• Tentang Kami
Sunday, October 26, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Politik Aceh Besar Menuju Pemilu 2024

SAGOE TV by SAGOE TV
April 10, 2022
in Artikel
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Politik Aceh Besar Menuju Pemilu 2024
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Juanda Djamal
Ketua Fraksi PA DPRK Aceh Besar

Dinamika politik nasional telah bergerak pada atmosfir politik yang mendegradasikan nilai-nilai demokrasi.  Pilkada Aceh dan sejumlah daerah di Indonesia berhasil ditunda sampai tahun 2024.  Saat ini sedang dibangun narasi perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi sampai tahun 2027. Konsentrasi publik semakin bergeser ke perdebatan politik dan isu-isu ekonomi atas langka dan tingginya harga minyak goreng dan kenaikan BBM. dan isu tersebut teredam oleh menguatnya isu politik yang memaksa mahasiswa kembali melakukan demonstrasi.

Namun, sejauh ini kita berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap pada jadwal yang sudah disepakati yaitu 14 Februari 2024. Termasuk di Aceh dan khususnya Aceh Besar, Komisi Pemilihan Independen (KIP) Aceh, berdasarkan informasi dari beberapa komisioner sudah memulai persiapan-persiapan ke tahapan pemilu, kita menunggu persetujuan DPR RI atas Rancangan Peraturan KPU tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Kembali kepada politik Aceh Besar, kita berhadapan dengan 5 (lima) agenda strategis menuju pemilu 2024. Pertama; Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2022-2025. Kedua; penentuan Penjabat kepala daerah Aceh Besar, dimana Bupati/Wabup akan berakhir pada 10 Juli 2022. Ketiga; Perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRK. Keempat; Pemilihan komisioner komisi pemilihan Independen (KIP) Kabupaten Aceh Besar.  Kelima; Penambahan kursi DPRK Aceh Besar dari 35 kursi menjadi 40 kursi, sehingga berimplikasi pada pembentukan Daerah Pemilihan (Dapil) atas pertimbangan azas pemerataan berdasarkan sebaran pemilih

Namun demikian dalam tulisan ini, penulis coba melihat dua agenda strategis yaitu agenda pemilihan Bupati/Wakil Bupati dan Penambahan kursi DPRK Aceh Besar. Pertimbangannya terhadap kedua agenda tersebut adalah berhubungan dengan dua kelembagaan, yaitu eksekutif dan legislatif. Keberadaannya sangat penting dalam menetapkan dan menjalankan kebijakan pembangunan Aceh Besar.

Baca Juga:  Jelang Ramadhan, Warga Serbu Pasar Murah di Lhokseumawe

Penentuan Penjabat Kepala Daerah Aceh Besar
Beberapa nama mulai menguap ke permukaan sebagaimana perguliran nama ditingkat Provinsi untuk Pj Gubernur Aceh. Mereka dan timnya sudah mulai bekerja melakukan berbagai pendekatan dan lobbi ke Jakarta. Tentunya, komitmen-komitmen  politik tidak bisa dikesampingkan dalam lobi-lobi tersebut.

Namun demikian, keberadaan Penjabat memiliki peran strategis untuk mereorientasikan kebijakan pembangunan dalam 2-3 tahun kedepan. Mengingat dan mempertimbangkan posisinya lebih independen, tidak di ganggu oleh timses yang cenderung merusak agenda strategis pembangunan. Penjabat hanya berhadapan dengan legislatif, dimana negosiasi Kebijakan Umum Program dan Anggaran dapat dibangun atas kepentingan politik pembangunan Aceh Besar.

Tentunya, 2-3 tahun kedepan, relasi eksekutif-legislatif, memberikan dampak yang besar atas pembangunan. Maka, peran AKD, Fraksi dan personal DPRK sangat mempengaruhi arah kepemimpinan Penjabat Kepala Daerah kedepan. Namun, kita berharap perilaku politik mereka tetap mengedepankan kepentingan politik pembangunan Aceh Besar. Mengelola semua potensi sumber daya (resources) guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, efektifitas layanan pemerintahan, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Penambahan Penduduk dan Kursi DPRK
DPRK Aceh Besar, sebagai institusi negara yang mengelola perwakilan partai-partai politik seperti PAN (7 kursi), PA (5 kursi, (PKS (5 kursi), PDA (4 kursi), Golkar (3 kursi), Demokrat (3 kursi), Gerindra (3 kursi), PNA (2 kursi), PKB (1 kursi), PBB (1 kursi) dan NasDem (1 kursi), adalah sangat berkepentingan dimulainya tahapan pemilu 2024. Apalagi Kabupaten Aceh Besar, secara jumlah kursi di DPRK bertambah menjadi 40 kursi, karena berdasarkan data dari dinas kependudukan dan catatan sipil, jumlah penduduk Aceh Besar mencapai 416.532 jiwa (semester II 2021).

Kondisi demikian, mengharuskan KIP Aceh Besar melakukan kajian mendalam atas penambahan kursi DPRK Aceh Besar dari 35 kursi menjadi 40 kursi tersebut, tentunya diselaraskan dengan penambahan jumlah penduduk dan sebarannya di 23 kecamatan. Hal ini penting guna memastikan azas pemerataan atas keterwakilan setiap kecamatannya. Maka, terbuka kemungkingan Daerah Pemilihan (Dapil) dapat diatur lebih sesuai dan merata, sehingga komposisi keterwakilan daerah pemilihan lebih terbuka, merata, adil dan tidak banyak suara lebih, karena salah satu dampaknya adalah biaya politik yang tinggi.

