Oleh: Galuh Tirta Juan Farera
Musik metal dikenal sebagai genre musik yang memiliki penggemar fanatik dan loyal. Di balik citra yang keras dan sering dianggap eksklusif, penggemar musik metal ternyata memiliki karakteristik kesetiaan yang mencolok, baik terhadap musik yang mereka cintai maupun dalam aspek kehidupan lainnya seperti kesetiaan pada pasangan. Fenomena ini didukung oleh berbagai penelitian dan survei yang menunjukkan adanya korelasi antara kecintaan terhadap musik metal dengan sifat setia. Musik ini identik dengan suara keras dan riff gitar yang cepat, serta lirik yang seringkali membahas tentang kemarahan, ketidakadilan sosial, dan pemberontakan.
Sebagai informasi, saya sudah mendengarkan musik metal sejak kelas 5 SD. Jadi, meskipun tidak semuanya, saya cukup familiar dengan banyak band metal baik dari Indonesia maupun internasional. Dari Indonesia, misalnya ada Burgerkill, Seringai, Mesin Tempur, dan masih banyak lagi. Sementara dari luar negeri ada Sepultura, Mayhem, Pantera, Avenged Sevenfold, Megadeth, dan banyak lainnya.
Kalau ditanya saya paling fanatik ke band mana, jawabannya jelas Avenged Sevenfold. Saya fans berat mereka. Semua album yang mereka rilis, mulai dari tahun 2001 sampai yang terbaru di 2024, saya ikuti terus. Bahkan saya hafal nama personel, keluarganya, sampai tanggal ulang tahun mereka.
Untuk merchandise? Lengkap, bro. Mulai dari kaos, sweater, gelas, dan lain-lain saya koleksi. Logo mereka yang disebut Deathbat—tengkorak dengan sayap kelelawar di kanan dan kirinya—juga menurut saya keren banget. Simbol itu bikin identitas Avenged Sevenfold makin ikonik dan sangar.
Kesetiaan Penggemar Metal dalam Musik dan Hubungan
Salah satu hal yang sering dijadikan dasar anggapan bahwa penggemar musik metal itu setia adalah fakta bahwa mereka cenderung setia pada genre musik yang mereka sukai. Data yang pernah dikeluarkan oleh Spotify menyebutkan bahwa penggemar musik metal adalah yang paling loyal dari segi genre musik dibandingkan penggemar genre lain seperti Jazz, Pop, EDM, dan lain-lain. Mereka tidak suka pindah-pindah genre, dan sekali mencintai metal, mereka bertahan lama dengan pilihan itu. Loyalitas tersebut dianggap mencerminkan karakter setia yang juga dapat terbawa dalam hubungan asmara.
Selain itu, artikel dari situs HAI mengungkapkan survei dari situs kencan Victoria Milan terhadap 6500 responden yang menyatakan bahwa penggemar musik metal cenderung memiliki tingkat perselingkuhan yang rendah. Dari survei tersebut, musik metal paling jarang didengarkan saat orang sedang memikirkan pasangan selingkuhannya, berbeda dengan musik jazz yang justru sering diputar oleh orang yang berselingkuh. Ini memperkuat anggapan bahwa pendengar musik metal adalah tipe orang yang setia dengan pasangannya.
Kritik terhadap Anggapan Kesetiaan Berdasar Genre Musik
Meskipun banyak yang percaya penggemar musik metal itu setia, tidak semua pihak sepakat dengan anggapan ini. Artikel dari Mojok menyatakan bahwa hubungan antara selera musik dan kesetiaan bukanlah sesuatu yang bisa dipukul rata. Penulis artikel tersebut mengkritik bahwa survei dari situs kencan dengan responden terbatas tidak cukup untuk menyatakan bahwa penggemar musik metal pasti setia. Menurut artikel ini, kesetiaan adalah hal yang sangat personal dan tidak bisa disimpulkan hanya berdasarkan genre musik yang didengarkan seseorang. Tidak ada hubungan langsung antara genre musik dan perilaku perselingkuhan atau kesetiaan dalam hubungan. Selain itu, budaya dan lirik musik metal sendiri jarang membahas soal cinta-cintaan atau perselingkuhan, berbeda dengan genre lain seperti glam metal yang liriknya cenderung romantis. Ini menyebabkan penggemar metal biasanya tidak mengasosiasikan musik mereka dengan tema asmara, sehingga musik metal tidak menjadi soundtrack bagi aktivitas perselingkuhannya.
