fisuar, Komunitas Film Trieng dan lain sebagainya yang menampilkan karya film-film Aceh yang diisi oleh anak-anak muda Aceh.

Promosi Film
Ada beberapa Program dalam strategi mempromosikan karya film sineas muda diantaranya ada program Gampong Film dilaksanakan pada tanggal 3 September 2022 yang berlangsung selama tujuh hari lamanya. Dalam program Gampong Film ini ada lima titik tujuan untuk memutar film diantaranya ada Sigli, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya dan Meulaboh. Dengan membentangkan layar tancap pertama di Gampong Dayah Baro, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie. Tujuan program Gampong Film ini adalah menyembuhkan kembali kerinduan masyarakat menonton film layar tancap yang dulunya sangat sering ditayangkan. Tentu saja kehadiran gampong film menjadi suatu hal yang sangat menginspirasi sekaligus membuat masyarakat sangat terhibur dan bisa menikmati kebersamaan. Lalu disusul Program Aceh Film Festival (AFF) yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 23 September 2022 yang memutar 84 film dari 13 Negara asia tenggara. Yang dimana tujuan AFF adalah memperkenalkan beberapa film yang ada di dalam negeri maupun luar negeri terutama negara Asia Tenggara. Sekitar 200 lebih pengujung datang menyaksikan AFF 2022 yang dilaksanakan di Garuda Theatre Banda Aceh. Kemudian ada Peukan dokumenter khusus menayangnkan karya film Aceh dokumenter yang disutradarai oleh anak muda Aceh, yang bertujuan untuk mengajak penonton yang hadir untuk berekpresi secara kreatif, inovatif dan bijak. Peukan Dokumenter dilaksanakan di Kantor BPNP Gampong Mulia, Banda Aceh.

Harapan di Tahun 2023
Dibalik Aceh yang tidak memiliki bioskop, namun tidak menurunkan semangat kawula muda Aceh dalam membuat dan mempromosikan karya film baik fiksi, komedi maupun dokumenter. Karena film juga sebagai  komunikasi sesama yang tertuang dalam ide yang dimiliki seseorang sehingga menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi kita semua. Oleh sebab itu, pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat Aceh terhadap sineas, aktor dan lain sebagainya yang berkaitan dengan film untuk perfilmman Aceh. Selain membaca, menonton juga menjadi salah satu alat komunikasi atau pesan yang dapat kita ambil hikmahnya dan film juga sebagai sarana menyuarakan hak-hak kemanusiaan.

Baca Juga:  Antara Finterra dan GNFI: Inspirasi dari Dua Sahabat Beda Negara

Aceh merupakan daerah pertama berdiirinya kerajaan Islam yang dikenal dengan 3 kerajaan Islam terbesar pada masa itu diantaranya adalah Kerajaan Islam Perlak (840 M) yang dikenal dengan Kerajaan Islam pertama di Nusantara dan Kerajaan Islam Samudera Pasai (1042 M) dan Kerajaan Islam Aceh Darussalam (1511 M). Kerajaan dua tersebut merupakan kerajaan yang sangat berpengaruh dan kerajaan yang sangat besar pada masanya. Dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Dalam kehidupan sosial dan budayanya juga terlihat dari nilai-nilai masyarakatnya yang menganut agama Islam

Aceh dikenal sebagai salah satu provinsi yang menerapkan sistem Hukum Islam. Hal itu disebabkan karena Aceh diberikan sebuah otonomi khusus yakni peraturan daerah yang tidak asing ditelinga kita yaitu adalah Qanun (Hukum) di Aceh. Aceh di pandang sebagai daerah yang menjadikan nilai Islam yang berkaitan dengan sistem hukum yang telah diakui oleh Pemerintah Indonesia dan mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, termasuk dalam hukum adat serta hukum agama/hukum Islam.

Dalam Qanun terdapat sebuah Hadih Madjah (Petuah) yang tertulis sebagai berikut: Adat bak Peteu Meuruhom, Hukum bak Syiah Ulama, Kanun bak Putroe Phang, Reusam bak Laksamana. Hadih Madjah tersebut terdapat 3 bagian konsep diantaranya pertama Kekuasaan eksekutif dan politik (adat) berada di Kekuasaan Ulama, Ketiga Legislatif berada di Kekuasaan masyarakat yang dikenal dengan Majelis Mahkamah Rakyat dideksripsikan oleh “Putroe Phang”. Pembentukan Majelis Mahkamah Rakyat Putroe Phang dilaksanakan pada waktu itu Putroe Phang adalah permaisuri Sulthan Iskandar Muda, dan Keempat setiap peperangan ditangani oleh Angkatan Perang yaitu Laksamana.