Baca Juga:  Apa Keistimewaan Johan Georg Hamann Bagi Isaiah Berlin?

Untuk itu, Fraksi Partai Aceh DPRK Aceh Besar sangat menghendaki peninjauan ulang atas Daerah pemilihan dan dilakukan penyesuaian kembali. Kami mengusulkan seperti ; Dapil I (Lembah Seulawah, Seulimuem, Jantho), Dapil II (Kuta Cot Glie, Indrapuri, Kuta Malaka), Dapil III (Montasik, Sukamakmur, Ingin Jaya), Dapil IV (Simpang Tiga, Darul Kamal, Darul Imarah), Dapil V (Lhoong, Leupung, Lhpknga, Peukan Bada, Pulo Aceh), Dapil VI ( Kuta Baro, Blang Bintang, Krueng Barona Jaya), dan Dapil VII (Darussalam, Baitussalam, Mesjid Raya). Tentunya proposal ini dapat diajukan oleh fraksi manapun, namun KIP tetap berperan dalam merumuskan kerangka ini, karena pengesahannya oleh Komisi Pemilihan Umum di Jakarta.

Manuver Politik Menuju 2024
Tentunya, semua partai politik di Aceh Besar sudah mulai mempersiapkan diri menuju pemilu 2024. Karena hasil pemilu berpengaruh besar terhadap penentuan calon bupati/wakil bupati pada pilkadasung 2024/2025. Namun demikian, setiap partai tersebut memiliki beragam tantangan. Utamanya kontradiksi internal yang selalu saja berimplikasi pada pergerakannya menuju pemilu 2024.

Namun demikian, peran perwakilan parpol yang ada di DPRK menjadi strategis saat ini, upaya memerankan posisi startegis sudah dimulai dengan komunikasi politik antar mereka untuk memiliki peran strategis dalam institusi tersebut. Saat itu dimiliki, maka pergerakan politik yang dilakoni oleh mereka memberikan dampak politik yang lebih besar dalam mempengaruhi kebijakan maupun membangun image politik dihadapan publik. Tentunya, publik menilai, apakah manuver-manuver itu sebagai politik populisme ataukah memiliki nilai-nilai, diskursus, dan menpengaruhi sistem dan agenda politik-ekonomi maupun  politik-budaya secara lebih mendasar atas tatanan sosial di Aceh Besar.

Maka, 2-3 tahun kedepan, kiprah DPRK sangat menentukan arah, strategi dan agenda politik pembangunan kesejahteraan Aceh Besar. Tiga fungsi legislatif, jika efektif dikelola dan efektif dijalankan oleh DPRK maka capaian pembangunan ditahun 2024 memiliki dampak positif bagi kemajuan Aceh Besar 5-10 tahun kedepan. Apalagi tahun 2030, kita mendapatkan bonus demograsi yang dapat menjadi lompatan jauh kedepan kesejahteraan rakyat Aceh Besar.

Baca Juga:  Politik Kita Terlalu Bising

Waktu kita miliki sangat singkat tentunya, hanya sembilan tahun (2022-2030). Dapatkah DPRK dan Pemkab melakukan manuver politik pembangunan guna mengefektifkan penggunaan anggaran yang terbatas menjadi modal untuk mengelola potensi sumber daya (resources) yang kita miliki untuk menumbuhkan ekonomi, meningkatkan PAD, meningkatkan kualitas hidup (quality of life) masyarakat, ataukah kita masih menjebakkan diri dalam kerja rutinitas ? []

Tags: acehAceh BesarAktivis AcehDPRK AJuanda DjamalPolitik Gagasan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

October 22, 2025
Dodaidi yang Kian Sunyi: Mencari Suara Ibu di Tengah Tidur Anak Zaman Kini

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

October 22, 2025
Kabar Duka: Dr Syamsulrizal, Dekan FKIP dan Bakal Calon Rektor USK, Meninggal Dunia

Kabar Duka: Dr Syamsulrizal, Dekan FKIP dan Bakal Calon Rektor USK, Meninggal Dunia

October 26, 2025
Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

October 26, 2025
Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

October 22, 2025
Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

October 26, 2025
Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh

Harmoni Sebagai Jalan Pulang Aceh

October 22, 2025
Meutya Hafid: 60 Juta Penduduk Indonesia Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Akselerasi Konektivitas Desa

Meutya Hafid: 60 Juta Penduduk Indonesia Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Akselerasi Konektivitas Desa

October 26, 2025
Komdigi: Terbuka 90 Juta Pelung Kerja Melalui Kecerdasan Artifisial

Komdigi: Terbuka 90 Juta Pelung Kerja Melalui Kecerdasan Artifisial

October 26, 2025

EDITOR'S PICK

Menjelang Pemilu 2024, PWNA DKI Jakarta Himbau Tolak Politik Uang

Menjelang Pemilu 2024, PWNA DKI Jakarta Himbau Tolak Politik Uang

October 20, 2023
Abati Aulia dan Abu Muda Woyla Pimpin PCNU Kota Banda Aceh Periode 2025-2030

Abati Aulia dan Abu Muda Woyla Pimpin PCNU Kota Banda Aceh Periode 2025-2030

February 7, 2025
Upacara HUT ke-79 RI di Aceh Dimeriahkan Drama Kolosal Laksamana Malahayati

Upacara HUT ke-79 RI di Aceh Dimeriahkan Drama Kolosal Laksamana Malahayati

August 17, 2024
DPRK Aceh Besar Komitmen Bersinergi dalam Musrenbang RKPD 2026

DPRK Aceh Besar Komitmen Bersinergi dalam Musrenbang RKPD 2026

February 25, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.