SAGOE | JAKARTA – Pemerintah terus memperkuat komitmen dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri. Lewat Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII, lebih dari 1.500 peserta menampilkan 113 gerai pelaku usaha dalam negeri dan 15 kementerian dan lembaga serta 10 pemerintah provinsi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba, Temu Bisnis menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam negeri. Menurutnya, jumlah peserta yang besar menjadi bukti antusiasme dan optimisme pelaku usaha terhadap kualitas dan potensi produk lokal untuk bersaing di pasar global.
“Dengan temu bisnis kali ini, kami berharap terwujudnya potensi kerja sama baru, terutama di antara 15 kementerian/lembaga dan 10 provinsi dengan anggaran terbesar, sehingga realisasi belanja produk dalam negeri bisa mencapai Rp186 triliun,” jelasnya dalam Temu Bisnis P3DN Tahap VIII di ICE BSD Tangerang, Banten, Selasa (17/09/2024).
Sekjen Mira Tayyiba mengharapkan Temu Bisnis P3DN Tahap VIII dapat mendorong realisasi belanja produk dalam negeri. Total anggaran sebesar Rp186 Triliun telah diidentifikasi untuk pengadaan produk lokal melalui kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha nasional.
“Target belanja produk dalam negeri pada tahun 2024 mencapai Rp778,37 Triliun, dengan realisasi hingga saat ini telah mencapai Rp436,74 Triliun. Melalui Temu Bisnis ini, diharapkan potensi kerja sama baru akan mendorong peningkatan realisasi belanja produk dalam negeri sebesar Rp186 Triliun,” jelasnya.
Temu Bisnis P3DN Tahap VIII menghadirkan sesi-sesi diskusi yang membahas topik strategis seperti Implementasi Kartu Kredit Indonesia untuk efisiensi belanja negara, penggunaan produk lokal dalam belanja pemerintah, dan pemberdayaan pelaku usaha digital.
“Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam meningkatkan inovasi, kemudahan transaksi, dan pemanfaatan teknologi digital di era transformasi digital,”ungkapnya.
Ketua Teknis Penyelenggaraan Temu Bisnis P3DN Tahap VIII yang juga Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya, Raden Wijaya Kusumawardhana menekankan bahwa peningkatan penggunaan produk dalam negeri memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan memaksimalkan belanja produk lokal, kita dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen per tahun dan menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri nasional,” jelasnya.
Temu Bisnis P3DN Tahap VIII tidak hanya melibatkan sektor teknologi informasi dan komunikasi, tetapi juga sektor pertanian, kesehatan, pertekstilan, elektronika, serta makanan dan minuman. Semua sektor tersebut diharapkan mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
“Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, turut menekankan pentingnya memperbanyak katalog produk lokal untuk mendukung belanja APBN,” tandas Raden Wijaya Kusumawardhana.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Temu Bisnis P3DN Tahap VIII menjadi langkah konkret dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik dan internasional.
“Dengan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, kita tidak hanya mendongkrak ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, terutama di tengah tantangan global yang saat ini kita hadapi,” tegas Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya. (AS)