Sineas merupakan individu yang memiliki potensi dan ahli dalam pembuatan Film atau lebih dikenal dengan sutradara. Sineas adalah mereka yang ingin menyampaikan pesan dan kesan lewat karya film. Film merupakan deksripsi secara hidup yang sering disebut dengan movie/sinema. Tak dapat dipungkiri bahwa sineas Aceh menghadapi tantangan dalam mewujudkan perfilman di Aceh seperti isu film kiranya masih menjadi hal yang tabu karena kurangnya promosi seperti tidak adanya bioskop yang dulu ada di Aceh kini sudah ditiadakan. Karena menuai pro dan kontra dengan penerapan syariat Islam.

Seiring berjalan waktu perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat yang membuat kita yang serba menggunakan teknologi canggih. Mulai dari handphone, komputer, kamera dan lain sebagainya. Disebabkan era teknologi terus menguasai dunia yang bertujuan memudahkan pekerjaan manusia.

Tidak Adanya Bioskop
Menurut historis, Atjeh Bioscop adalah salah satu bioskop tertua yang dibangun oleh Belanda di Kota Banda Aceh. Seiring berjalannya waktu, bioskop ini berubah nama menjadi Eiga Heikyusya dibawah kekuasaan Jepang. Setelah Indonesia merdeka, bioskop ini diubah menjadi nama Garuda Theatre yang diberi langsung oleh Presiden Soekarno dan membawakan pidato politik kepada masyarakat Aceh.

Disaat perfilman Indonesia semakin berkembang, Aceh mulai membangun bioskop-bioskop Aceh. Misalnya Bioskop Pas 21, Gajah Theatre, Merpati Theatre, Banda Theatre dan Garuda Theatre yang berada di Banda Aceh. tidak hanya itu, Kota Lhokseumawe atau Kota Petro Dollar memiliki sedikitnya tujuh bioskop yaitu Puspa yang menjadi pusat pemutaran pertama di Aceh, ada King Bioskop, Bioskop Rawasakti, Bioskop Panggung Hiburan rakyat (PHR), Bioskop Cunda Plaza serta serta ada dua bioskop lainnya.

Baca Juga:  Arsip dan Sejarah

Namun ketika konflik melanda wilayah Aceh yang membuat rakyat aceh banyak mengalami penderitaan yang berkepanjangan dan kerugian yang besar. Terjadinya huru hara konflik TNI dan GAM semakin luas. Pada tahun 2000, awal mula film karya sineas Indonesia tidak bisa diputar lagi. Dan pasca tsunami 2004 bioskop seluruh aceh ditutup sehingga rakyat aceh tidak bisa menonton bioskop lagi. Meskipun bioskop tidak ada di Aceh, tetapi semangat kawula sineas muda Aceh tidak pudar. Mereka terus memperjuangkan hak-hak perfilman di Aceh.

Para sineas muda Aceh mengikuti beberapa audisi film seperti Yayasan Aceh Dokumentary mengajak generasi muda Aceh mengikuti kompetisi film. Dan masi banyak beberapa komunitas film lainnya seperti Labpsa, G R Production, Fisuar, Komunitas Film Trieng dan lain sebagainya yang menampilkan karya film-film Aceh yang diisi oleh anak-anak muda Aceh.

Promosi Film
Ada beberapa Program dalam strategi mempromosikan karya film sineas muda diantaranya ada program Gampong Film dilaksanakan pada tanggal 3 September 2022 yang berlangsung selama tujuh hari lamanya. Dalam program Gampong Film ini ada lima titik tujuan untuk memutar film diantaranya ada Sigli, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya dan Meulaboh. Dengan membentangkan layar tancap pertama di Gampong Dayah Baro, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie. Tujuan program Gampong Film ini adalah menyembuhkan kembali kerinduan masyarakat menonton film layar tancap yang dulunya sangat sering ditayangkan. Tentu saja kehadiran gampong film menjadi suatu hal yang sangat menginspirasi sekaligus membuat masyarakat sangat terhibur dan bisa menikmati kebersamaan. Lalu disusul Program Aceh Film Festival (AFF) yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 23 September 2022 yang memutar 84 film dari 13 Negara asia tenggara. Yang dimana tujuan AFF adalah memperkenalkan beberapa film yang ada di dalam negeri maupun luar negeri terutama negara Asia Tenggara. Sekitar 200 lebih pengujung datang menyaksikan AFF 2022 yang dilaksanakan di Garuda Theatre Banda Aceh. Kemudian ada Peukan dokumenter khusus menayangnkan karya film Aceh dokumenter yang disutradarai oleh anak muda Aceh, yang bertujuan untuk mengajak penonton yang hadir untuk berekpresi secara kreatif, inovatif dan bijak. Peukan Dokumenter dilaksanakan di Kantor BPNP Gampong Mulia, Banda Aceh.

