SAGOETV | BANDA ACEH – Dalam suasana yang penuh haru, Selasa, 21 Januari 2025 petang, sejumlah undangan memenuhi Aula Pertemuan Kantor Satpol PP dan WH Aceh ini, Teungku Rani—nama akrab untuk pemilik nama lengkap Tgk Abdul Rani, S.Sos.I, MA, mewakili Dinas Syariat Islam Aceh, bertindak sebagai pentausiyah untuk kasus Mira Ulfa, seorang remaja putri asal Aceh Timur yang sebelumnya dianggap telah melecehkan ayat-ayat Ilahi dalam sebuah konten musik DJ-nya yang viral, dengan narasi yang mengawali layaknya membaca Al-Qur’an mulia.
Teungku Abdul Rani, S.Sos.I, MA, yang saat menjabat Kasubbag TU UPTD Pengembangan dan Pemahaman Al-Qur’an Dinas Syariat Islam Aceh, mengawali tausiyahnya dengan menekankan pentingnya kesadaran spiritual dan tanggung jawab terhadap ajaran agama. Dengan nada lembut namun penuh ketegasan, beliau menyampaikan, “Adinda, sesungguhnya Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita, cahaya yang menerangi jalan di tengah kegelapan. Melecehkan ayat-ayat-Nya bukan hanya mencederai hubungan kita dengan Allah, tetapi juga menghancurkan nilai-nilai yang menjadi fondasi kehidupan seorang Muslim.”
Sebagai alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar Raniry, Banda Aceh, beliau mengingatkan bahwa Allah telah memberikan ancaman berat kepada orang-orang yang melecehkan firman-Nya dalam QS. Al-A’raf (7): 40, bahwa pintu langit tidak akan dibuka bagi mereka yang mendustakan ayat-ayat-Nya. Namun, ketahuilah, rahmat Allah lebih luas dari murka-Nya. Sebesar apapun kesalahanmu, pintu tobat selalu terbuka lebar selama engkau sungguh-sungguh kembali kepada-Nya.”
Mendengar nasihat itu, Mira Ulfa terlihat diam seperti menahan rasa sedih dan penyesalannya.
“Ancaman pertama adalah pintu langit tidak akan dibuka bagi orang-orang yang melecehkan Al-Qur’an. Pintu langit hanya bisa dibuka oleh Allah, bukan oleh kita. Jika Allah menutupnya, maka tidak ada jalan lain kecuali untuk segera bertobat kepada-Nya,” ujar Tgk Abdul Rani.
Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Aceh telah memanggil Maria Ulfa, selebgram Aceh yang viral usai melantunkan kalimat Bismillah diiringi musik DJ. Kepala Satpol PP/WH Provinsi Aceh, Jalaluddin, mengungkapkan bahwa pemanggilan ini bertujuan untuk meminta keterangan tentang aksinya yang membuat heboh. “Kami sudah memeriksa dan alhamdulillah yang bersangkutan menyambut baik panggilan kami,” ujarnya.
Aksi Mira Ulfa sempat menimbulkan kontroversi dan sorotan publik, baik di Aceh maupun luar Aceh, setelah ia melakukan live streaming dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an sambil bermain musik DJ. Pakaian ketat yang digunakannya juga mendapat kecaman publik, karena dianggap sebagai tindakan penistaan agama dan mencoreng citra Aceh sebagai daerah Serambi Mekkah yang menerapkan syariat Islam.
Namun, seperti yang diingatkan Teungku Abdul Rani, sesungguhnya kita semua adalah manusia yang tidak luput dari salah dan dosa. Tidak ada jalan lain kecuali mengakui kesalahan dan khilaf. Setiap hati manusia butuh sentuhan lembut, bukan teror dengan kata-kata kasar dan caci maki. Tausyiah seperti yang disampaikan Tengku Abdul Rani mampu menyentuh hati, dan sekeras apapun hati seseorang, dengan cara-cara yang lembut, pasti akan tergerak sadar dan berubah. Bukankah Rasulullah Saw selalu mengedepankan cara-cara dakwah yang penuh kelembutan dan empati? Dengan cara itulah hati dan nurani manusia lebih mudah untuk digugah. [cem]