• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Seni sebagai Fondasi Peradaban: Mengapa Pendidikan Seni Sama Pentingnya dengan Kedokteran dan Teknik

SAGOE TV by SAGOE TV
May 28, 2025
in Analisis
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Seni sebagai Fondasi Peradaban Mengapa Pendidikan Seni Sama Pentingnya dengan Kedokteran dan Teknik

Ilustrasi. (AI)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ari J. Palawi

Ketika saya menulis artikel “Industri Kreatif Aceh: Panggung Kosong, Sistem Palsu“, yang memantik banyak reaksi dan debat, satu hal yang terus mengemuka adalah bahwa kita sedang mengobati gejala, tetapi mengabaikan akar. Persoalan industri kreatif Aceh tidak berdiri sendiri. Ia terhubung langsung dengan lemahnya posisi pendidikan seni, baik secara struktural dalam sistem pendidikan, maupun secara kultural dalam cara pandang masyarakat terhadap seni itu sendiri.

Padahal jika kita jujur membaca sejarah, seni dan kebudayaan bukan sekadar pelengkap pembangunan, melainkan fondasi peradaban. Bangsa-bangsa besar di dunia—dari peradaban Islam klasik hingga Eropa pasca-Renaissance—bertumbuh di atas pemuliaan terhadap karya seni, pemikiran simbolik, dan ekspresi budaya. Sayangnya, di Aceh hari ini, warisan budaya yang kaya belum diiringi dengan sistem pendidikan seni yang kuat dan berkelanjutan.

BACA JUGA

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Ancaman Ranjau di Aceh: Catatan 20 Tahun Damai Aceh

Teknik dan Kedokteran Dihormati, Mengapa Seni Tidak?

Kita hidup di masyarakat yang menghormati profesi dokter dan insinyur. Mengapa? Karena hasil kerjanya terlihat: rumah sakit berdiri, jembatan menghubungkan, penyakit sembuh. Tapi seni juga menghasilkan—ia menciptakan harmoni sosial, pemulihan psikologis, dan jati diri kolektif. Bedanya, hasilnya tidak selalu berbentuk bangunan atau alat, melainkan makna, kesadaran, dan relasi antarmanusia.

Kita lupa bahwa bendera, lagu kebangsaan, arsitektur masjid, hingga motif-motif ukiran adat yang kita banggakan—semuanya adalah hasil kerja artistik. Bahkan UNESCO mengakui bahwa pendidikan seni berkontribusi signifikan pada penguatan kompetensi sosial dan budaya anak (UNESCO, 2006 – Road Map for Arts Education) [Sumber: https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000384200]

Hilangnya Seni dari Ruang Hidup Aceh

Namun hari ini, nilai seni perlahan menghilang dari ruang-ruang kehidupan di Aceh. Kota dibangun dengan beton, tanpa konsep estetika atau simbol budaya lokal. Sekolah-sekolah umum tak lagi menyediakan guru seni yang kompeten atau ruang praktik yang layak. Dalam dokumen anggaran publik Aceh (APBA/APBK), pendidikan seni nyaris tak disebut—jika pun ada, sering kali hanya untuk kegiatan seremoni atau lomba-lomba tahunan.

Baca Juga:  Ruang Vacum OMS dalam Konfigurasi Politik Aceh

Sementara itu, Data Kemendikbudristek menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, usulan formasi ASN untuk guru seni budaya dari pemerintah daerah sangat minim, yang berdampak pada terbatasnya rekrutmen pengajar seni budaya.

Lebih memprihatinkan, program studi seni di kampus-kampus Aceh bertahan dengan sumber daya terbatas. Mahasiswa yang sebenarnya punya talenta luar biasa seringkali dinilai dengan standar akademik formal yang tak memahami laku seni sebagai proses, bukan sekadar angka.

 Mengubah Cara Pandang: Pendidikan Seni adalah Pendidikan Manusia

Sudah saatnya kita mengubah cara pandang. Pendidikan seni harus diposisikan sejajar dengan kedokteran, teknik, dan hukum. Karena seni mendidik bukan hanya kemampuan, tetapi kemanusiaan. Ia menumbuhkan empati, keberanian menafsirkan zaman, dan kecakapan mencipta makna di tengah kekacauan sosial.

Beberapa negara telah menunjukkan jalan. Finlandia telah mengintegrasikan seni dan kreativitas ke dalam kurikulum pendidikan dasar melalui pendekatan pembelajaran interdisipliner dan kompetensi transversal, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kreatif dan ekspresi diri.” (OECD, 2015) [Sumber: Future of Education and Skills 2030/2040 | OECD]. Di Jepang, pendidikan budaya lokal diwajibkan untuk menjaga identitas daerah sekaligus membangun apresiasi lintas generasi. Di Kuba, sekolah seni menjadi episentrum produksi budaya nasional.