Penggemar musik metal juga dikenal memiliki karakter sosial yang kuat seperti tanggung jawab, kejujuran, dan solidaritas tinggi dalam komunitasnya. Studi menunjukkan komunitas metal adalah kelompok yang saling mendukung dan menciptakan ikatan sosial yang erat. Ini berdampak pada pembentukan karakter yang loyal dan setia baik terhadap komunitas maupun hubungan personal mereka. Karakteristik sosial ini memperkuat alasan kenapa penggemar metal cenderung setia. Selain itu Karakter penggemar musik metal yang mendukung kesetiaan didasarkan pada beberapa aspek sosial dan psikologis yang ditemukan dalam penelitian dan studi akademis antara lain:
Salah satu karakter paling menonjol dari penggemar musik metal adalah adanya rasa kekeluargaan yang mendalam dalam komunitas mereka. Dalam komunitas penggemar metal, seperti kelompok “Pasukan Babi Neraka” di Surakarta, hubungan sosial bukan hanya tentang berbagi selera musik, tetapi juga tentang membangun ikatan emosional, solidaritas, dan sistem nilai yang saling memperkuat. Hubungan ini menciptakan rasa memiliki yang kuat dan memperkuat identitas kolektif sebagai keluarga besar. Solidaritas dan dukungan sosial ini menjadi faktor penting yang mendukung sifat loyal dan setia di antara anggota komunitas metal.
Identitas yang Kompleks dan Positif
Musik metal bukan sekadar hiburan bagi penggemarnya, melainkan juga sarana ekspresi budaya dan identitas. Penggemar metal mengekspresikan diri melalui atribut fisik, media sosial, maupun partisipasi aktif dalam konser dan kegiatan komunitas yang menyatukan mereka. Ritual kolektif ini memperkuat rasa kebersamaan dan kesetiaan antar anggota, menjadikan mereka saling mengenal dan mendukung tanpa prasangka, bahkan pada orang yang baru dikenal sekalipun.
Penelitian psikologis menunjukkan bahwa penggemar musik metal cenderung memiliki kepribadian yang terbuka, progresif dan kreatif. Mereka memiliki pola pikir yang menginginkan keunikan dan memiliki harga diri yang beragam, serta cenderung tidak menyukai otoritas yang kaku. Karakter ini membuat mereka mampu menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan berperilaku setia karena nilai-nilai tersebut umumnya diterapkan dalam hubungan sosial mereka.
Penggemar musik metal juga menghadapi stigma negatif dari masyarakat luas, yang kerap menganggap mereka sebagai kelompok eksklusif atau individu dengan gangguan mental. Namun, komunitas metal malah menjadi pelindung psikologis yang memberikan rasa aman dan percaya diri kepada anggotanya, memperkuat legitimasi identitas mereka dan meningkatkan solidaritas. Perlindungan komunitas ini sehingga memperkuat ikatan antar anggotanya dan mendukung kecenderungan kesetiaan di dalam lingkup sosial dan hubungan personal.
Berdasarkan berbagai sumber dan artikel terpercaya, dapat disimpulkan bahwa penggemar musik metal cenderung memiliki sifat setia. Kesetiaan ini bisa dilihat dari loyalitas mereka terhadap musik metal yang tidak mudah berubah. Menurut survei yang ada, mereka cenderung tidak mudah ‘berselingkuh’ ke genre musik lain. Namun, hubungan langsung antara pilihan musik dan karakter kesetiaan tidak mutlak, karena kesetiaan adalah sesuatu yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor personal. Meski begitu, komunitas dan karakter sosial penggemar metal mendukung adanya nilai kesetiaan yang kuat di kalangan mereka.
Di samping itu semua, setia adalah sifat manusiawi yang tidak dapat diukur oleh hanya genre musik saja, kesetiaan itu di ukur dari sifat dan sikap yang kita perbuat terhadap seseorang selain kita, tulisan ini hanyalah refleksi tentang keunikan yang mungkin ada di dalam diri penggemar musik metal. Apapun itu, saya berharap kita dapat terus hidup untuk siapapun yang kita sayang, dan terus tumbuh dengan dalam cinta dan kesetiaan; sembari terus mendengarkan genre-genre musik favorit kita. []
Tentang Penulis:
Galuh Tirta Juan Farera adalah mahasiswa Pendidikan Seni di Universitas Syiah Kuala yang dikenal penuh energi dan ceria. Ia punya ketertarikan besar pada seni dan budaya, terutama musik dan tarik suara, yang menjadi ruang ekspresi sekaligus refleksi emosionalnya. Terbuka terhadap pengalaman baru dan eksplorasi kreatif, Galuh percaya bahwa seni bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cara untuk memahami dunia dan menjalin koneksi lintas budaya.




















