• Tentang Kami
Saturday, August 23, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Seratus Triliun Dana Otsus Aceh Belum Optimal, Perlu Exit Strategy Jangka Panjang

Mustafa Marwidin by Mustafa Marwidin
July 16, 2025
in Podcast
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Seratus Triliun Dana Otsus Aceh Belum Optimal, Perlu Exit Strategy Jangka Panjang
Share on FacebookShare on Twitter

SAGOETV | BANDA ACEH –  Ekonom UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Azharsyah, S.E.Ak., M.S.O.M., mengungkapkan bahwa Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh yang telah digelontorkan lebih dari seratus triliun rupiah masih menyisakan banyak tanda tanya dalam hal efektivitas dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh.

Dalam diskusi podcast Sagoetv, pada 9 Juli 2025, Prof. Azharsyah menjelaskan bahwa dana Otsus menunjukkan paradoks: di satu sisi memberikan kontribusi terhadap pembangunan, namun di sisi lain belum berdampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

BACA JUGA

Perkembangan AI Picu Tantangan Sosial dan Pentingnya Literasi Digital

Rahasia Sukses dan Gagalnya Proyek Migas Arun Dibongkar

“Kalau dikatakan tidak berkontribusi terhadap pembangunan, itu tidak tepat. Tapi kalau dikatakan berhasil besar, juga belum terbukti. Data pertumbuhan ekonomi, indeks ketimpangan wilayah, dan kemiskinan semuanya masih menyisakan pekerjaan rumah,” ujarnya.

Menurut data yang dipaparkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh tumbuh dari Rp144 triliun pada 2017 menjadi Rp206 triliun lebih pada 2024, dengan rata-rata pertumbuhan 7,6 persen. Namun, pertumbuhan ini dinilai belum sepenuhnya mencerminkan kemajuan ekonomi rakyat.

“Pertumbuhan yang dicapai justru banyak disumbang sektor ekstraktif seperti pertambangan, yang minim menyerap tenaga kerja lokal. Ini pertumbuhan yang tidak inklusif,” jelasnya.

Selain itu, meskipun indeks ketimpangan antarwilayah menunjukkan penurunan – misalnya koridor utara dari 0,429 pada 2010 menjadi sekitar 0,2 – tetapi angka kemiskinan Aceh per Maret 2024 masih bertahan di kisaran 14,5 persen, tertinggi di Sumatera dan jauh di atas rata-rata nasional.

Prof. Azharsyah juga menyoroti tingginya ketergantungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) terhadap dana transfer pusat yang mencapai 60–70 persen setiap tahunnya. Ia menyebut fenomena ini sebagai Dutch Disease, yang secara psikologis menurunkan semangat kemandirian daerah.

Baca Juga:  Secara Mandiri, ASN Ini Terjemahkan Quran ke Bahasa Gayo

“Sebelum Otsus, Aceh tetap bisa berjalan. Sekarang justru kita terlalu bergantung, daya juang daerah untuk menggali potensi ekonomi sendiri melemah,” tegasnya.

Sebagian besar dana Otsus disebut terserap ke sektor infrastruktur, sedangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat masih minim. Hal ini tampak dari kurangnya upaya serius membangun sektor strategis seperti agribisnis, perikanan, ekonomi maritim, pariwisata halal, hingga penguatan branding produk unggulan seperti kopi Gayo.

“Seharusnya kopi tidak hanya diekspor dalam bentuk biji, tapi dikelola, dikemas, dan dijual dengan branding kuat. Sayangnya, belum ada perhatian serius ke sana,” kata Prof. Azharsyah.

Ia mengusulkan agar dana Otsus dikelola lebih transparan, salah satunya dengan membangun dashboard publik yang bisa dipantau masyarakat. Selain itu, tokoh-tokoh dayah dan ulama juga perlu dilibatkan dalam advokasi sosial seperti penguatan literasi ekonomi, pariwisata halal, dan pemanfaatan wakaf produktif.

Optimalisasi Zakat dan Wakaf

Potensi zakat di Aceh yang diperkirakan mencapai Rp2–4 triliun per tahun juga dinilai belum dimaksimalkan. Realisasi yang ada masih berkisar ratusan miliar. Padahal, zakat dan wakaf produktif dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan jaring pengaman sosial.

“Zakat bisa mengambil alih sebagian fungsi negara dalam mengatasi kemiskinan. Begitu juga wakaf produktif jika disosialisasikan dengan benar,” ungkapnya.

