• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Memaknai Warung Kupi di Aceh

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Memaknai Warung Kupi di Aceh
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sulaiman Tripa
Dosen Universitas Syiah Kuala, Kopelma Darussalam Banda Aceh.

Kebetulan, saya memiliki pengalaman di warung kopi. Dalam bahasa Aceh disebut dengan warong kupi. Kurang lebih empat tahun. Ada pengalaman yang saya rekam sampai sekarang. Sensitifitas pelanggan sangat terasa. Orang-orang yang datang ke warung kopi, memang ingin diperlakukan sebagai raja. Tidak perlu lagi tanya ia akan minum apa. Begitu ia duduk, kita sebagai penjaga warung, sudah harus tahu dan ingat, ia akan minum jenis minuman apa, dengan kadar gula dan kekentalan yang bagaimana.

Banyak warung kopi yang sudah menyediakan orang yang memahami ini secara khusus. Ia akan berdiri di depan, jalur keluar masuknya pelanggan. Orang yang khusus ini, yang akan mengatur dan berbisik ke pembuat kopi. Orang yang berdiri di depan ini mirip pengontrol, yang akan memberitahu kebutuhan apa yang harus disediakan untuk pelanggan yang baru saja datang ke warung mereka.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Warung kopi yang letaknya di kampung, sensitifnya lebih tinggi. Wajar saja, karena jumlah orang di sana sedikit. Pemilik warung harus ingat semua orang akan minum di warungnya. Berbeda dengan penjual kopi di kota, yang jumlah orangnya sangat banyak. Makanya butuh tenaga khusus yang mengontrol ini.

Implikasinya kepada kesetiaan. Untuk warung yang berada di kampung, orang yang merasa tidak diperlakukan secara sempurna, dengan mudah berpindah dari satu warung ke warung lain. Kondisi ini pula yang berbeda dengan warung di kota, perpindahan pelanggan tidak selalu ditentukan karena pelayanan.

Banyak hal lain yang juga menentukan perpindahan pelanggan di kota. Fasilitas semakin lengkap dan tenang akan dikunjungi banyak orang. Posisi tempat yang strategis juga menentukan. Termasuk rasa juga menjadi penentu, maka tak heran sejumlah warung di sudut kota, walau dengan fasilitas biasa-biasa saja, tidak mengurangi jumlah pelanggannya.

Baca Juga:  Lingkungan dan Kegagalan Kebijakan

Ada hal yang tidak enak terekam di benak saya sampai sekarang.  Terutama di kampung. Orang-orang yang selalu terlihat di warung kopi, sangat berpotensi dipandang sebagai orang yang malas. Khususnya pada jam kerja, yang digambarkan bahwa semut pun ketika pagi ia akan bergerak, maka manusia yang tidak bergerak dianggap sebagai pemalas. Di kampung, semua orang beraktivitas. Orang yang paling malas di rumah pun, ia akan keluar dari rumah pada waktu pagi.

Kondisi ini jauh berbeda. Sekarang ini berbagai fasilitas tersedia di warung kopi di perkotaan di Aceh. Mereka yang bekerja dengan basis internet, wifi tersedia di hampir semua warung kopi, begitu juga dengan tempat shalat. Orang mencari duit dengan hanya duduk di warung kopi. Namun ada yang duduk dengan kreativitas yang bagus. Pun tidak jarang, mereka yang menggunakan jaringan internet untuk berjudi, atau semacamnya.

Dengan aktivitas yang dilakukan, bukankah sudah tidak dipermasalahkan orang yang duduk di warung kopi berlama-lama? Apalagi banyak pemberi pelayanan akhirnya juga duduk di sini. Dengan pakaian seragam, seolah-olah semua bisa dilayani di warung kopi. Ini tidak seharusnya terjadi.

Tidak semua hal bisa diselesaikan atau dilayani dengan fasilitas wifi. Hanya untuk jenis tertentu saja yang musti harus hadir secara fisik. Apalagi orang yang memiliki kontrak khusus dengan pihak yang membayar, tentu harus melayani secara sempurna. Apabila mensyaratkan duduk di ruang, maka pelayanan harus diberikan dari ruang yang ditentukan.

Orang berbicara transformasi virtual yang sedang berlangsung. Warong kopi di Aceh telah tumbuh subur di berbagai sudut kota hingga kampung. Ada yang berkembang pesat dalam waktu singkat. Tak jarang, ada yang dalam sekejap jatuh bahkan untuk mengembalikan modalnya sudah tidak mampu.

Pengalaman ini memberi banyak pembelajaran. Kesetiaan pemilik warong untuk para pelanggannya patut dijadikan contoh, terkait bagaimana pelayanan yang seharusnya diberikan sepenuh hati. Pelayanan tidak mungkin hanya dengan menggerakkan lahir. Orang yang secara fisik memberi senyum, dalam batinnya remuk, akan terlihat lewat wajahnya. Sebaliknya, keikhlasan yang terbentuk sejak dari dalam batin, ia akan memancar bersinar kepada siapapun yang menjadi pelanggannya. []

Baca Juga:  Pj Gubernur Resmikan Balee Pelayanan Intensive Psikiatri di RSJ Aceh
Tags: pelayanan publikpembelajaranvirtualwarung kopi
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

Wagub Aceh Minta SKPA Tuntaskan SK Tenaga Kontrak agar Gaji Bisa Segera Dibayar

Wagub Aceh Minta SKPA Tuntaskan SK Tenaga Kontrak agar Gaji Bisa Segera Dibayar

February 24, 2025
Kakanwil Kemenag Aceh Lantik Lima Pejabat Eselon III

Kakanwil Kemenag Aceh Lantik Lima Pejabat Eselon III

March 26, 2025
TNI-Polri dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jembatan Gantung yang Rusak Diterjang Banjir

TNI-Polri dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jembatan Gantung yang Rusak Diterjang Banjir

March 10, 2025
PSPS vs Persiraja, Pemain Laskar Rencong Komitmen Berjuang Maksimal

PSPS vs Persiraja, Pemain Laskar Rencong Komitmen Berjuang Maksimal

February 11, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.