Apa yang Bisa Kita Lakukan di Aceh?

Berikut beberapa langkah konkret yang bisa ditempuh untuk membangun pendidikan seni di Aceh sebagai bagian dari pembangunan peradaban:

  • Masukkan pendidikan seni ke dalam kebijakan prioritas pembangunan daerah – tidak hanya di dinas kebudayaan, tetapi juga di pendidikan dan perencanaan.
  • Bangun ekosistem sekolah seni yang terintegrasi dengan komunitas dan warisan budaya lokal.
  • Perkuat posisi program studi seni di perguruan tinggi dengan dukungan infrastruktur, beasiswa, dan pelatihan dosen.
  • Dorong kemitraan antara media, seniman, akademisi, dan pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan seni.
  • Evaluasi ulang pendekatan MBKM atau program sejenis agar benar-benar menyentuh nilai dan praktik budaya lokal.
Baca Juga:  Ketika Abusyik dan Misyik Jadi Relawan di Sekolah Finlandia

Seni, Martabat, dan Masa Depan Aceh

Tulisan ini bukan nostalgia budaya, bukan juga romantisasi masa lalu. Ini adalah seruan agar kita tidak kehilangan fondasi kebudayaan kita sendiri. Karena jika pendidikan seni terus dipinggirkan, maka kita sedang melemahkan akar peradaban kita secara perlahan.

Saya mengajak pemerintah daerah, institusi pendidikan, orang tua, komunitas budaya, dan media seperti Sagoe TV untuk bersama-sama mengangkat martabat pendidikan seni. Bukan sekadar mengisi acara atau menampilkan hiburan, tapi membentuk manusia-manusia yang utuh: sadar akar, terbuka nalar, dan berani bermakna.

Jika kita ingin Aceh yang adil, cerdas, dan bermartabat di masa depan—maka pendidikan seni bukan tambahan, melainkan keharusan. []

Penulis adalah Pendiri Geunta Seni Jauhari (sejak 2022); Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Seni Universitas Syiah Kuala (2010-2020; Ketua Jurusan Pendidikan Seni (2017-2020). Ia menulis, meneliti, dan mencipta karya yang menghubungkan penciptaan artistik, pengabdian budaya, dan kebijakan publik. Fokusnya banyak pada wilayah-wilayah non-sentral dan suara komunitas.

Tags: acehAnalisisArtikelBudayaKebudayaanpendidikanPeradabanSeniSeni BudayaSeniman
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem
Analisis

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

by SAGOE TV
October 9, 2025
Ancaman Ranjau di Aceh: Catatan 20 Tahun Damai Aceh
Analisis

Ancaman Ranjau di Aceh: Catatan 20 Tahun Damai Aceh

by SAGOE TV
October 1, 2025
Pengalaman Meliput Perang dan Damai Aceh; Laku Lancung Pemilik Senjata, Kamu Jurnalis Apa?
Analisis

Pengalaman Meliput Perang dan Damai Aceh; Laku Lancung Pemilik Senjata, Kamu Jurnalis Apa?

by SAGOE TV
September 28, 2025
Pandai Merasa Bukan Merasa Pandai
Analisis

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

by SAGOE TV
September 27, 2025
Strategi Ekonomi Aceh: Optimalisasi Potensi Lokal dan Ekspansi ke Pasar Global (bagian 2)
Analisis

Jalan Baru Menuju Kebangkitan Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
September 22, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

Urgensi Optimalisasi Tata Kelola Wakaf Aceh

Urgensi Optimalisasi Tata Kelola Wakaf Aceh

March 15, 2025
Inovasi Sabun Cuci Tangan Caffresh dari Ampas Kopi Karya Mahasiswa USK Raih Pendanaan PKM-K

Inovasi Sabun Cuci Tangan Caffresh dari Ampas Kopi Karya Mahasiswa USK Raih Pendanaan PKM-K

September 22, 2025
Persiraja Puncaki Klasemen Liga 2 Usai Raih Tiga Kemenangan Beruntun

Tiket Persiraja vs PSKC Cimahi Dijual Mulai Rp30 Ribu

December 3, 2024
Waled Landeng Dukung Instruksi Mualem Tutup Toko saat Azan

Waled Landeng Dukung Instruksi Mualem Tutup Toko saat Azan

February 21, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.