Menutup diskusi, Prof. Azharsyah menegaskan bahwa sekalipun Otsus diperpanjang, Aceh tetap membutuhkan strategi keluar (exit strategy) untuk tidak terus bergantung pada dana pusat.

“Jangan sampai Otsus diperpanjang hanya untuk memperpanjang ketergantungan. Kita harus membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal,” pungkasnya.[]

 

ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Mustafa Marwidin

Mustafa Marwidin

Sarjana Komunikasi UIN Ar-Raniry dan Jurnalis sagoetv.com

Related Posts

Perkembangan AI Picu Tantangan Sosial dan Pentingnya Literasi Digital
Podcast

Perkembangan AI Picu Tantangan Sosial dan Pentingnya Literasi Digital

by Mustafa Marwidin
July 19, 2025
Rahasia Sukses dan Gagalnya Proyek Migas Arun Dibongkar
Podcast

Rahasia Sukses dan Gagalnya Proyek Migas Arun Dibongkar

by Mustafa Marwidin
July 8, 2025
Beatboxer Aceh Tembus 17 Besar Dunia, Komunitas ABC Siap Harumkan Nama Indonesia
Podcast

Beatboxer Aceh Tembus 17 Besar Dunia, Komunitas ABC Siap Harumkan Nama Indonesia

by Mustafa Marwidin
July 5, 2025
Potensi Migas Aceh Masih 9 Miliar Barrel, Samalanga Masuk Lokasi Strategis
Podcast

Potensi Migas Aceh Masih 9 Miliar Barrel, Samalanga Masuk Lokasi Strategis

by Mustafa Marwidin
July 2, 2025
Gen Z Tak Tertarik Matematika
Podcast

Gen Z Tak Tertarik Matematika

by Mustafa Marwidin
July 2, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

August 20, 2025
Semarak Pawai Budaya HUT RI di Banda Aceh, Warna-Warni Busana Adat Pukau Ribuan Warga

Semarak Pawai Budaya HUT RI di Banda Aceh, Warna-Warni Busana Adat Pukau Ribuan Warga

August 18, 2025
Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

March 15, 2025
80 Nazir di Aceh Besar Terima Sertifikat Tanah Wakaf

80 Nazir di Aceh Besar Terima Sertifikat Tanah Wakaf

August 20, 2025
Prof Humam Hamid Paparkan 10 Pelajaran Penting dari Perjalanan Damai Aceh

Prof Humam Hamid Paparkan 10 Pelajaran Penting dari Perjalanan Damai Aceh

August 21, 2025
Jusuf Kalla Terima Penghargaan UIN Ar-Raniry Atas Jasa Besar dalam Perdamaian Aceh

Jusuf Kalla Terima Penghargaan UIN Ar-Raniry Atas Jasa Besar dalam Perdamaian Aceh

August 18, 2025
Singapura Tawarkan Teknologi Pengolahan Limbah ke Aceh, Ini Kata Wali Nanggroe

Singapura Tawarkan Teknologi Pengolahan Limbah ke Aceh, Ini Kata Wali Nanggroe

August 22, 2025
Di Antara Mesin dan Jiwa Menyiapkan Fondasi Kreatif di Era AI

Di Antara Mesin dan Jiwa: Menyiapkan Fondasi Kreatif di Era AI

August 16, 2025
Pangdam IM Pimpin Sertijab, Letkol Inf Faisal Resmi Jabat Dandeninteldam IM

Pangdam IM Pimpin Sertijab, Letkol Inf Faisal Resmi Jabat Dandeninteldam IM

June 30, 2025

EDITOR'S PICK

Citilink Buka Penerbangan Umrah dari Aceh

Citilink Buka Penerbangan Umrah dari Aceh

March 20, 2025
Wali Nanggroe (Bagian II): Menata Ulang Peran Strategis Wali Nanggroe di Era Kebudayaan Baru

Wali Nanggroe (Bagian II): Menata Ulang Peran Strategis Wali Nanggroe di Era Kebudayaan Baru

July 2, 2025
Industri Kreatif Aceh Panggung Kosong, Sistem Palsu

Industri Kreatif Aceh: Panggung Kosong, Sistem Palsu

May 27, 2025
Pj Gubernur Aceh Terima Apresiasi Kinerja Kepala Daerah

Pj Gubernur Aceh Terima Apresiasi Kinerja Kepala Daerah

August 31, 2024
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.