Harapan di Tahun 2023
Dibalik Aceh yang tidak memiliki bioskop, namun tidak menurunkan semangat kawula muda Aceh dalam membuat dan mempromosikan karya film baik fiksi, komedi maupun dokumenter. Karena film juga sebagai  komunikasi sesama yang tertuang dalam ide yang dimiliki seseorang sehingga menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi kita semua. Oleh sebab itu, pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat Aceh terhadap sineas, aktor dan lain sebagainya yang berkaitan dengan film untuk perfilmman Aceh. Selain membaca, menonton juga menjadi salah satu alat komunikasi atau pesan yang dapat kita ambil hikmahnya dan film juga sebagai sarana menyuarakan hak-hak kemanusiaan. []

 

Tags: Aceh DokumentaryAceh Film Festival.LabpsaMOH.id OfficialProdi Sosiologi AgamaSekolah Kita Menulis
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik
Artikel

Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik

by SAGOE TV
June 3, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Dodaidi yang Kian Sunyi: Mencari Suara Ibu di Tengah Tidur Anak Zaman Kini

Dodaidi yang Kian Sunyi: Mencari Suara Ibu di Tengah Tidur Anak Zaman Kini

July 11, 2025
Qalbī Fīl Madīnah, Hari-Hari Terakhir Jamaah Haji Aceh di Tanah Suci

Qalbī Fīl Madīnah, Hari-Hari Terakhir Jamaah Haji Aceh di Tanah Suci

July 9, 2025
Yusril Tegaskan Hari Jumat Bukan Hari Libur dalam Islam

Yusril Tegaskan Hari Jumat Bukan Hari Libur dalam Islam

July 12, 2025
Syarikat Islam Leaders Forum Bahas Ragam Persepsi tentang Daoed Beureu’eh

Syarikat Islam Leaders Forum Bahas Ragam Persepsi tentang Daoed Beureu’eh

July 11, 2025
Merangkai Komitmen dalam Kata Cerita Pendaftaran Beasiswa Unggulan

Merangkai Komitmen dalam Kata: Cerita Pendaftaran Beasiswa Unggulan

July 6, 2025
sulaiman tripa

Sedekat Mungkin dengan Bahasa Kehidupan

March 20, 2025
Pabrik Karet Remah di Aceh Barat Resmi Beroperasi, Mualem: Bukti Aceh Aman untuk Investasi

Pabrik Karet Remah di Aceh Barat Resmi Beroperasi, Mualem: Bukti Aceh Aman untuk Investasi

July 8, 2025
PGE dan Pupuk Indonesia Jalin Kerja Sama CCS/CCUS Lapangan Arun, Ini Kata Gubernur Aceh

PGE dan Pupuk Indonesia Jalin Kerja Sama CCS/CCUS Lapangan Arun, Ini Kata Gubernur Aceh

July 11, 2025
Guru PAI di Pidie Dapat Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Guru PAI di Pidie Dapat Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

July 11, 2025

EDITOR'S PICK

Rektor UIN Ar-Raniry Hadiri Diskusi Bersama Presiden Prabowo di Istana

Rektor UIN Ar-Raniry Hadiri Diskusi Bersama Presiden Prabowo di Istana

March 13, 2025
Bank Indonesia Dorong Penggunaan QRIS dan Pengendalian Inflasi di Aceh

Bank Indonesia Dorong Penggunaan QRIS dan Pengendalian Inflasi di Aceh

September 4, 2024
49 Warga Aceh Terima Bantuan Kaki Palsu

49 Warga Aceh Terima Bantuan Kaki Palsu

September 3, 2024
3 Desainer Fesyen Indonesia Pamer Koleksi di Melbourne Fashion Festival

3 Desainer Fesyen Indonesia Pamer Koleksi di Melbourne Fashion Festival

March 11, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.